Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pilotugal2an541Avatar border
TS
pilotugal2an541
Kapolda Sumut : 3 Penghuni Kerangkeng Bupati Nonaktif Langkat Tewas, 6 Cacat Dianiaya
Kapolda Sumut Sebut 3 Penghuni Kerangkeng Rumah Bupati Nonaktif Langkat Tewas, 6 Cacat karena Dianiaya

Kompas.com, 9 Februari 2022, 15:12 WIB


Petugas kepolisian memeriksa ruang kerangkeng manusia yang berada di kediaman pribadi Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Rabu (26/1/2022).

KOMPAS.com - Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menyebut ada 3 orang penghuni kerangkeng di rumah Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin-angin yang meninggal dunia. Enam orang lainnya cacat akibat dianiaya di tempat penyerupai sel itu. 

Kepada wartawan, pada Rabu (9/2/2022) mengatakan, dalam kasus ini pihaknya sudah membentuk tim  pada 19 Januari 2022.

Menurut Kapolda Sumut, tim masih terus bekerja dan memeriksa kurang lebih 63 orang saksi, baik orang yang pernah tinggal di kerangkeng itu, keluarganya, ataupun yang mengetahui dugaan tindak pidana yang terjadi selama di tempat tersebut. 

sebagaimana sudah dirilis bersama dengan Komnas HAM beberapa waktu lalu ada yang meninggal dunia dalam proses di kerangkeng itu.

Kabareskrim Sebut Tiga Penghuni Kerangkeng Manusia Bupati Langkat Tewas

Sesuai kesepakatan dengan Komnas HAM, jumlahnya tidak diberitahu karena kasus ini harus ditangani dengan baik. Kondisi dan keberanian pada saksi harus dijaga. 

"Kita terus dalami ada tidak selain tiga, selain yang kita dapat, masih ada enggak korban meninggal lainnya. Dan kemarin sudah dilaporkan kepada saya, selain itu ada korban penganiayaan, kemarin ada 6 (cacat) yang sudah dapatkan," katanya. 

Pihaknya masih membuka peluang kepada masyarakat untuk berani melapor dan memberi kesaksian.

Nantinya setelah pemeriksaan (penyelidikan), akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan apakah perkara ini layak untuk ditingkatkan ke penyidikan. 

"Termasuk juga memeriksa kepada siapa pun yang kita butuhkan untuk memberi keterangan terkait perkara tersebut. Termasuk bupatinya," katanya. 

Menurutnya, setelah naik ke penyidikan, akan ditentukan siapa yang akan menjadi tersangka dan menyelesaikan berkasnya.

"Percaya, kalau nanti naik penyidikan, nanti kita tentukan siapa tersangkanya. Tersangka, saya tidak menutup kemungkinan ada orang lain yang terlibat," katanya.

Panca menegaskan, tidak hanya orang yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia atau dianiaya, tetapi tetapi siapapun yang berkaitan dengan kejadian tersebut yang patut diminta pertanggungjawabannya akan diproses. 

"(Dugaan keterlibatan OKP) sudah sampai ke sana. Nanti saya buka tambah ini. entar aja lho  beritanya. Dari strukturnya sudah kita dapatkan, siapa bertanggung jawab, siapa pihak yang dilibatkan. Masyarakat yang masuk ke sana seperti apa. Bagaimana kehidupan di sana," katanya. 

sumber

sebenarnya aneh klw aparat kepolisian setempat tidak mengetahui kegiatan bupati ini, tapi kita lihat nanti penyelidikannya seperti apa
Diubah oleh pilotugal2an541 09-02-2022 09:56
areszzjay
nomorelies
37sanchi
37sanchi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
842
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan