" Puan Maharani Mutiara Indonesia "

Oleh : La Ode Zidil (Generasi Muda Bung Karno Di Ufuk Timur)

Morotai dengan segala ke indahan panorama alamnya, merupakan wilayah teritorial Indonesia berbatasan langsung dengan Filipina, tepatnya berada di kawasan pacific. Suatu wilayah dalam sejarah pergulatan dunia menajdi titik awal kebangkitan Negara-negara industry dibawah pimpinan amerika. Kebangkitan Negara-negara industry tersebut menjadi bagian penting dalam konteks politik internasional dan ekonomi internasioanl, morotai menjadi pangkalan militer Amerika untuk menggempur fasisme jepang dalam perang pacific dan kini amerika menjadi polisi dunia. Terlepas dari aspek sejarah bung karno dan ibu megawati pernah menginjakan kaki di morotai, dengan demikian morotai memiliki berbagai keunggulan manakala konsep bahari dijadikan sector andalan dalam menopang perkembangan ekonomi bangsa dan bahkan dunia.

Kini cucu pendiri bangsa melakukan rekonstruksi ulang wajah morotai dimata dunia, kehadiran ketua DPR-RI dipulau morotai mengingatkan public bahwa ibu mega mendampingi presiden pertama mengunjungi morotai, kini Puan Maharani mengulangi perjelanan tersebut. Jika dilihat dari letak gografis dan geostrtegis morotai sejatinya berada di kawasan Alki I dan II, dengan demikian ada indikasi cucu pendiri proklamotor bangsa tersebut sangat memahami konsep pergeseran politik ekonomi dunia saat ini dimana laut menjadi medan magnet utama dalam menjadikan Indonesia sebagai kota pelabuhan agar merubah wajah Indonesia sebab jika melihat dari gelombang ketiga ekonomi dunia, perkembangan teknologi membawa dampak pada kemajuan informasi dan daya angkut barang indutri. Kawasan pacific sejak abad 17 menjadi alur perdagangan bahari, namun kini sedikit di abaikan, kehadiran puan maharani merupakan magnet awal untuk membawa indonesia menajdi city of port dalam rangka menjemput Indonesia emas di tahun mendatang.

Memang jika isu bahari dijadikan sebagai isu strategis maka Indonesia akan dapat memanfaatkan semua sector kehidupan untuk menjawab perubahan politik ekonomi dunia saat ini, dengan mengandalakan armada daya angkut dan kemajuan industry informasi maka laut akan menajdi jasa utama dalam hubungan ekonomi dunia. Untuk itu kehadiran puan maharani meskinya tidak hanya dimaknai sebagai kunjungan seriominial belaka bagi semua pihak utamanya pemerintahan provinsi Maluku utara, dari morotai menuju negeri nyiur melambai. Kisah perjalanan ibu puan mengingatkan bagaimana proses penjualan kopra untuk mendapatkan logistik pasca kemerdekaan untuk mempertahankan NKRI (Barbara S. Harvey) dalam permesta pemeberontakan setengah hati, dimana peran koperasi kopra dalam memberi bantuan kepada warga di kawasan pacific dari minhasa-maluku utara.

Jika jejak sejarah dan kunjungan Puan maharani dapat dilihat dari sisi geostrategis maka ada harapan baru yang akan dicapai dalam perubahan politik kedepan, bagaimana tidak laut selama ini seolah diabaikan namun kunjungan puan dari teluk tomini, morotai, dan manado. Seakan ada harapan baru bagi generasi bangsa utamanya kawasan maritim Indonesia. Perjalan ibu puan sebagai ketua DPR merupakan refleksi sosok negarawan yang sangat mengerti bagaimana penduduk hindia yang bertahan dari gempuran mesin Uap dan bertahan di teluk tomini, dan morotai serta manado merupakan kisah orang laut di zamannya memiliki kejayaan (AB. Lapian, orang laut, raja laut, dan Bajak laut). Jika kita memahami dialektika sejarah maka jejak kunjungan puan maharani dapat dikatakan sebagai refleksi kejiwaan seorang negarawan yang hanya akan dilakukan bagi mereka yang mengerti sejarah.