54m5u4d183Avatar border
TS
54m5u4d183
Rubel K.O! Warga Rusia Panik Tarik Dolar AS dari ATM

Rubel K.O! Warga Rusia Panik Tarik Dolar AS dari ATM

Ketersediaan mata uang asing di Rusia menipis

ilustrasi mata uang rusia rubel (Pixabay.com/Evgeny)

Vadhia Lidyana 
28 Februari 2022

Jakarta, IDN Times - Nilai tuker rubel Rusia anjlok terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hal itu membuat warga panik dan berlomba menarik dolar AS dari ATM.

Dilansir Business Insider, Senin (28/2/2022), nilai tukar rubel Rusia anjlok hampir 30 persen terhadap dolar AS setelah Komisi Eropa memberikan sanksi terhadap negara yang menyerang Ukraina tersebut.

Adapun sanksi yang diberikan Komisi Eropa berupa pembekuan cadangan internasional Bank Sentral Rusia senilai 630 miliar dolar AS. Pembekuan itu melumpuhkan aset-aset Bank Sentral Rusia, membekukan transaksi, sehingga Bank Sentral Rusia tidak bisa mencairkan asetnya.


1. Pasokan uang tunai dolar AS langka

Serbuan warga itu menyebabkan ketersediaan mata uang dolar AS menipis, dan sulit diperoleh. Tak hanya dolar AS, mata uang negara lain juga sulit ditemukan karena sudah diserbu warga Rusia.

"Saya sudah mengantre selama satu jam, tetapi mata uang asing hilang di mana-mana, hanya rubel," ucap Vladimir, seorang programmer berusia 28 tahun.


2. Bank-bank Rusia didepak dari SWIFT, warga takut kartu ATM tak bisa digunakan

Sebelumnya, negara-negara barat telah sepakat mendepak Rusia dari sistem perbankan Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). Padahal, sistem tersebut berperan penting dalam transaksi pembayaran dan pengiriman dana internasional.

Kondisi itu membuat warga Rusia takut kartu ATM mereka tak bisa lagi digunakan, atau bank membatasi penarikan uang tunai.

"Sejak Kamis, semua orang berlarian dari ATM ke ATM untuk mendapatkan uang tunai. Beberapa beruntung, yang lain tidak begitu banyak," kata seorang warga St. Petersburg.


3. Rusia naikkan suku bunga jadi 20 persen

Dikarenakan menghadapi begitu banyak tekanan, Bank Sentral Rusia menerapkan langkah darurat dengan menaikkan suku bunga utamanya menjadi 20 persen dari 9,5 persen. Langkah itu diharapkan bisa menaikkan nilai tukar rubel yang merosot terhadap dolar AS.

"Kenaikan suku bunga utama akan memastikan kenaikan suku bunga deposito ke tingkat yang diperlukan untuk mengimbangi peningkatan depresiasi dan risiko inflasi. Ini diperlukan untuk mendukung stabilitas keuangan dan harga serta melindungi tabungan warga dari depresiasi," tulis Bank Sentral Rusia.

Sumber:
https://www.idntimes.com/business/fi...ar-as-dari-atm

Perang yang dikobarkan Putin, ternyata juga bikin panik warga negaranya.

Saham Rusia anjlok, Rubel turun ke level terendah. Dihukum pasarkah???

Di lain sisi kabar baik mungkin bagi yang investasi bitcoin dan alcoin. Mungkin akan meroket. Kalau ada peluang The FED menunda atau menurunkan kenaikan suku bunga terkait konflik antara Ukraina dan Rusia. Apakah sekarang sedang terjadi exodus besar²an bitcoin dari exchange ke wallet pribadi???

bang.toyip
muhamad.hanif.2
viniest
viniest dan 14 lainnya memberi reputasi
9
6.2K
140
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan