nafta101Avatar border
TS
nafta101
Emang Bisa? Rekaman Gitar Akustik Professional di Kamar
Punya mic dan interface? Kamu bisa merekam gitar akustik yang terdengar profesional dari kamar tidur kamu dengan mengikuti langkah-langkah sederhana ini.



Tidak ada yang lebih indah seperti bagian gitar ritem akustik yang dipetik untuk menggerakkan lagu, atau nuansa ekspresif dari solo yang dipetik dengan jari. Namun, untuk memanfaatkan sepenuhnya kemampuan gitar akustik, kamu perlu merekam dengan benar.

Cara termudah untuk merekam gitar adalah dengan mengambil output direct dari elektronik onboard-nya (misalnya, pickup piezo yang dipasang di bawah bridge). Patch output ini ke input instrumen audio interface, langasung rekam, beres! Tapi cara ini tidak menangkap suara penuh dari sebuah gitar.

Opsi yang lebih kompleks adalah menggunakan satu atau lebih mikrofon untuk mengambil senar, bodi, dan interaksi gitar dengan ruang akustik. Cara ini memerlukan dudukan mikrofon dengan boom, sehingga kamu bisa memasang mikrofon dengan aman, dan memposisikannya sesuai dengan gitar. Tapi sebelum kamu menempatkan mikrofon pada posisinya dan mulai merekam, perlu memutuskan jenis mikrofon yang akan digunakan.




1. Jenis Mikrofon
Tiga teknologi mikrofon utama yang digunakan untuk merekam gitar adalah:

a. Mic Dynamic.
Kasar, tidak memerlukan daya, tidak memiliki preamp internal untuk menghasilkan desis dan populer untuk penggunaan live. Mereka bisa terdengar kurang "terang" daripada mikrofon condenser (lihat selanjutnya), dan tidak memiliki tingkat detail yang sama. Sering digunakan untuk merekam ampli gitar.

b. Mic Condenser.
Ini adalah tipe mic yang biasanya digunakan untuk merekam gitar akustik. Mereka membutuhkan daya, yang biasanya +48V. Tegangan dari audio interface atau mixer mengalir ke kabel mikrofon menuju mikrofon. Sumber daya ini disebut phantom power, karena tidak ada power supply yang terlihat hanya kabel yang membuat sambungan audio. (Jika mikrofon kondensor tampaknya tidak berfungsi, pastikan input yang terhubung dengan mikrofon telah mengaktifkan phantom power.) Dibandingkan dengan mikrofon dynamic, mikrofon condenser dapat lebih sensitif terhadap nuansa, memiliki suara yang lebih terbuka, dan agak lebih rapuh.

c. Mikrofon ribbon.
Memiliki midrange yang warm, dan tidak seterang mikrofon condenser. Tidak seperti mikrofon ribbon yang lebih tua dan rapuh, versi modern lebih kuat. Meskipun mahal, mereka menjadi semakin populer untuk merekam gitar akustik, terutama untuk stereo.



Mikrofon condenser dan dynamic lebih lanjut dibedakan berdasarkan ukuran diafragmanya (selaput tipis yang bergerak sebagai respons terhadap gelombang suara). Secara umum, mikrofon diafragma besar lebih sensitif daripada mikrofon diafragma kecil, tetapi tone yang dihasilkan agak kurang cerah. Kamu bisa memilih mikrofon diafragma besar pada gitar senar nilon atau ukulele, dan mikrofon diafragma kecil pada gitar akustik string.

2. Pola Pengambilan Mikrofon
Spoiler for Gambar 1:


Pola pengambilan mikrofon (gbr. 1) menentukan bagaimana mikrofon merespons suara yang datang dari arah yang berbeda:

a. Pola omnidirectionalmenangkap suara secara merata dari segala arah. Jarang digunakan secara live, tetapi di studio, berguna untuk mengambil kombinasi suara gitar akustik dan ruangan. Mikrofon omnidirectional berkualitas tinggi memiliki suara yang natural, dan respons keseluruhan yang flat.

b. Pola cardioid bersifat terarah, dan digunakan baik secara live maupun di studio. Mereka menangkap suara di depan mikrofon, sambil menolak suara dari belakang dan samping. Penolakan ini tidak sempurna, jadi suara yang datang dari belakang dan samping memiliki lebih banyak warna.

c. Pola figure-8 (juga disebut bi-directional) paling umum dengan mikrofon ribbon. Mengambil suara di sisi berlawanan dari mikrofon, sambil memberikan penolakan total di bagian depan dan belakang. Salah satu aplikasinya adalah menempatkan mic di antara dua gitaris yang berduet sehingga menghasilkan suara maksimal untuk stereo.



Selanjutnya, mikrofon terarah (misalnya, pola pickup cardioid dan figure-8) menunjukkan efek kedekatan—memindahkan mikrofon lebih dekat ke sumber suara akan menonjolkan respons bass. Hal ini dapat memberikan suara gitar akustik yang lebih penuh, tetapi bergerak terlalu dekat akan membuat suara bass menjadi heavy dan muddy.

3. Kombinasi Direct dan Mic
Menggabungkan suara direct dan suara mic memungkinkan terjadinya blending suara string dengan bodi. Tapi, suara membutuhkan waktu untuk merambat melalui udara (sekitar 1 millisecond), sehingga suara mikrofon akan sedikit delay dibandingkan suara direct. Untuk kualitas suara sepenuhnya, teknik yang ideal adalah "mendorong" suara mikrofon sedikit ke depan di dalam DAW, sehingga kedua trek sejajar (gbr. 2).

Spoiler for Gambar 2:




Untuk menyesuaikan waktu delay, samakan posisi kedua sinyal dengan menggabungkannya. Dalam program DAW kamu, balikkan polarity untuk salah satu sinyal (misal, balikkan fasenya). Kemudian, dorong suara mic tadi sampai mendapatkan suara yang paling sejajar. Hal ini terjadi ketika suara direct dan suara mic berbaris sedekat mungkin. Untuk suara penuh, kembalikan saluran di luar fase menjadi sefase.

4. Opsi Teknik Miking untuk Gitar Akustik
Ada banyak teknik menempatkan mikrofon pada gitar akustik. Teknik umum berikut ini tidak memerlukan mikrofon khusus (seperti sepasang mikrofon yang satu merek).

Dengan satu mikrofon menghilangkan masalah fase potensial yang disebabkan oleh ketidakcocokan fase antara dua mikrofon. Posisikan mikrofon sekitar 6 hingga 12 inci tepat di depan fret ke-14, sedikit miring sehingga mengarah ke fingerboard antara tepi bodi dan lubang suara (gbr. 3). Bereksperimenlah dengan jarak untuk mendapatkan respons midrange yang diinginkan.

Spoiler for Gambar 3:




Untuk stereo, tambahkan mikrofon kedua dengan jarak yang sama, tetapi ditempatkan di atas bagian bawah (lekuk tubuh bagian bawah), atau tepat di belakang bridge (gbr. 4). Banyak teknisi meminimalkan masalah fase dengan mengikuti "aturan 3:1", yang mengatakan bahwa mikrofon kedua harus sekitar 3:1 sejauh dari mikrofon pertama. Meskipun ini adalah strat point yang baik, bereksperimenlah dengan penempatan mikrofon sampai kamu mendengar suara yang diinginkan.

Spoiler for Gambar 4:


Pilihan lainnya adalah pasangan stereo X/Y, ditempatkan sekitar 12 sampai 18 inci di depan gitar. Pusatkan pasangan stereo ini sehingga hampir tepat berada di depan lubang suara (gbr. 5). Pointing mikrofon langsung ke lubang biasanya tidak disarankan, karena suaranya bisa menjadi bass-heavy dan muddy. Tapi, dengan sudut 90° pasangan X/Y, kedua mikrofon akan mengarah ke salah satu “sisi” lubang suara, bukan langsung ke dalamnya.

Spoiler for Gambar 5:


5. Memproses Gitar Akustik dengan EQ
Setelah merekam trek gitar kamu, menerapkan EQ bisa meningkatkan suara lebih baik. Hal ini juga bisa meminimalkan diferensi suara antara teknologi mikrofon yang berbeda—misalnya, meningkatkan treble mikrofon dynamic untuk membuatnya lebih cerah. Gunakan tombol bypass sesering mungkin untuk membandingkan suara yang tidak seimbang dan suara yang disamakan. Pemeriksaan realitas yang penting ini bisa mencegah gitar terdengar tipis, jadi kamu bisa meningkatkan bass, tetapi sekarang terlalu low, jadi kamu meningkatkan treble, tetapi sekarang midrange tampaknya lemah… gimana idealnya?

a. Mengencangkan Suara Bukan Menaikan Volume
Rekaman akustik mungkin terdengar "kotak", atau terlalu banyak low end. Berikut adalah cara untuk mengencangkan suara gitar (gbr. 6):



Untuk meminimalkan audio di bawah jangkauan gitar, masukkan filter high-pass yang curam antara 20 dan 90 Hz. Perhatikan bahwa beberapa teknisi tidak suka mengurangi frekuensi di bawah rentang nada gitar, karena mereka yakin ini menghilangkan audio yang mungkin tidak didengar orang, tetapi dapat dirasakan. Dengarkan, dan putuskan sendiri.

Jika gitar tidak memiliki definisi frekuensi high dan frekuensi low, cobalah melakukan cut di kisaran menengah bawah (200-350 Hz). Ini mengencangkan frekuensi high dan low.

Spoiler for Gambar 6:


b. Menjinakkan Resonansi
Beberapa gitar akustik memiliki resonansi tubuh yang dapat membantu memproyeksikan lebih baik di atas panggung. Namun, perekaman memiliki persyaratan yang berbeda, di mana kamu sering kali menginginkan respons yang lebih merata/berimbang. (Perhatikan bahwa pickup piezo, tidak hanya pada gitar itu sendiri, tetapi juga memiliki resonansi.)

Melakukan compress atau limit pada dynamic range adalah solusi potensial, tetapi bisa mengubah karakteristik gitar. Opsi yang terdengar lebih natural adalah menggunakan boost/cut EQ parametrik untuk mengurangi respons pada frekuensi resonansi. Untuk menemukan frekuensi yang bermasalah, yang kemudian bisa kamu perbaiki dengan EQ, ikuti langkah berikut :



1. Kecilkan volume monitor, karena suaranya bisa menjadi sangat keras.

2. Atur EQ untuk di boost sekitar 10-12 dB dan Q yang sempit.

3. Saat trek diputar, sapukan kontrol frekuensi secara perlahan. Setiap puncak akan melompat keluar karena bandwidth yang meningkat dan sempit. Beberapa puncak bahkan mungkin terdistorsi.

4. Temukan puncak yang paling keras, lalu potong EQ sampai puncaknya seimbang dengan sisa suara gitar (gbr. 7). Perluas bandwidth agak lebar dengan puncak yang lebar, atau persempit untuk mendapatkan resonansi yang tajam.


Spoiler for Gambar 7:



Sekian dari TS, Selamat Mencoba

Sumber
Waves
bromocool
anjaultras
wendybronies026
wendybronies026 dan 21 lainnya memberi reputasi
20
4.4K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan