Sama seperti Indonesia, Mesir juga telah meninggalkan kesepakatan untuk membeli Su-35. Selain itu masih ada persamaan lagi antara kedua negara ini, salah satunya keduanya juga tertarik untuk membeli produk drone buatan China. Jika Indonesia sudah memakai drone CH-4 Rainbow buatan China, maka Mesir saat ini memiliki drone Wing Loong 1, dan baru-baru ini mereka sedang dalam proses negosiasi untuk pengiriman drone Wing Loong 1D.

Menurut artikel Tactical Report China kabarnya akan segera mengirimkan drone pesanan Mesir tersebut, tetapi sampai saat ini belum diketahui berapa drone yang akan dibeli dan berapa nilai kontraknya. Namun, drone tersebut kelak akan dioperasionalkan oleh Angkatan Udara Mesir.





Skilas tentang drone keluarga Wing Loong, drone ini berkualifikasi MALE (Medium Altitude Long Endurance), drone tersebut dibuat oleh Chengdu Aircraft Industry Group (CAIG) yang juga merupakan produsen jet tempur J-10, JF-17 dan J-20. Generasi pertama Wing Loong dikenal sebagai GJ-1 Wing Loong 1, yang punya nama panggilan Ptrodactyl I (Yilong-1). Drone tersebut mulai dikembangkan tahun 2005 dan terbang perdana pada Oktober 2007.

Wing Loong 1 (varian awal) memiliki panjang 9,05 m, rentang sayap 14 m, dan tinggi 2,7 m. Drone ini dibekali mesin Rotax 914 berkekuatan 75 kW. Wing Loong 1 dilengkapi dengan beberapa sensor, mulai dari menara inframerah dan synthetic aperture radar (SAR).

Mengutip artikel Airspace Reviewtotal payload senjata yang bisa dibawa adalah 200 kg, dengan pilihan berupa rudal udara ke darat BA-7, bom berpemandu laser YZ-212, bom anti personil YZ-102A, dan bom mini berpemandu LS-6. Wing Loong 1 memasuki layanan PLAAF (Angkatan Udara China) pada tahun sejak 2011. Total saat ini ada 60 unit yang telah beroperasi.

Selain China, saat ini Wing Loong 1 sudah digunakan oleh Arab Saudi, UAE, Mesir, Nigeria, Uzbekistan, Kazakhstan. Kabarnya Bangladesh juga tertarik untuk meminang drone ini.





Sementara itu Wing Loong 1D yang dibeli Mesir adalah varian upgrade dari Wing Loong 1, drone ini menggunakan bahan komposit untuk material badan pesawatnya. Wing Loong 1D melakukan penerbangan pertama pada Desember 2018. Varian ini memiliki muatan lebih besar dibandingkan Wing Loong 1, meski tidak disebutkan berapa kapasitasnya, tapi kemungkinan drone bisa membawa muatan di atas 200 kg.

Wing Loong 1D punya panjang 9,34 m; lebar sayap 14 m, dan dapat terbang hingga 35 jam dengan jangkauan maksimum 4.000 km. Kecepatan maksimumnya mencapai 280 km/jam, serta memiliki ketinggian terbang hingga 5.000 m. Drone ini diklaim dapat dipersenjatai hingga 12 rudal.

Rangkaian sensor untuk drone baru ini mencakup kamera elektro-optik definisi tinggi dan synthetic aperture radar (SAR). Peralatan tersebut digunakan untuk melakukan misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR). Drone ini bisa mengemban dua misi, yakni misi pengintaian dan serangan. Kecepatan maksimumnya 280 km/jam, ketinggian terbang hingga 5.000 m, dan jangkauan operasi di kisaran 4.000 km atau durasi terbang 35 jam.