si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Selayang Pandang Scorpene Class, Kapal Selam yang Akan Dibeli Indonesia
Bertepatan dengan penandatanganan pembelian 6 unit Rafale pada 10 Februari lalu, Indonesia juga mendatangani kesepakatan pengembangan dan produksi kapal selam Scorpene di dalam negeri. Rencananya PT PAL akan bekerja sama dengan galangan kapal Naval Group untuk membuat kapal selam tersebut. Hal ini tentu akhirnya menjadi sebuah jawaban atas teka-teki kapal selam Indonesia selanjutnya, setelah sebelumnya TNI AL kehilangan kapal selam KRI Nanggala di perairan utara Bali.

Bicara soal Scorpene, menurut kontrak kesepakatan antara Indonesia-Prancis; kabarnya akan dibangun dua unit Scorpene di dalam negeri. Saat ini di kawasan Asia Tenggara, Malaysia menjadi pengguna Scorpene dengan jumlah 2 unit. Jadi kelak Indonesia akan menemani Malaysia sebagai pengguna Scorpene di kawasan Asia Tenggara.


Bagaimana Spesifikasi Scorpene ?

Pada kesempatan kali ini TS akan membahas sekilas tentang spesifkasi Scorpene gan, kapal selam buatan Prancis ini dirancang khusus untuk pasar ekspor. Menariknya gan, meski kapal selam ini tidak dipakai oleh Angkatan Laut Prancis; tetapi Scorpene cukup laris di pasar kapal selam. Di mana konsep desain kapal selam ini dimulai sejak tahun 1999.

Total ada 14 kapal selam yang sudah dibangun dan sedang dalam proses pengerjaan yang terdiri dari Angkatan Laut Chile (2 unit), Angkatan Laut Malaysia (2 unit), Angkatan Laut India (6 unit) dan Angkatan Laut Brasil (4 unit). Chile sendiri menjadi pengguna pertama Scorpene, di mana mereka memesan dua unit; pesanan mereka diselesaikan pada tahun 2005 dan 2006.

Yang unik dari kapal selam Scorpene adalah kapal selam ini memiliki dimensi yang berbeda-beda, misal panjang dan lebar kapal selam Scorpene Brazil dan Chile dipastikan berbeda. Sebagai tambahan informasi kapal selam Scorpene Angkatan Laut Brazil punya panjang 71,2 m dengan lebar 6,2 meter dan draft 5,5 meter. Sementara Scorpene Angkatan Laut Chile punya panjang 66, 4 m; lebar 6,2 m dan draft 5,8 m. Scorpene Brazil dibuat lebih panjang untuk mengakomodasi kru yang lebih banyak sesuai keinginan Angkatan Laut Brazil.


Quote:



Menurut Naval Group kapal selam Scorpene dirancang khusus untuk kebutuhan setiap angkatan laut di seluruh dunia, dan mampu meningkatkan efektivitas operasional misi angkatan laut. Selain itu Scorpene juga dirancang untuk operasi perairan dangkal. Selain itu kapal selam ini mampu memenuhi menjalankan berbagai misi seperti perang anti-permukaan dan anti-kapal selam, operasi khusus, offensive minelaying dan pengumpulan intelijen. Scorpene juga mengintegrasikan peningkatan dari kapal selam Kelas Barracuda Prancis.

Pada awal bulan Februari 2022, PT PAL telah mengeluarkan Request For Information (RFI) untuk proses pembangunan fasilitas kapal selam mereka di Surabaya agar sesuai dengan spesifikasi Scorpene. Dalam RFI tersebut PT PAL juga meminta spesifikasi untuk kapal selam Scorpene yang kelak akan dibangun di Surabaya sebagai berikut:

Panjang keseluruhan= 72 m 

Lebar = 8 m 

Draf = 6 m 

Tinggi (termasuk layar) = 13 m 

Berat = 2.000 ton 


Quote:


Scorpene sendiri juga telah dikembangkan ke dalam berbagai varian sebagai berikut:

1. CM-2000: Versi Diesel-Listrik Konvensional.
2. CA-2000: Versi patroli pantai yang diperkecil.
3. AM-2000: Versi yang dilengkapi dengan sistem air-independent auxiliary propulsion (AIP) MESMA.
4. S-BR: Versi yang diperbesar untuk Angkatan Laut Brazil (panjang 71,2 meter, berat 2.000 ton, kru hingga 45).

Kecepatan maksimal Scorpene sendiri bisa mencapai 20 knots saat menyelam, sementara saat berada di permuakaan kecepatan maksimalnya mencapai 12 knots. Untuk jarak jelajah di permukaan mencapai 12.000 km pada kecepatan eknomis 8 knots. Sementara jarak jelajah saat menyelam adalah 1.020 km pada kecepatan 5 knots.



Pengguna Scorpene Saat Ini


Quote:



Quote:



Quote:



Quote:



Scorpene Indonesia Akan Memakai Teknologi AIP ?

Meski belum diketahui varian Scorpene Class mana yang akan dibeli Indonesia, dan juga tidak dijelaskan berapa nilai kontrak pengadaannya. Tetapi Pak Menhan Prabowo mengatakan jika Scorpene Class pesanan Indonesia akan dilengkapi teknologi AIP (Air Independent Propulsion). Jika hal itu terjadi kelak, maka hal ini akan menjadi lompatan jauh bagi Indonesia. Pasalnya Scorpene Clas yang ada saat ini tidak dilengkapi AIP.

Menurut artikel idnomiliter.comkini Naval Group telah mengembangkan sistem AIP untuk Scorpene Class. Sistem AIP ini disebut sebagai Module d’Energie Sous-Marine Autonome (MESMA). MESMA adalah versi modifikasi dari sistem propulsi nuklir dengan panas yang dihasilkan oleh etanol dan oksigen. Pembakaran etanol dan oksigen yang tersimpan, pada tekanan 60 atm (6,1 MPa); kemudian menghasilkan uap yang menggerakkan pembangkit listrik turbin konvensional. Dengan pembakaran itu maka karbon dioksida buangan akan dikeluarkan ke laut pada kedalaman berapa pun tanpa kompresor buang.

Setiap sistem MESMA diperkirakan menghabiskan biaya sekitar US$50 sampai 60 juta. Untuk memasang sistem ini pada kapal selam Scorpene Class; maka diperlukan penambahan bagian lambung baru setinggi 8,3 meter seberat 305 ton. Dengan sistem AIP MESMA, Scorpene bisa menyelam selama 21 hari tanpa harus naik ke permukaan. Sebagai tambahan informasi India lewat Defence Research and Development Organisation (DRDO) juga sudah mulai mengembangkan sistem AIP sendiri untuk dipasang pada Kalvari Class, sistem AIP itu bernama Phosphoric Acid Fuel Cells (PAFC).


Referensi Tulisan: Wikipedia, Navy Recognition, Naval News, & idnomiliter.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas


Aramina
egirosario
scorpiolama
scorpiolama dan 21 lainnya memberi reputasi
22
6.4K
62
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan