Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Filipina Mulai Menerima Pengiriman Sabrah dan Atmos 2000 dari Israel
Negara di kawasan Asia Tenggara mulai memodernisasi alutsistanya, dan menjelang akhir tahun kemarin kapal LPD pesanan Thailand sudah diluncurkan oleh China, selain itu Myanmar juga telah menerima kapal selam bekas pakai dari China. Sementara itu tetangga utara Indonesia, yakni Filipina juga tak ketinggalan untuk akuisisi alutsista.

Dan menjelang akhir tahun kemarin Filipina telah menerima 20 unit tank medium Sabrah dan self propelled howitzer Atmos 2000 buatan Israel. Mari kita bahas sekilas kedua alutsista gress dari Filipina ini, pertama kita bahas tank medium Sabrah.


Sabrah


Dalam pengadaan tank medium Filipina ini melibatkan 3 manufaktur yang berbeda, yakni Elbit System dari Israel yang menawarkan Sabrah, PT Pindad dari Indonesia yang menawarkan Harimau, dan Doosan asal Korsel menawarkan K-21. Dan pada akhirnya Filipina lebih memilih tank buatan Israel, di mana 20 unit sudah tiba pada 20 Desember 2020 lalu, sementara 10 unit tambahan akan tiba pada tahun 2023.

Menurut informasi dari Kolonel Anthon Abrina, kepala staf Divisi Angkatan Darat Filipina, akuisisi tank ringan Sabrah Israel adalah bagian dari program modernisasi angkatan bersenjata Filipina. Pasalnya sampai tahun 2020, tentara Filipina tidak memiliki kendaraan tempur yang dipersenjatai dengan meriam 105 atau 120 mm. Tentara Filipina hanya memiliki 7 Scorpion FV101 yang dipersenjatai dengan meriam 73 mm dan juga beberapa APC M113A1 varian FSV (Fire Support Vehicle) yang dipersenjatai dengan meriam L23A1 76 mm.

Sabrah adalah tank ringan yang dibangun berdasarkan chassis ranpur ASCOD 2 yang diproduksi oleh General Dynamics European Land Systems Santa Bárbara. Sabrah dipersenjatai dengan meriam Elbit Systems Land 105 mm dan satu senapan mesin koaksial 7,62mm. Setiap sisi turret dilengkapi dengan empat pelontar granat asap.


Quote:



Perlengkapan standar turret Sabrah mencakup sistem pengendalian tembakan, laser range finder, dan satu panoramic sight dengan sensor Electro-Optic canggih (Day, Night-Vision, dan LRF) untuk kondisi pertempuran siang, malam, dan segala kondisi cuaca yang efektif. Panoramic sight digunakan untuk observasi dan membidik sasaran.

Sistem meriam Sabrah 105 mm dilengkapi dengan sistem pemuatan otomatis dengan 12 peluru yang siap ditembakkan. Meriam ini memiliki jarak tembak efektif 3.600 m dengan tembakan 6 peluru per menit. Kendaraan membawa total 36 amunisi, dengan 24 peluru disimpan di lambung tank.

Meriam ini dapat menembakkan berbagai amunisi NATO termasuk HEP-T (High-explosive), HESH (High-explosive squash head), APFSDS (Armor-piercing fin-stabilized discarding sabot) serta amunisi canggih, T-MP- DIA M110. Sabrah juga mengadopsi sistem C4 Elbit, termasuk Battle Management System (BMS), dan sistem kendali dan komando Combat NG.



Atmos 2000



Selain menerima tank medium Sabrah, pada Desember 2021 Filipina juga sudah menerima self propelled hwitzer Atmos 2000 kaliber 155 mm sebanyak 8 unit. Tidak diketahui pasti kapan alutsista ini datang, tetapi foto yang beredar di internet menunjukkan jika alutsista ini datang pada akhir bulan Desember tahun lalu.

Atmos 2000 pesanan Filipina memakai platform truk Tatra 6x6, tetapi platform truk tersebut bisa dirubah sesuai permintaan customer. Total Filipina akan membeli dua baterai Atmos 2000 yang terdiri dari 12 pucuk howitzer swagerak. Sama seperti Sabrah, Atmos 2000 juga sudah dilengkapi sistem C4I (Command, Control, Communications, Computers and Intelligence) buatan Elbit System.

Mengutip artikel indomiliter.comAtmos 2000 dirancang untuk menggunakan kaliber 155 mm/52 standar NATO, namun larasnya bisa diganti untuk kaliber 39 dan 45. Saat memakai kaliber 155 mm/45, howitzer ini dapat memakai munisi M-46 kaliber 133 mm buatan Rusia.

Sementara jika memakai proyektil 155 mm/52 jenis Extended Range Full Bore Base Bleed (ERFB-BB), jarak tembak maksimalnya adalah 41 km. Dan jika menggunakan proyektil standar NATO L15 high explosive, jarak tembaknya mencapai 30 km. Atmos juga dapat menembakkan proyektil M107 High Explosive yang memiliki jangkauan 22 km.


Quote:



Atmos 2000 dapat disiapkan dalam waktu 1,5 menit sampai dilakukan tembakan pertama. Sementara kecepatan tembaknya dibagi dalam tiga pilihan, yakni burst, rapid dan sustained. Bila memakai burst, tiga proyektil dapat ditembakan dalam durasi 15 detik, jika memakai rapid lima proyektil dalam 1 menit dan sustained dengan lebih dari 80 proyektil dalam 1 jam.

Atmos sendiri dioperasikan oleh enam awak termasuk dua loader dan dapat dikurangi menjadi empat orang. Kabin truk berlapis baja dan dapat memberikan perlindungan terhadap tembakan senjata ringan serta pecahan peluru artileri. Selain Filipina dan Israel, Atmos 2000 juga telah digunakan oleh Azerbaijan, Bostwana, Kamerun, Thailand, Rumania, Rwanda dan Uganda.

Selain dua alutsista ini, Filipina juga sedang meananti pengiriman Pandur II 6×6 FSV (Fire Support Vehicle). Sejauh ini belum diketahui kapan jadwal pengirimannya dan berapa unit yang akan dibeli. Filipina terus menajamkan kuku dan taringnya untuk mengimbangi kekuatan militer para tetangganya, melalui program Revised Armed Forces Modernization Act yang dimulai sejak tahun 2012, Filipina menggelontorkan dana mencapai US$ 40 miliar. Program modernisasi ini akan berlangsung selama 15 tahun dan akan berakhir pada tahun 2027.



---------




Referensi Tulisan: indomiliter.com& Army Recognition
Sumber Foto dan Ilustrasi: sudah tertera di atas
elbe94
gabener.edan
pannotia.server
pannotia.server dan 11 lainnya memberi reputasi
12
3.7K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan