Rudal panggul memang menjadi momok menakutkan bagi pasukan Rusia dalam upaya invasi mereka ke Ukraina, selain menjadi momok bagi pasukan lapis baja di darat. Rudal panggul versi anti pesawat nyatanya juga menjadi momok bagi pesawat tempur dan helikopter Rusia. Setelah Su-34 dan helikopter Ka-52, kini giliran Su-25 yang tersengat rudal panggul.

Belum diketahui secara pasti kapan kejadian tersengatnya Su-25 oleh rudal panggul, akan tetapi Kementerian Pertahanan Rusia memposting video pada tanggal 14 Maret 2022 yang menunjukkan jika sebuah Su-25 mengalami kerusakan berat tepat pada mesin bagian kanan. Meski kerusakan cukup parah, pilot tidak melontarkan diri. Dia memutuskan untuk tetap menerbangkan pesawat.

Untungnya pesawat tersebut masih bisa dikendalikan, dan kemudian berhasil mendarat dengan aman. Sekilas tentang pesawat Su-25, pesawat ini merupakan jenis pesawat yang digunakan untuk misi dukungan serangan darat. Atau yang lebih populer dengan sebutan "Close Air Support."Pesawat ini juga dijuluki sebagai tank terbang, di pihak Amerika; mereka juga memiliki pesawat serupa yang bernama A-10 Thunderbolt II alias "Warthog."





Menurut artikel topwar.rupesawat yang dimaksud mendarat di Pangkalan Udara Luninets, Belarus. Dalam misi ke Ukraina, epasang Su-25 dikirim untuk melakukan misi tempur menyerang infrastruktur militer Ukraina. Selama penerbangan, rudal MANPADS (rudal panggul) menyengat dan merusak mesin. Video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia dirilis pada 14 Maret 2022 sepertinya bertujuan untuk membuktikan kehandalan Su-25 Frogfoot meski terkena sengatan rudal MANPADS.

Menurut artikel indomiliter.com sistem pemandu milik rudal MANPADS pemburu panas dengan infrared biasanya menyasar area mesin/belakang badan pesawat; di mana area tersebut memiliki suhu yang lebih tinggi. Kemungkinan besar yang menyengat Su-25 kali ini adalah rudal anti pesawat Stinger.

Selain disengat Stinger, Su-25 juga pernah disengat rudal panggul 9K38 Igla. Sementara itu berbagai media menyebutkan jika slama masa awal invasi Rusia yang dimulai tanggal 24 Februari 2022, total keseluruhan sudah ada enam unit Su-25 milik Rusia yang hilang di Ukraina.





Sekilas tentang Su-25, pesawat ini terbang perdana tanggal 22 Februari 1975. Setelah sukses menjalani uji coba terbang, pihak Sukhoi kemudian diberi lampu hijau untuk memproduksi pesawat secara massal. Produksi Su-25 pun dimulai pada tahun 1978 di Pabrik 31, Tbilisi. Angkatan Udara Soviet sendiri mulai mengoperasikan Su-25 pada tahun 1981, sementara NATO memberi kode nama "Frogfoot"  alias "Kaki Katak."

Sukhoi Su-25 merupakan pesawat bermesin jet ganda dengan bobot 17 ton, pesawat dibekali mesin 2 x Soyuz/Gavrilov R-195s yang mampu melesatkan pesawat hingga kecepatan 975 km per jam dan menjangkau area pertempuran dalam radius 300 km. Pesawat punya panjang 15.53 m, tinggi 4.8 m, serta entang sayap 14.36 m. Selain dibuat dalam versi kursi tunggal, Frogfoot juga hadir dalam varian kursi ganda yang digunakan untuk pelatihan pilot baru, varian itu diberi nama Su-25UB.

Varian terbaru Su-25 adalah Su-25SM-3, merupakan varian upgrade yang akan memperpanjang masa pakai pesawat ini sampai sepuluh tahun kedepan. Versi upgrade pesawat tersebut dibekali dengan fitur avionik canggih, salah satunya adalah penggunaan sistem navigasi GLONASS dan juga peningkatan kemampuan penerbangan otomatis dalam segala cuaca. Pesawat ini banyak dimiliki oleh bekas negara Uni Soviet, dan juga Ukraina masih memiliki Uni Soviet.





Referensi Tulisan: topwar.ru& indomiliter.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas