ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Salah Ucap dan Penistaan Agama, Masalah yang Sama Terjadi Lagi


Bayangkan Anda memiliki sebuah peta, selama perjalanan Anda peta tersebutlah yang menuntun Anda, menunjukkan jalan, memperingatkan adanya bahaya, dan juga menunjukkan tempat makan yang lezat untuk Anda. Bisa dibilang Anda sudah sehidup semati dengan peta tersebut.

Lalu suatu hari, seseorang tiba-tiba datang dan bilang bahwa peta Anda tersebut tak lebih berharga dibanding tai kucing. Mendengar itu, apakah Anda akan marah? Beberapa orang akan marah sedangkan beberapa orang akan tertawa. Marah karena tak terima panutan hidupnya dan tertawa karena menertawakan betapa bodohnya si penghina.



Kira-kira seperti itulah pengandaian dari sebuah penistaan agama. Peta yang dimaksud tentunya adalah agama yang kita peluk. Wajar jika Anda marah jika ada orang yang menghina agama Anda tapi jika Anda punya keyakinan penuh akan agama Anda maka Anda akan tahu kalau si penghina hanya tong kosong nyaring bunyinya.

Penistaan agama paling viral sendiri terjadi pada tahun 2017 yang mungkin masih bisa kita ingat dengan baik. Kasus tersebut menjadi kontroversi karena video yang 'diedit' sehingga memberikan kesan SARA yang kuat. kira-kira begini bunyinya;

Quote:


Diubah menjadi;

Quote:




Hanya satu kata saja yang dihilangkan tapi makna ucapannya jadi sangat berbeda. Jika menggunakan analogi peta di atas maka kira-kira perbedaannya seperti, "Kamu ditimpuk peta" dengan "Kamu ditimpuk pakai peta." Dalam contoh pertama, Peta merupakan pelaku yang menimpuk Anda sedangkan dalam kasus kedua, seseorang menimpuk Anda menggunakan peta. Jelas beda kan maknanya?

Kasus pertama membuat Surah Al-Maidah sebagai ayat tipuan (yang ini jelas penistaan) sedangkan kasus kedua berarti seseorang menggunakan Al-Maidah untuk menipu (kalau yang ini sering terjadi di mana-mana). Kesimpulannya bisa Anda lihat pada 2017 silam.



Dan sekarang ada lagi calon-calon kasus penistaan agama yang mana melibatkan menteri agama itu sendiri. Yang jadi permasalahan di sini bukanlah ayat Al-Qur'an melainkan Adzan yang bisa dibilang sama-sama tinggi derajatnya bagi umat muslim. Begini dialognya;

Quote:




Di situ Menteri Agama tengah menjelaskan tentang pengaturan toa masjid dan memberikan contoh menggunakan tetangga yang memelihara anjing dan dari situlah banyak yang mengira bahwa Menteri Agama mensejajarkan suara Adzan dengan suara gonggongan anjing, padahal Menteri Agama hanya memberi contoh sesuatu yang sama-sama berisik. Menteri Agama tak bilang bahwa Adzan itu satu kualitas dengan gonggongan anjing, orang-orang saja yang ingin menganggapnya begitu.

Tapi seperti itulah masyarakat jaman sekarang, segala sesuatu perlu diributkan. Saat seluruh dunia tengah was-was dengan konflik Rusia-Ukraina kita terus saja membahas toa masjid. Yang anehnya, tokoh yang diserang bukanlah calon gubernur atau presiden, malah menteri agama saat ini beragama Islam, bukannya sesama Islam harusnya saling mengingatkan? Kok langsung dibawa ke pengadilan?

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumur
keenan09
screamo37
SLEEPberry
SLEEPberry dan 36 lainnya memberi reputasi
33
8.1K
126
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan