Perkembangan video game punya sejarah selama puluhan tahun. Jika kita mau menghitung, maka awal konsol game modern yang sukses adalah Atari 2600 yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1977 atau 45 tahun yang lalu. Ane yakin Kaskuser di sini nyaris tidak ada gamer yang sempat merasakan eranya Atari karena memang sudah sangat tua. Paling tua mugkin pernah merasakan era NES dan itupun di tahun 90an.



Di era sekarang ini game mungkin lebih banyak dimainkan di mobile atau pun di PC. Untuk gamer kelas hardcore biasanya lebih memilih untuk membeli PC dan gamer yang tidak mau ribet dan termasuk mainstream ya memilih game mobile. Pun demikian dengan konsol yang kini masih dinikmati oleh sebagian gamer yang benar-benar antusias dengan game tertentu.



Dari semua itu, kita bisa merasakan perbedaan game zaman dulu dan sekarang. Yaitu dunia video game sekitar di atas lima belas tahun yang lalu. Nah, gan. Berikut ini beberapa perbedaan game zaman dulu dan sekarang.



1. Grafik




Perbedaan yang paling mendasar adalah dari segi grafik, tentu saja game zaman sekarang punya grafik yang lebih baik dari game jadul. Grafik game jadul baru bisa mendingan ketika eranya PS2, sebelum itu grafiknya akan membuat kita kurang nyaman jika dimainkan sekarang. Terutama di era PS1 dan N64, grafiknya serba nanggung kalau dilihat sekarang. Sudah 3D tapi masih burik dan kotak-kotak, karena jumlah polygon yang sedikit dan teknologi yang belum dikembangkan lebih lanjut.



Kini sudah eranya PS5 dan PC kelas dewa, grafiknya juga ajigile ajikonde. Bahkan smartphone kini sudah bisa memainkan game setara PC seperti Genshin Impact.



2. Save Data


Perbedaan kedua adalah save data, di generasi video game yang jadul banget kita tidak dapat menyimpan progress game sama sekali. Sebenarnya dari zaman NES sudah ada save game tapi terbatas di game yang membutuhkan waktu lama untuk menamatkannya seperti Final Fantasy, dalam cartridge game terdapat baterai yang dapat menyimpan save game. Ketika memasuki era PS1 saving game dapat menggunakan memory card yang dijual secara terpisah. Barulah di era PS3 sava game menggunakan hardisk. Sesudah itu barulah menggunakan server secara online seperti kebanyakan game zaman sekarang.

3. Cheat


Karena game zaman dulu kebanyakan hanya offline dan belum tersedia internet maka cheat masih diperbolehkan bahkan para developernya sendiri sengaja membuat fitur cheat untuk memudahkan para pemain kalau sudah frustasi karena kesulitan menamatkan game. Kemudian juga sempat ada gameshark yang menyediakan banyak sekali cheat untuk berbagai judul video game.

Kalau di zaman game online seperti sekarang cheat adalah barang haram dan sebuah pelanggaran karena bisa merugikan sesama pemain dan juga merugikan pihak developer sendiri.

4. Multiplayer


Di game zaman dulu, fitur multiplayer lebih mengakrabkan yang sudah dekat karena hanya bisa dimainkan secara offline dan lokal. Game multiplayer jadul ada yang memakai split screen untuk game balapan dan perang. Terus ada juga game yang lain yang bisa dimainkan oleh 4 orang sekaligus. Secara tidak langsung dapat menghangatkan suasana keluarga atau pertemanan di ruangan yang sama sambil berkumpul.

Kalau game zaman sekarang multiplayernya bisa dilakukan puluhan orang sekaligus melalui fitur online namun kebanyakan memang game kompetisi. Maka tak heran banyak bocah yang berkumpul di spot Wifi yang sama untuk bermain bersama.

5. Microtrasaction


Game zaman dulu tidak ada microtransaction atau pembelian item di dalam game dengan duit asli, karena sekali kita beli judul game maka semuanya akan menjadi milik kita. Kalau zaman sekarang marak sekali microtransaction atau item dalam game maupun fitur tambahan lainnya. Tak hanya juga di game yang gratis, game yang berbayar pun ada. Tujuannya agar developer lebih banyak mendapatkan keuntungan.



[url=Referensi:https://en.wikipedia.org/wiki/Microtransaction][/url]