Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gaygeneAvatar border
TS
gaygene
Harga Kedelai Meroket, Kemendag: Kenaikan Harga Tahu dan Tempe Tidak Terhindarkan



JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, adanya potensi kenaikan harga tahu dan tempe, sebagai imbas dari meroketnya harga kedelai di pasar global.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan, harga kedelai di pasar global telah melesat signifikan dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Berdasarkan data yang dimiliki, terhitung sejak awal tahun 2020 atau sebelum merebaknya pandemi Covid-19 harga kedelai telah meroket 92 persen sampai dengan Maret ini.

"Harga tertinggi kedelai sebelum pandemi hanya sekitar 345 dollar AS per ton. Yang terjadi pada tangga kurang lebih awal-awal Januari 2020. Sedangkan pada periode pandemi harga tertinggi sudah mencapai 617 dollar AS per ton," ujar Oke dalam webinar yang digelar ICMI, Jumat (18/3/2022).

Oke menjelaskan, harga kedelai di pasar global sangat berpengaruh terhadap pergerakan harga tahu dan tempe di Indonesia, sebab 90 persen kebutuhan kedelai Tanah Air dipenuhi oleh impor.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Ia bilang, pemerintah telah mendapatkan kepastian pasokan dari para importir kedelai di luar negeri.

Namun demikian, penyesuaian harga tahu dan tempe dinilai menjadi suatu hal yang tak terhindarkan, sebab selain harga kedelai yang meningkat, permintaan terhadap tahu dan tempe juga berpotensi melesat seiring dengan masuknya bulan Ramadan.

"Pemerintah juga telah melakukan komunikasi publik, edukasi masyarakat karena kemungkinan harga kedelai ini akan menyentuh puasa dan lebaran kenaikan terus," kata Oke.

"Sehingga kita harus informasikan kepada masyarakat akan adanya potensi penyesuaian harga di tahu dan tempe. Sehingga pengrajin tetap bisa melakukan usahanya," tambah dia.

Lebih lanjut Oke menyebutkan, guna membantu keberlangsungan usaha pengrajin tahu dan tempe, pemerintah saat ini tengah menyiapkan skema subsidi harga kedelai.

Dengan demikian, pengrajin tahu dan tempe bisa mendapatkan kedelai sebagai bahan pokok produksi dengan harga yang lebih terjangkau.

"Akan ada upya intervensi pemerintah dengan memberikan, membantu selisih harga dengan angka tertentu yang akan mencoba memberikan tingkat daya beli di pengrajin di sektiar Rp 11.000 per kilo," ucap Oke.

https://money.kompas.com/read/2022/0...an-tempe-tidak
pilotugal2an541
kelayan
samsol...
samsol... dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.3K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan