Swedia dikenal sebagai negara netral, meski punya letak strategis mereka bukan merupakan anggota NATO. Uniknya mereka tetap menjaga hubungan baik dengan Barat dan Timur guna mengembangkan industri senjatanya. Tetapi saat invasi ke Ukraina terjadi, Swedia pun membongkar tradisi lama mereka. Kini mereka juga turut berkontribusi mengirimkan senjata untuk kebutuhan Ukraina.

Menurut artikel Army Recognition, pada 27 Februari 2022 Swedia dikabarkan telah setuju untuk mengirim 5000 senjata anti tank AT-4 untuk kebutuhan pasukan Ukraina. Selain senjata anti-tank mereka juga akan mengirim bantuan lain berupa 135.000 ransum lapangan, 5.000 helm serta 5.000 pelindung tubuh. Lalu seperti apa spesifikasi senjata anti tank kiriman Swedia ini ?


Senjata Anti Tank Buatan Swedia

AT-4 merupakan senjata buatan perusahaan lokal Swedia, yakni Saab. Senjata ini memiliki kemampuan anti armour, anti struktur, dan anti personel. AT-4 mengambil banyak fitur desainnya dari Carl Gustav, yang beroperasi berdasarkan prinsip senjata tanpa recoil, di mana inersia depan proyektil diimbangi oleh massa gas propelan yang keluar dari bagian belakang laras. Untuk menembak, penembak terlebih dahulu melepas safety pin yang terletak di bagian belakang tabung; safety pin kemudian membuka firing rod.

Salah satu kelebihan AT-4 adalah pilihan proyektil roket yang beragam, dan dapat disesuaikan dengan jenis targetnya. Pilihan hulu ledak pada proyektil AT-4 terdiri dari HEAT (High Explosive Anti Tank), CS HP (High Penetration), CS ER dan CS RS untuk anti armour. Serta CS AST (Anti Structure Tandem Warheads) dan CS HE Dual Purpose untuk anti personel. Setiap proyektil punya kemampuan penetrasi untuk menembus armor dengan ketebalan 350 sampai 460 mm.

AT-4 adalah senjata sekali pakai (disposable) dan tidak dapat digunakan kembali serta tidak dapat diisi ulang. AT-4 membutuhkan sedikit pelatihan dan cukup mudah digunakan. Namun, karena biaya setiap peluncur yang mahal membuat pelatihan tembakan langsung menjadi sangat mahal, untuk itu dibuat versi pelatihan yang identik dalam sebuah operasi; tetapi amunisinya memakai amunisi 9 mm atau 20 mm yang dapat diisi ulang.





AT-4 memiliki jarak tembak 300 hingga 500 m, untuk membidik dapat dilengkapi dengan perlengkapan iron sights dan night vision yang dapat dilepas dan bisa digunakan kembali untuk dipasang pada peluncur yang lain. Untuk peralatan iron sights pada AT-4 serupa dalam konsep dan penggunaan dengan senapan serbu. Dalam inventaris militer AS, peluncur dapat dilengkapi dengan AN/PAQ-4C, AN/PEQ-2, atau AN/PAS-13 night sights. Sementara kecepatan luncur proyektil AT-4 saat ditembakkan mencapai 290 meter per detik.

Saat ini total ada 15 negara yang sudah memakai AT-4, di mana Amerika menjadi pengguna terbesar. Untuk memenuhi kebutuhan US Army dan Marinir AS, Paman Sam kini juga telah memproduksi AT-4 dibawah lisensi; di mana produksinya dilakukan oleh Alliant Techsystems. Mengadopsi model peluncur roket disposable, AT-4 pun lebih ringan dibandingkan jenis senjata roket anti tank lain yang mengusung model reload.

Terbukti efektif untuk menyengat kendaraan tempur lapis baja Rusia yang hendak memasuki beberapa wilayah Ukraina, membuat Swedia kemudian juga memilih mengirimkan AT-4 miliknya. Sebelumnya senjata anti tank kreasi Swedia sudah lebih dulu tiba di Ukraina, senjata yang dimaksud adalah NLAW yang dikirim Inggris dan Carl Gustav yang dikirim AS.