Saat ini kendaraan darat sudah mulai diciptakan yang berbahan dasar listrik, dari mobil, motor, sepeda, hingga kereta commuter line, juga digerakkan oleh listrik.

Tentunya kalau listrik mulai mendominasi, maka ide membuat sarana transportasi massal berbasis listrik mulai dilirik. Seperti negara Cina yang membuat kapal laut cargo dengan tenaga listrik sudah dilakukan.





Pesawat terbang listrik juga sudah diciptakan, di tahun 2020 pesawat yang disebut juga sebagai eCaravan sukses terbang tanpa awak di Amerika. Namun pesawat itu hanya bernumpang sedikit, sekitar 10 orang saja. Jadi itu prototype pesawat terbang kecil.

Tapi kenapa tidak dibuat pesawat terbang listrik dengan penumpang yang lebih banyak seperti air bus?





Jadi begini, batere dan bahan bakar pesawat bila di compare hasilnya cukup jauh, penyimpanan energi listrik tidak sebanyak bahan bakar yang ada saat ini, dan itu menjadi masalah karena biaya pembuatan batere juga cukup mahal, jadi hitungan ekonomi kurang efisien dan dianggap ini sebuah ide bodoh kalau dipaksakan pesawat terbang besar tenaga listrik dibuat, siapa maskapai yang mau pakai?

Lagipula kalau ditambah daya batere untuk mengangkat pesawat, otomatis beban dari batere juga bertambah. Untuk mencapai daya angkat yang sesuai, namun kalau ditambah terus akan semakin berat pesswat itu, lah terus kapan terbangnya?





Untuk pesawat dapat terbang butuh 30x batere lebih berat dibandingkan dengan avtur, jadi 6x lipat lebih berat dari pesawatnya itu sendiri. Tapi, ini ide bodoh untuk saat ini. Namun untuk masa yang akan datang bagaimana?

Semakin berkembangnya zaman semakin berkembangnya peradaban batere akan dibuat lebih simple dan dapat mencapai daya yang di inginkan, contohnya smartphone dulu baterenya besar kapasitas dayanya kecil. Sekarang batere kecil, tapi kapasitasnya bisa besar.





Memang perlu waktu dan proses, tapi di masa depan bahan bakar listrik diperlukan untuk menjaga ekosistem lingkungan terutama polusi udara. Dan pesawat terbang listrik sudah diciptakan walau hanya pesawat ringan, atau pesawat kecil. Karena bagi konsumen kendaraan berbasis listrik, biaya pengeluaraannya lebih murah dibandingkan dengan minyak bumi.

Tentu ide ini adalah sebuah ide yang cemerlang, dan itu impian banyak para ahli yang terus berupaya membangun pesawat berbasis listrik. Seperti baterai lithium sulfur yang dikembangkan, karena punya kapasitas 5x dari lithium-ion.





Sekarang memang ide itu dianggap bodoh, namun dimasa depan ide itu dianggap jenius dan luar biasa. Karena, pesawat listrik akan menjadi fenomena yang biasa namun kamu masih hidup atau sudah menjadi fosil ketika ide itu diterapkan banyak maskapai, ini yang masih menjadi tanda tanya?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.






"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik, klik, klik
Pic : google