ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
12 Angry Men, Kenyataan di Balik Tingkah Laku Masyarakat


Belum lama ini saya sempat menulis tentang film The ShawShank Redemption dan menjelaskan bahwa saya terpukau akan kekuatan dari dialog para karakternya. Ehh, ternyata ada kaskuser yang menyarankan film berjudul 12 Angry Men dan begitulah, saya langsung nonton dan saya tidak menyesal.

12 Angry Men menceritakan tentang 12 orang juri yang harus mengambil keputusan apakah terdakwa yang dituduh melakukan pembunuhan bersalah atau tidak. 11 diantara juri langsung sepakat bahwa terdakwa bersalah namun juri nomor 8 memilih pihak yang berlawanan sampai dirinya benar-benar merasa yakin bahwa terdakwa memang bersalah. Hasilnya? Silahkan tonton sendiri, saya tidak memberi spoiler.

Film ini sungguh-sungguh unik. Film keluaran 1957 yang masih hitam-putih ini mengangkat tema persidangan yang mana hanya berisikan 12 orang yang saling berbincang-bincang. Tak ada latar lain, hanya karakter dan dialog yang menemani sepanjang cerita. Meski demikian film ini luar biasa, rating 9.0 di IMDB adalah buktinya.



Hal yang paling mengena dari film ini bukanlah bagaimana cara mereka mengungkap kebenaran melainkan bagaimana cara mereka dalam mengambil keputusan. Tokoh sentralnya adalah si juri nomor 8, saat kesebelas juri lain langsung memutuskan terdakwa bersalah dia tetap menyatakan tidak bersalah dengan alasan yang sederhana, karna dia tidak benar-benar yakin dan ingin mendiskusikan semuanya.

Dalam 12 juri ini kita bisa melihat segala jenis manusia dan pola pikir mereka masing-masing. Ada orang yang ingin merasa yakin seratus persen sebelum bertindak, ada yang hanya tahu sedikit namun merasa paling benar, ada orang yang baru akan bertindak jika dia punya teman, ada orang yang bertindak hanya mengikuti arus, ada orang yang sama sekali tidak peduli, ada orang yang hanya menuruti emosi, ada orang yang perlu diyakinkan oleh orang lain, dan ada juga orang yang hanya ingin mendapat perhatian dengan melakukan hal yang berbeda.



Kepribadian-kepribadian yang sering kali kita lihat diletakkan dalam satu cerita dan kita diperlihatkan bahwa meski nyawa menjadi taruhan (nyawa orang lain lo) sifat-sifat ini sama sekali tidak berubah. Di dalam masyarakat juga begitu, contohnya adalah seorang kakek yang mati dikeroyok massa hanya karena diteriaki maling padahal dia sama sekali tidak bersalah. Itu adalah contoh dari orang yang hanya tahu setengah namun merasa paling benar.

Film ini menuliskan dengan baik mengenai kepribadian manusia dan apa yang akan mereka lakukan saat situasi tidak berjalan sesuai kehendak mereka. Ada yang memilih setuju hanya karna bosan berdebat, ada yang tetap tidak mau mendengarkan orang lain, dan ada juga yang merubah prinsip agar selalu mengikuti mayoritas.

Fyuhh, melihat ke-12 orang ini berdebat sama seperti fenomena-fenomena masyarakat. Tebar hoax, menakut-nakuti, dan tidak peduli. Buat Anda yang sedang luang saya amat sarankan untuk menonton. Setidaknya, ini adalah film yang wajib Anda tonton sekali seumur hidup. Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.
garpupatah
EriksaRizkiM
6666661234
6666661234 dan 30 lainnya memberi reputasi
31
7.6K
73
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan