Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Indonesia Diprediksi Bakal Tetap Undang Putin Di KTT G20
Indonesia Diprediksi Bakal Tetap Undang Putin Di KTT G20, Pakar: Tidak Akan Keluarkan Rusia



Indonesia Diyakini Akan Tetap Mengundang Presiden Rusia, Vladimir Putin Dalam KKT G20 Oktober Mendatang. Pakar Menilai Indonesia Tidak Akan Inisiatif Dan Mengeluarkan Rusia Di G20.

Mar 16, 2022

WowKeren - Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 30-31 Oktober 2022 mendatang. Rusia yang kini mendapat berbagai sanksi global atas serangan terhadap juga merupakan salah satu negara anggota G20. Lanta, apakah Rusia juga bakal diboikot dari KTT G20 mendatang?

Pakar menilai Indonesia sebagai presidensi tetap akan mengundang Vladimir Putin selaku Presiden Rusia dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tersebut. Hal itu terlepas dari kemungkinan aksi boikot oleh beberapa negara anggota G20 yang telah menyatakan sikap tegas mereka terhadap aksi Rusia.

"Seperti apa dampak keterlibatan Rusia di G20 dan bagaimana kalau sebagian besar negara G20 memboikot keterlibatan Rusia? Indonesia tidak akan inisiatif dan mengeluarkan Rusia di G20," kata pengamat hubungan internasional dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Yulius Purwadi Hermawan dalam webinar, Selasa (15/3).

Peperangan antara Rusia dan Ukraina hingga kini masih terus terjadi. Bahkan oasukan Rusia dikabarkan semakin meningkatkan serangan ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv dan menyebabkan jumlah korban warga sipil Ukraina terus meningkat.

Serangan Rusia yang dilancarkan sejak 24 Februari itu menyebabkan beberapa negara menerapkan sanksi ekonomi terhadap negara tersebut. Setidaknya ada 9 negara G20 yang telah menjatuhkan sanksi ke Rusia. Kesembilan negara anggota G20 tersebut yakni Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, Australia, Singapura, Perancis, Kanada, dan Korea Selatan.

"Pada G20, Rusia akan tetap hadir, ini afirmasi dari eksistensi G20 dan akan ada spotlight ketegangan yang terjadi. Ini skenario bila tetap diundang dan tetap hadir dan situasi akan menegangkan di pertemuan-pertemuan G20," beber Yulius.

Penilaian Yulius tersebut berkaca pada momentum KTT G20 di Brisbane, Australia pada tahun 2014 lalu. Pada masa setelah aneksasi Krimea pada tahun 2014, Moskow diusir dari G8. Namun demikian, Putin tetap hadir pada forum KTT G20 Brisbane yang anggotanya lebih majemuk.

"Di Australia Putin hadir, sambutannya dingin. Presidensi Australia saat itu sangat enggak happy dengan Rusia, tapi Putin hadir. Sementara itu berhitung di Bali, karena ada skenario online dan offline, dia mungkin saja hadir secara online," pungkas Yulius.

https://www.wowkeren.com/berita/tamp.../00416779.html
kelayan
nomorelies
jgc14arman23
jgc14arman23 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.5K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan