Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan tantangan perekonomian pada tahun ini. Mulai dari varian covid-19 omicron yang sudah menyebar di banyak negara hingga tapering Amerika Serikat (AS).

Demikianlah diungkapkan Sri Mulyani dalam Webinar BRI Microfinance Outlook 2022 yang bertajuk "Boosting Economic Growth Through Ultra Micro Empowerment", Kamis (10/2/2022)



"Kalau dilihat kita masuk tahun ketiga, kita sudah cukup mencapai banyak hal termasuk mitigasi risiko besar terhadap ekonomi dan paling penting terhadap masyarakat. Namun kita tahu ini belum selesai," ujarnya.

"Battle still on going kita masih hadapi omicron namun muncul kompleksitas baru dalam environmnet policy karena dunia semua negara menghadapi covid," papar Sri Mulyani.

Indonesia kini menghadapi omicron dalam beberapa pekan terakhir. Mitigasi sudah dilakukan, salah satunya dengan optimalisasi vaksinasi dosis ketiga dan peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terinfeksi untuk mengurangi kematian.

Hal lain yang menjadi tantangan adalah kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS). Menurut Sri Mulyani rencana tersebut sudah mendekati pasti, sebab banyak pihak tidak lagi bertanya akankah naik, melainkan berapa kenaikannya.

"Nah ini akan timbulkan komplikasi karena antar negara ada capital flow dan timbulkan dinamika baik dari sisi arus modal, interest rate antar negara dan menimbulkan juga dampak yang melemahkan pemulihan ekonomi," terangnya.

Sri Mulyani juga mewaspadai kemungkinan pecahnya perang dunia ketiga di Ukraina yang mampu mendorong kenaikan harga minyak dunia. Di sisi lain adalah perubahan iklim.

"Risiko lainnya dari climate change terus jadi bahan pengaruhi kita formulasikan kebijakan dalam mengawal ekonomi Indonesia," pungkasnya. 


https://www.cnbcindonesia.com/news/2...-belum-selesai