Selamat datang kembali di thread ane gan.



Seperti yang kita ketahui perfilman Indonesia memiliki sejarah yang panjang bahkan telah dimulai sebelum Indonesia merdeka. Sudah banyak sekali film nasional yang telah dirilis oleh para sineas tanah air. Ada film-film Indonesia yang mendapatkan penghargaan baik di dalam maupun luar negeri dan menuai banyak prestasi. Ada pula film Indonesia yang dianggap memiliki kualitas yang rendah seperti film horor lokal era suram yang hanya mengumbar adegan mesum.

Nah, selain itu ada juga film Indonesia yang menuai kontroversi dan kehebohan. Kontroversi itu terjadi karena berbagai alasan mulai dari masalah sosial, politik, bahkan masalah agama. Berikut ini adalah beberapa film Indonesia paling kontroversial sepanjang masa.


1. Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI (1984)

Tak bisa dipungkiri jika film ini adalah film propaganda yang dibuat di era orde baru, meski demikian secara teknis film ini patut diacungi jempol. Film karya sutradara legendaris Arifin C. Noer ini dirilis pada 1984 dan sejak saat itu film ini wajib diputar di tv nasional setiap tanggal 30 September malam setiap tahunnya. Namun kewajiban tayang itu berakhir setelah era reformasi bergulir. Film ini sangatlah kontroversial terlepas dari akurat atau tidaknya adegan yang ada di film. Ditambah lagi adegan kekerasan dalam film ini yang berhasil membuat anak-anak sekolah era orde baru ketakutan.

Sejak 2017, film ini kembali banyak yang memutar setiap tahunnya seiring dinamika politik nasional yang sedang terjadi.


2. Pocong (2006)

Film ini seharunya tayang pada 2006 dan merupakan film arahan sutradara Rudi Soedjarwo. Namun Lembaga Sensor Film (LSF) memutuskan untuk tidak meloloskan kelayakan sensor dalam film ini karena terlalu banyak adegan sadis yang eksplisit dan dianggap akan menimbulkan bangkitnya trauma di masa lalu. Akhirnya pihal studio mengalah dan membuat film Pocong 2 yang diklaim tak kalah menyeramkannya dari film yang pertama.

3. Kucumbu Tubuh Indahku (2018)


Inilah film Indonesia yang kontroversial karena mengangkat isu LGBT yang dianggap tabu oleh masyarakat kita. Film mendapatkan pertentangan dari kalangan yang kontra terhadap LGBT. Film garapan Garin Nugroho serta dibintangi oleh Muhammad Khan dan Randy Pangalila ini beriksah tentang pria bernama Juno yang sejak kecil hingga dewasa menjadi penari, di sebuah desa di Jawa, yang terkenal sebagai desa penari lengger lanang, jenis tarian perempuan yang dibawakan penari laki - laki.

Meski kontroversial, film ini berhasil mendapatkan berbagai penghargaan termasuk Piala Citra dalam ajang FFI 2019.

4. Tanda Tanya (2011)


Film Tanda Tanya (?) Atau dengan judul lain "Masih Pentingkah Kita Berbeda?" Adalah film karya Hanung Bramantyo yang bertemakan pluralisme. Film ini bersetting di Semarang, Jawa Tengah yang di mana para tokohnya berasal dari agama dan etnik yang berbeda-beda dan berinteraksi satu sama lain. Menurut Hanung, film ini bertujuan untuk melawan anggapan jika Islam itu identik dengan radikalisme. Akan tetapi justru film ini mendapatkan pertentangan dari kalangan yang tidak menyukai hal tersebut.

Adegan kontroversial dalam film ini salah satunya adalah ketika Surya (Agus Kuncoro) yang difilmnya digambarkan sebagai seorang muslim, memerankan sosok Yesus pada saat acara gereja dalam rangka pertunjukan teatrikal penyaliban yesus.


Salah satu adegan di akhir dalam film ini terinspirasi dari kisah nyata yaitu anggota Banser yang tewas karema bom setelah melindungi jemaat Gereja saat malam Natal.

5. Dua Garis Biru (2019)

Film yang dibintangi oleh Adhisty Zara dan Angga Yunanda ini sempat menuai kontroversi saat trailer film ini dirilis di Youtube. Film ini bertemakan sex education dan bahaya hamil di usia remaja serta dampak buruk pernikahan dini. Film ini mendapatkan tentangan dari berbagai pihak karena dianggap dapat memberikan dampak negatif bagi anak remaja dan menjadikan film ini sebagai alat pembenaran untuk melakukan seks bebas. Akan tetapi film ini sebenarnya memberikan edukasi yang baik kepada para remaja jika diteliti lebih jauh. Film ini sukses besar dan mendatangkan jutaan penonton ke bioskop

6. The Act of Killing (2012)

Film dokumenter ini mendapatkan banyak penghargaan internasional termasuk nominasi Academy Awards untuk kategori film dokumenter terbaik. Namun film ini sebenarnya disutradarai oleh pria Amerika Serikat, Joshua Oppenheimer. Film dokumenter ini mengangkat tema dan menyoroti pelaku pembunuhan dan pembantaian terhadap PKI dan orang yang dianggap PKI pada 1965-1966. Dalam film ini digambarkan jika para pelaku memproyeksikan dirinya melakukan kekejaman sebagai perbuatan yang heroik. Film sebenarnya sangat kontroversial karena dianggap membangkitkan luka lama dan sejarah kelam Indonesia di masa lalu. Film ini oleh pembuatnya tidak dikomersialisasikan dan bebas ditonton secara gratis di Youtube.

Meski sangat kontroversial, film ini mendapatkan banyak pujian dari para kritikus dan pengamat film dokumenter.

7. Ekskul (2006)


Secara kualitas sebenarnya film Ekskul terbilang lumayan. Film ini mengisahkan seorang remaja SMA bernama Joshua (Ramon Tungka) yang mentalnya rusak karena mendapatkan siksaan dari ayahnya dan dirundung habis-habisan di sekolahnya. Meski muncul Sabina (Sheila Marcia) gadis yang menyukainya, namun itu tidak memperbaiki masalah hidupnya. Joshua pun melakukan aksi balas dendam terhadap orang yang telah membully dirinya dengan berbekal pistol. Yang menjadi kontroversi dalam film ini adalah film ini mendapatkan beberapa Piala Citra pada ajang FFI 2006 termasuk kategori film terbaik. Namun sineas lainnya melakukan protes keras dan tak terima jika film Ekskul mendapatkan penghargaan. Alasannya karena masalah hak cipta scoring musik dalam film ini. Pada 2007 gelar Film Terbaik dan Sutradara terbaik untuk film Ekskul dicabut. Ada-ada saja gan.

Nah gan, itu dia pembahasannya. Ada film Indonesia lainnya yang juga kontroversial enggak?

Referensi:
https://energibangsa.id/film-kontrov...lain-g30s-pki/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekskul