Samsung di Indonesia sempat menjadi raja vendor smartphone untuk pasar lokal sebelum singgasananya direbut oleh Xiaomi. Saat ini Samsung memang masih merilis smartphone murah di bawah 2 jutaan namun dengan spesifikasi yang cukup mumpuni dan dapat bersaing dengan smartphone murah lainnya. Hal ini berbeda dengan smartphone Samsung tahun 2016 ke bawah yang spesifikasinya kurang manusiawi dan selalu berada di bawah merk smartphone lainnya di rentang harga yang sama.

Contohnya dengan harga 1,5 juta dulu dengan membeli Redmi 1s sudah dapat RAM 1GB tapi untuk Samsung saat itu harga 1,5 juta spesifikasinya begitu pelit. Hal ini disebabkan oleh "kesombongan" Samsung yang merasa sudah punya nama besar dan menjual dengan harga yang lebih mahal.

Untuk mengingatkan lagi, berikut ini adalah beberapa smartphone Android Samsung jaman dulu yang spesifikasinya terbilang rendah di masanya namun cukup laku di pasaran.

Galaxy Chat


Samsung meluncurkan Samsung Galaxy Chat pada 2013 dan desainnnya cukup unik yaitu menggunakan tombol qwerty fisik dan memadukannya dengan layar sentuh. Saat itu Blackberry masih cukup banyak digunakan dan Samsung menyainginya dengan Galaxy Chat.

Galaxy Chat memiliki bentang layar 3,5 inchi, Android 4.1 Jelly Bean, RAM 512 MB, dan storage internal 4GB. Meskipun speknya terbilang rendah, namun hp ini dulu diminati oleh anak muda karena bentuknya yang mirip Blackberry.

Galaxy Mini

Samsung Galaxy Mini adalah Android entry level yang dirilis pada Februari 2011 menjadi Android murah angkatan pertama dari Samsung setelah kesuksesan produk Galaxy S2 di segmen flagship. RAM yang diusung hp ini adalah 384 MB dengan chipset Snapdragon S1 dan internal memory sebesar 160 MB, sangat kecil bahkan untuk ukuran jaman itu. Oh iya, tombol navigasinya masih menggunakan keypad fisik.

Galaxy Mini ini layarnya hanya berukuran 3.1 inchi saja dan Androidnya adalah Android 2.2 Frozen Yoghurt. Pada masa itu Android belum begitu besar karena masih ada Blackberry dan kehadiran Galaxy Mini ini mencuri perhatian konsumen di segmen low end.

Galaxy Pocket

Sesuai dengan namanya, Samsung Galaxy Pocket bentuknya sangat kecil dan bisa masuk ke dalam saku dengan mudah. Ukuran layarnya hanya 2.8 inchi dan tentu saja termasuk sangat kecil. Smartphone ini dirilis pada April 2012 dengan OS Android 2.3 Gingerbread dan tak punya kamera depan. Pada tahun 2012 Android murah mulai bermunculan termasuk produk lokal Indonesia, namun Galaxy Pocket ini spesifikasinya memang sangat rendah di masanya.

Galaxy Y

Samsung Galaxy Y adalah smartphone Android low end yang dirilis pada Oktober 2011. Spesifikasinya sangat rendah yaitu memori internalnya yang hanya 180 MB, sangat kecil sekali. Sementara untuk RAM adalah 290 MB. Dengan layarnya yang berukuran kecil, Galaxy Y ini sudah mendukung jaringan 3G. Akan tetapi meskipun spesifikasinya sangat rendah, namun smartphone ini cukup laris di pasaran dan saat itu ramai dibahas di forum-forum tukang oprek Android termasuk di Kaskus.

Galaxy Young

Galaxy Young berbeda dengan Galaxy Y, Galaxy Young ini spesifikasinya lebih tinggi dan dirilis pada 2013. Meski speknya lebih tinggi namun tetap saja lebih rendah dari standar smartphone low end di tahun tersebut. Masih menggunakan Snapdragon S1 dan RAM yang hanya 768 MB adalah salah satu alasannya.

Tapi smartphone ini lumayan laku berkat nama besar Samsung dan di tahun itu smartphone murah berkualitas seperti Xiaomi belum terlihat tajinya.

Galaxy Star

Bayangkan di tahun 2013 yang sudah akhir era 3G, Samsung masih mengeluarkan produk smartphone dengan jaringan EDGE alias masih 2G. Galaxy Star berbentuk mungil, RAM 512 MB, namun internalnya sudah 4GB. Tidak ada kamera depan dan kamera belakang 2MP dan dibanderol dengan harga di bawah satu jutaan. Pada saat itu rentang harganya sama dengan Smartfren Andromax C yang spesifikasinya berada di atas Samsung Galaxy Star.

Bagaimana gan, Android Samsung jaman dulu? Pelit speknya minta ampun bukan?

Kalau sekarang Samsung sudah tak pelit lagi dalam masalah spek. Kalau terus-terusan pelit yang bisa semakin ditinggalkan.

Referensi