Kembali lagi dengan thread yang sederhana, membahas pekerjaan yang ada disekeliling kita namun pekerjaan itu selalu dianggap sebelah mata oleh banyak orang.

Ketika kita sekolah, lalu ditanya kalau sudah lulus dari sekolah ingin jadi apa?



Banyak jawaban profesi yang berkisar di ranah PNS, dari Guru, ABRI, Polisi, Dokter, hingga menjadi pejabat bahkan Presiden. Tak ada yang terbersit untuk berprofesi sebagai tukang bangunan, kenapa?

Sebab menjadi tukang bangunan tanpa sekolah pun bisa! Untuk apa cape-cape mengejar pendidikan, kalau ujungnya hanya menjadi tukang bangunan. Itu mindset masyarakat kita saat ini, tidak salah namun tidak betul juga.



Tukang bangunan tidak seperti yang kita pikirkan, mereka juga harus memiliki keahlian. Tidak bisa sembarangan membangun, hasilnya tentu tidak optimal, semua sudut juga dihitung, bahkan perhitungan bahan bangunan dan rancangan yang ingin dibangun sudah dikalkulasikan terlebih dahulu agar tidak ada stok yang terbuang.

Sekolah, tanpa adanya tukang bangunan juga tidak akan pernah dibangun, begitu pentingnya profesi kerja yang satu ini. Dan sama sekali tidak ada pelajaran di sekolah yang mengajarinya.



Bayangkan kalau ada pelajaran membangun yang diajarkan sekolah dari tingkat SMP, dan diarahkan ke bidang Arsitek di sekolah lanjutan. Bukan tidak mungkin akan banyak SDM handal yang akan siap pakai ketika mereka lulus nanti. Tidak ada pengangguran yang harus menunggu pekerjaan dari perusahaan yang membutuhkan buruh membuka lowongan.

Mungkin sekolah keahlian tidak hanya membangun saja, tapi menjahit, memasak, bertani, berternak, mekanik dan lain sebagainya bisa lebih banyak ditingkatkan. Karena lulusan sekolah banyak yang menyiapkan dirinya, untuk siap terjun ke dunia kerja.



Namun dunia kerja ketika lulus sekolah disini bukan untuk perusahaan lain, namun pihak sekolah mendorong siswa untuk menciptakan lapangan kerja sendiri yang mandiri.

Seperti keahlian memasak, di dorong untuk membuka usaha kuliner. Bahkan bisa saja antar siswa bekerjasama membuka galerry makanan, yang dimentori oleh guru. Tentu ini akan mengikis pengangguran yang menjamur ketika banyak siswa yang lulus sekolah.



Bahkan lulusan sekolah pembangunan, bisa membantu banyak orang disekitar untuk renov rumah, pasang jasa AC, Instalasi listrik, ngebor sumur pompa air dan sebagainya. Setidaknya lulus sekolah ilmu yang dimiliki bisa bermanfaat untuk menunjang kehidupannya dimasa depan.

Kalau sekarang sistem sekolah terlalu baku dalam mengajarkan ilmu, yang seringnya tidak berguna untuk menunjang karir siswa di masa depan. Maka ketika lulus sekolah, nganggur, bingung mau kerja apa!

Ada sekolah SMK namun biaya yang dikeluarkan siswa selama bersekolah, harganya tidak ramah dikantong masyarakat jelata.





Contoh ada siswa keahliannya di dalam ilmu sejarah, namun kurang modal, kurang referensi untuk dunia kerja menjadi sejarawan yang bisa bekerja di pusat kearsipan, museum, instansi pemerintah, ataupun jadi penulis lepas.

Tentunya menjadi sejarawan juga harus ditunjang oleh beragam kemampuan lainnya, yaitu kemampuan berbahasa asing, bahasa daerah, pemahaman akan sumber, dan pengembangan metodologi.



Dari hal ini, siswa tidak bisa siap kerja, harus belajar lagi mengolah kemampuan-kemampuan penunjang. Bila tidak ada keahlian penunjang, maka pengangguran ada di depan mata. Bahkan kebanyakan akan ikut siswa lainnya melamar kesana kemari untuk mendapatkan pekerjaan apa saja, baik itu security, admin gudang, sales promotion, kasir dan lainnya.

Lantas, bagaimana dengan keahlian ilmu sejarahnya? Percuma, tidak bisa diandalkan untuk menunjang karirnya dimasa depan.



Entah ini yang salah sistem pendidikan atau siswanya, atau lapangan kerjanya! Setidaknya dari tukang bangunan kita belajar membangun itu perlu proses dan butuh ketelitian serta ketekunan, sama halnya ketika kita belajar di sekolah.

Apa tanggapanmu dengan hal ini?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik
Pic : google