Merdeka.com - Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkapkan ekonomi syariah Indonesia harus menjadi yang terbesar di dunia sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.

"Sesuai arahan Presiden, ekonomi syariah Indonesia harus menjadi yang terbesar di dunia," ujar Erick Thohir seperti dikutip dari akun resmi Twitter-nya @erickthohir di Jakarta, Senin.

Menteri BUMN itu juga menambahkan bahwa santri merupakan bagian penting dari pilar perekonomian syariah. "Santri yang cerdas intelektual maupun spiritual, terbukti melahirkan kualitas sumber daya unggul," katanya.

Sebelumnya, Erick Thohir mengharapkan pertumbuhan ekonomi syariah di bawah Bank Syariah Indonesia (BSI) jauh lebih tinggi dibandingkan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Sebagai negara muslim terbesar, dia menginginkan industri halal dan ekonomi syariah Indonesia bisa menjadi pemain yang bisa menyeimbangkan ekosistem syariah negara lain.

Maka dari itu, Erick yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ingin melakukan terobosan melalui sistem bagi hasil BSI, yang selama ini dianggap sedikit lebih mahal daripada bunga Himbara.

Program Pesantren


Di sisi lain, Erick Thohir mengatakan bahwa MES terus mendorong program-program pendukung pesantren dan santri untuk berkembang, beberapa program yang didorong pada saat ini antara lain kegiatan Indonesia Internasional Halal Fair bersama BI.

Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengingatkan dunia internasional bahwa Indonesia memiliki produk-produk halal unggulan dengan berbagai merek lokal.
Erick Thohir juga mengatakan Kementerian BUMN akan berkolaborasi dengan pesantren untuk membangun ekonomi Indonesia. Menurutnya, pesantren adalah salah satu mercusuar peradaban dan merupakan bagian penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia.


Sumber


Mengingat Ekonomi Syariah justru membuat masyarakat kecil terhimpit dengan bagi hasil yang tinggi, ekonomi syariah ini justru akan membawa banyak kemudharatan dibanding kemaslahatan. Semakin besar pangsa pasar Bank Syariah akan membuat ketimpangan akan lebih buruk. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus melawan  dan menolak program pemerintah yang eksternal driven seperti ekonomi syariah ini.

Kita sebut Eksternal driven karena ekonomi syariah ini hanyalah propaganda negara Timteng untuk kepentingan mereka yaitu mengeruk keuntungan dengan propaganda syariah di negara mulim lainnya.