Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Ibu Yang Ingin Anaknya Sakit Dan Anak Yang Ingin Ibunya Mati

Gypsy Rose Blanchard lahir 1 Juli 1991 dari pasangan Rod dan Dee Dee Blanchard di AS. Namun Rod dan Dee Dee berpisah tak lama sebelum kelahiran anak mereka, Gypsy. Dee Dee kemudian membawa Gypsy tinggal di rumah orangtuanya. Saat berumur 8 tahun , Gypsy jatuh dari sepeda motor kakeknya. Meski hanya luka kecil, Dee Dee membawanya ke Rumah Sakit. Karena kekhawatiran yang berlebihan, Dee Dee mengharuskan Gypsy menggunakan kursi roda meski sebenarnya Gypsy bisa berjalan normal. Dee Dee juga mengklaim bahwa sejak kecil Gypsy menderita leukemia, asma, distrofi otot, sleep apnea dan beberapa kondisi kronis lainnya.


Dee Dee selalu mencukur rambut Gypsy dengan mengatakan bahwa rambutnya suatu saat juga pasti akan rontok. Gypsy suka berdandan dan memakai wig. Giginya ompong, kacamata besar, suaranya seperti anak kecil dan menjalani home schooling karena meski sudah dewasa, mental Gypsy seperti anak berusia 7 tahun. Merasa risih dengan keluarganya yang sering menanyakan keadaan Gypsy yang sebenarnya, Dee Dee berpindah tempat tinggal. Dee Dee juga akan berhenti menemui dokter yang mencurigainya. Ketika dokter mengetahui bahwa hasil tes medis tidak sesuai dengan diagnosis. Dee Dee pernah menjalani beberapa pelatihan perawat, sehingga dia dapat dengan akurat menggambarkan gejala suatu penyakit.
Dia terkadang memberikan sendiri obat untuk Gypsy sesuai penyakitnya. Gypsy diberi makan suplemen nutrisi cair anak-anak Pediasure hingga usia 20 tahun. Karena tindakan Dee Dee, Gypsy diberi resep obat dan harus tidur menggunakan mesin pernafasan. Gypsy juga menjalani beberapa operasi, termasuk prosedur pada matanya dan pengangkatan kelenjar ludahnya. Dee Dee membuat Gypsy berjanji untuk tidak menceritakan keadaannya kepada siapapun, Gypsy akan mendapat hukuman dari ibunya jika berani melanggar. Hanya Dee Dee yang berhak menceritakan sejarah medis Gypsy.


Mengaku sebagai korban Badai Katrina, pada tahun 2005, Dee Dee dan Gypsy menerima bantuan untuk pindah dari Lousiana ke Missouri. Pada 2008, Gypsy dan Dee Dee menempati rumah baru di Springfield, Missouri yang dibangun oleh Habitat for Humanity. Di sana Dee Dee rutin membawa Gypsy ke dokter. Dee Dee dikenal tetangganya mudah bergaul dan dermawan. Dia tak punya pekerjaan, hari-harinya hanya untuk merawat Gypsy yang menderita banyak penyakit.
Kisah hidup Dee Dee dan Gypsy yang inspiratif sering disorot media. Keduanya mendapat banyak dukungan dan sumbangan amal termasuk tunjangan anak dari ayah Gypsy setiap bulannya. Di Missouri mereka menerima penerbangan gratis untuk menemui dokter di Kansas City, perjalanan gratis ke Walt Disney World, menonton konser atau acara lain secara gratis.


Ketenaran dan kondisi mereka menarik perhatian seorang ahli saraf pediatrik dari Springfield bernama Bernardo Flasterstein. Setelah diperiksa di kliniknya, Dr. Bernardo mengatakan pada Dee Dee bahwa Gypsy bisa berjalan normal dan tidak membutuhkan kursi roda. Dee Dee dengan tegas menepisnya. Dia memberi alasan bahwa semua catatan medis tentang penyakit Gypsy dari dokter-dokter sebelumnya telah hilang karena badai Katrina. Namun Dr. Bernardo menemukan beberapa catatan dan setelah berbicara dengan dokter-dokter Gypsy sebelumnya. Mereka mencurigai bahwa penyakit yang sesungguhnya ada pada diri Dee Dee. Dan tanpa sepengetahuan Dee Dee, Gypsy pun mencurigai hal yang sama.

Bosan dengan perlakuan ibunya, Gypsy yang merasa sehat berulang kali melarikan diri tanpa kursi roda. Suatu hari Dee Dee mendapati Gypsy berada di sebuah kamar hotel dengan laki-laki yang dikenalnya secara online. Dee Dee mengancam akan melaporkannya pada polisi dan akan mematahkan jari-jarinya jika Gypsy berusaha melarikan diri lagi. Selama dua minggu Dee Dee mengikat Gypsy di kamar tidur dengan borgol. Gypsy menjalin hubungan dengan pacar onlinenya, Nicholas Godejohn, sekitar tahun 2012. Keduanya mulai membahas rencana kimpoi lari. Mereka bertemu langsung dan melakukan hubungan seks pertama kalinya di kamar mandi rumah Gypsy.

 Ketika suatu malam, akun Facebook Dee Dee mengunggah sebuah status. Unggahan itu membuat tetangga dan teman-teman mereka khawatir dengan keduannya. 14 Juni 2015 polisi menemukan Dee Dee yang sudah tidak bernyawa di kamarnya. Sedangkan Gypsy di duga menjadi korban pemerkosaan dan penculikan. Beberapa hari setelah penyelidikan, Gypsy ditemukan tanpa kursi roda tinggal bersama pacarnya. Rupanya keduanya telah merencanakan pembunuhan terhadap Dee Dee. Gypsy yang menyiapkan pisau, lakban dan sarung tangan. Saat Dee Dee tertidur di kamarnya, Godejohn menusuknya berkali-kali. Setelah yakin Dee Dee telah tewas, Godejohn dan Gypsy berhubungan seks di kamar itu juga.


Berdasarkan keterangan polisi, Gypsy tak perlu menggunakan kursi roda, tidak butuh tabung oksigen dan tidak dalam keadaan sakit. Dibalik rambut palsunya ternyata Gypsy tidak botak, ibunya selalu mencukur rammbutnya agar terlihat seperti orang sakit. Penyelidikan lebih lanjut menyatakan bahwa Dee Dee mengalami sindrom Munchausen By Proxy, yaitu gangguan mental di mana orang tua atau pengasuh lainnya melebih-lebihkan, mengarang atau menyebabkan penyakit pada seseorang di bawah perawatan mereka untuk mendapatkan simpati atau perhatian dari orang lain. Gypsy Rose yang saat itu berusia 24 tahun dijatuhi hukuman 10 tahun penjara dan Nicholas Godejohn dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Kisah nyata Gypsy pernah diadaptasi ke layar lebar dalam film berjudul The Act.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:


Diubah oleh ashibnu 23-01-2020 09:17
screamo37
fachri15
tokek.terbang
tokek.terbang dan 7 lainnya memberi reputasi
8
7.9K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan