Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

georgebush.jrAvatar border
TS
georgebush.jr
Rusia Sebut AS Kurang Ajar Melarang Indonesia Membeli Su-35


Jakarta – Rusia dan Indonesia gagal menyelesaikan kesepakatan 11 unit Su-35.

Padahal Indonesia dan Rusia sudah sepakat menggunakan skema imbal dagang dalam transaksi Su-35.

Indonesia akan menyediakan beragam komoditas ekspor yang nantinya akan dipilih Rusia untuk menggantinya dengan Su-35.

Rusia juga sudah memilah milih komoditas apa saja yang hendak mereka ambil.

Nantinya skema imbal dagang ini bakal memangkas 50 persen pembayaran Indonesia ke Rusia senilai 570 juta dolar AS.

Sisanya yakni 570 juta dolar AS akan dibayar Indonesia menggunakan uang.

Rusia juga sudah menyiapkan harga khusus Su-35 ke Indonesia ‘cuma’ 32-35 juta dolar AS per unit.

Harga yang murah untuk jet tempur generasi 4.5 sekelas Su-35.

Tapi angin perubahan datang secepat kilat.

Indonesia mendadak membatalkan pembelian Su-35 dari Rusia.

Alasan Indonesia sangat masuk akal, AS mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Jakarta bila nekat membeli Su-35.

Sanksi CAATSA tak main-main, sebab jika dijatuhkan nilai perdagangan Indonesia-AS ratusan triliun rupiah per tahun bakal hangus.

Sebuah resiko yang tak mau ditempuh oleh Indonesia tentunya.

Gagalnya Su-35 membuat Prancis ketiban durian runtuh.

Jadinya kesepakatan Rafale dengan Indonesia lancar jaya.

“Dengan menandatangani hari ini penjualan enam Rafale, bagian pertama dari pesanan 42 pesawat yang lebih besar senilai 8,1 miliar euro, Paris dan Jakarta tampaknya memasuki kemitraan strategis baru.

Rusia dan Indonesia gagal menyelesaikan kesepakatan 11 unit Su-35.

Sampai batas tertentu, kita harus berterima kasih kepada ekstrateritorialitas Amerika dan CAATSA ( Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act ), yang memberikan sanksi otomatis kepada negara mana pun yang melakukan transaksi signifikan dengan persenjataan Rusia, memaksa Indonesia untuk membatalkan kontrak yang ditandatangani pada 2018 untuk pembelian dari sebelas Sukhoi Su-35 untuk beralih ke Prancis,” tulis Portail-ie.fr.

Apa yang diutarakan media Prancis ini benar adanya.

Sebab Indonesia memang menggunakan uang yang harusnya membayar Su-35 namun untuk menebus Rafale.

Langkah Indonesia mengalihkan pembayaran ini disentil langsung oleh media terkenal Prancis, La Tribune.

“Kontrak enam Rafale kemungkinan dibiayai oleh Kementerian Pertahanan Indonesia dengan anggaran yang direncanakan untuk pembelian Sukhoi 35 (hampir 600 juta dolar).”

“Sebuah kesepakatan dengan Rusia yang sangat dilarang oleh Amerika untuk tidak menandatangani kontrak dengan orang Indonesia, yang dapat dikenai sanksi berdasarkan undang-undang CAATSA (Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act), yang menghukum negara-negara yang membeli persenjataan dari Rusia,” papar La Tribune.

Dengan pembayaran ini setidaknya Indonesia sudah mendapat enam unit Rafale yang akan dikirim pada 2026 mendatang.

“Oleh karena itu, uang tunai ini memungkinkan Prabowo Subianto memperoleh enam Rafale pertamanya,” jelas La Tribune.

Sementara itu Rusia sendiri sudah berusaha sekuat tenaga agar Indonesia tetap menerima Su-35.

Namun AS melakukan tekanan besar kepada Moskow agar segera menghentikan proses transaksi Su-35.

“Ekspor senjata Rusia juga menghadapi biaya yang signifikan karena pengenaan sanksi AS. Pada bulan Juni 2021, kepala FSMTC Dmitry Shugayev menyatakan bahwa Rusia ‘menghadapi tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya’ dan menyaksikan bahwa mitranya (Indonesia) juga berada di bawah tekanan yang sangat serius,” beber situs resmi Kongres AS, congress.gov, Oktober 2021 lalu.

Rusia dan Indonesia gagal menyelesaikan kesepakatan 11 unit Su-35.

Bukan cuma Rusia, Indonesia juga bergerak melobi pemerintah AS agar Su-35 bisa dibeli.

Laporan media menyatakan Administrasi Trump menolak permintaan tersebut dan Indonesia memutuskan untuk tidak melanjutkan pembelian Su-35,” lapor congress.gov.

Dmitry Shugayev yang tahu kesulitan Indonesia sebenarnya tengah mengambil tindakan.

Ia mengakui jika AS melakukan upaya curang melarang Indonesia memiliki Su-35.

Meskipun ada upaya terang-terangan dan kasar oleh Amerika Serikat untuk melanggar hak kedaulatan negara-negara merdeka untuk memastikan keamanan mereka sendiri, sistem kerja sama militer-teknis kami beroperasi dengan efisiensi tinggi,” katanya seperti dikutip dari Eurasian Times.

Shugayev menjelaskan pihaknya tengah melakukan pendekatan individual kepada calon pembeli Su-35.

“Sebelumnya, kami berhasil menyusun langkah-langkah untuk melawan tekanan sanksi dari AS dan sekutunya.

Langkah-langkah ini memungkinkan untuk secara efektif melindungi produsen senjata Rusia dan pembeli asing kami,” beber Shugayev.

Meski demikian langkah Rusia ini dinilai gagal.

Karena para calon pembeli Su-35 pada mengundurkan diri termasuk Indonesia.

Padahal AS sendiri akan menerima uang bila Su-35 laku terjual.

Pasalnya ada komponen Su-35 yang masih impor dari AS sehingga lakunya Flanker E juga berimbas pada kantong mereka.

“Rusia meminta mitra potensialnya untuk perpanjangan waktu menyelesaikan masalah teknis dan politik yang muncul sebagai akibat dari sanksi dan terkuncinya impor komponen modern dari AS, Eropa, dan Israel untuk memproduksi Su-35,” lapor Defence Blog.

Menurut media Rusia, kp.ru pada 11 Maret 2022 lalu, AS melarang Su-35 dibeli Indonesia dan negara lain untuk menutupi kebobrokan F-35.

Faktanya adalah bahwa F-35 memiliki lebih banyak kekurangan,” ujar kp.ru.

Setidaknya media Rusia tersebut membeberkan ada 966 kekurangan di F-35.

“Sudah 966! Ya, jumlah masalah besar dan kecil dari pesawat ini disebutkan dalam laporan resmi Kamar Akun AS (Kantor Akuntabilitas Pemerintah) dengan nomor GAO-18-321 (yaitu, bukan propaganda Rusia atau China, tetapi departemennya sendiri!)” jelas kp.ru.

Mereka menyebut Su-35 jet tempur bagus karena Indonesia hingga China mengantri untuk mendapatkannya.

“China, Indonesia, Mesir, Malaysia, dan negara-negara lain berbondong-bondong mengantre untuknya,” paparnya.

Menurutnya, AS kurang ajar melarang Indonesia membeli Su-35.

“Inilah yang membuat orang Amerika kesal.

Mereka dengan kurang ajar “memutar tangan” pembeli potensial Su-35 (Indonesia dll) dan mengancam mereka dengan sanksi.

“Dan mereka tidak menghindari metode kompetisi yang dilarang,” jelasnya.

Tapi apa mau dikata, Indonesia saat ini sudah membatalkan pembelian Su-35 dan Rusia harap maklum.

https://karosatuklik.com/rusia-sebut...membeli-su-35/

Mengapa indonesia lebih takut amerika daripada rusia? Kok indonesia tega mengkhianati rusia? Tolong jawab ya
jlamp
FalianAridua
viniest
viniest dan 12 lainnya memberi reputasi
7
2.7K
101
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan