Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Rusia Sedang Mengembangkan S-550, Senjata Jenis Apakah Ini ?
Ada kabar yang kontradiktif terkait sistem pertahanan rudal S-550 milik Rusia di internet, beberapa media massa lokal pun sempat dibuat heboh.Namun, sebenarnya di Rusia ada dua laporan yang berbeda terkait senjata yang diberi nama S-550 ini. Menurut media TASS sistem S-550 sudah menuntaskan uji coba negara pada akhir tahun ini dan bakal segera dikirim ke pasukan Rusia. TASS melaporkan jika S-550 akan menjadi bagian sistem pertahanan udara komprehensif Rusia, yang terdiri dari sistem Pantsir (ketinggian rendah), S-350, S-400 dan S-500 (sistem jarak jauh) dan S-550 (target di ruang angkasa).

Sementara laporan berbeda diterbitkan oleh media Rusia lainnya, yakni RIA Novosti melaporkan bahwa sebuah sumber yang mengetahui proyek S-550 mengatakan sampai saat ini belum ada prototype skala penuh yang dibuat, dan tidak ada jadwal penembakan rudal dalam waktu dekat. Sementara itu sebuah sumber yang tidak ingin disebutkan namanya melaporkan jika Rusia pada akhir tahun ini telah melakukan tes penambakan pada sistem pertahanan rudal S-500 di Kutub Utara, S-500 dilaporkan berhasil menembak jatuh target dalam uji coba tersebut.

Kemungkinan media TASS telah salah dalam menanggapi sebuah laporan, di mana sistem rudal yang sedang diuji Rusia adalah S-500, dan bukan S-550. Dalam kasus salah paham penyampaian berita ini, TS lebih percaya pada laporan RIA Novosti. Karena TASS sendiri merupakan media pemerintah Rusia, di mana artikel yang mereka tulis terkadang terlalu berlebihan. Kita tinggalkan salah paham kedua media Rusia ini, TS akan membahas sedikit tentang S-550. Sebenarnya senjata macam apa lagi ini ?


Quote:



S-550 Adalah Varian dari S-500 ?


Sebelum kita mengenal S-550, ada baiknya kita mengenal sang kakak yang bernama S-500. Bagi agan pemerhati alutsista atau mungkin fans garis keras Rusia cabang Indonesia, agan pasti sudah tidak asing dengan nama S-500 bukan ? S-500 merupakan sistem pertahanan rudal yang akan meneruskan kiprah S-400 (sistem rudal sebelumnya), sistem rudal S-500 ini sudah dikembangkan sejak tahun 2009, namun S-500 diperkirakan bakal memasuki layanan pasukan Rusia pada tahun 2025.

S-500 juga punya nama panggilan kesayangan, yakni "Prometheus"dia juga punya nama panggilan akrab "Triumfator-M." S-500 punya radius tembak mencapai 600 kilometer. Sementara sistem rudal pendahulunya yakni S-400 mampu menjangkau jarak sekitar 400 kilometer. Sebenarnya jangkauan tembakan rudal kedua sistem ini tergantung amunisi yang digunakan, Rusia sendiri telah membuat berbagai macam varian amunisi dengan jangkauan yang berbeda-beda untuk S-400 maupun S-500.

S-500 diklaim dapat menembak jatuh target berupa pesawat berawak, satelir, drone, dan rudal jelajah, serta rudal balistik. Kemampuan terakhir tampaknya menjadi yang paling penting bagi Rusia dan banyak laporan menunjukkan bahwa S-500 yang bersifat mobile kemungkinan akan menggantikan sistem rudal anti balistik A-135 berbasis silo.


Quote:



Sementara itu, terkait S-550 sistem rudal ini dikabarkan akan dikembangkan dari sistem pertahanan rudal yang dulu sempat dibangun di era Soviet. Sistem tersebut dikembangkan di Uni Soviet pada 1981-1988. Proyek tersebut, bersama dengan banyak proyek lainnya kemudian dibatalkan sebagai bagian dari perjanjian militer Soviet-AS pada periode itu. Prototype sistem itu kemudian dibongkar setelah tahun 1992.

Meski pihak berwenang di Rusia mengatakan jika S-550 bukan merupakan desain dari sistem pertahanan rudal era Soviet, tetapi media TASS mengatakan jika sebagian komponen sistem rudal Soviet akan menjadi basis pengembangan S-550. S-550 sendiri dibuat untuk menghancurkan objek musuh yang berada di orbit rendah bumi. Objek-objek tersebut mencakup segala jenis rudal balistik dan rudal hipersonik jelajah generasi berikutnya.

RIA Novostimengatakan jika sistem pertahanan udara S-550 mengkhususkan diri dalam tugas-tugas pertahanan anti-rudal dan anti-ruang angkasa. Sejauh ini detail tentang S-550 masih terbatas, dan seperti apa kelak wujudnya juga belum bisa dipstikan. Tetapi, mengingat sistem ini dikembangkan dari S-500, kemungkinan wujudnya tidak akan jauh berbeda.


Quote:



S-550 kemungkinan akan menjadi versi hemat dari paket sistem rudal S-500, sistem S-550 akan menggantikan sistem pertahanan rudal S-300 serta akan menjadi pelengkap S-400. Pembuatan S-550 kemungkinan juga terinspirasi dari S-350, varian ini merupakan paket hemat (pahe) dari sistem S-400. Dilihat dari desainnya, S-350 mirip dengan sistem pertahanan Korsel yang disebut sebagai "Cheongung."

Kemiripan desain itu bukan tanpa sebab, pasalnya pada 1997-1998, Rusia dan Korsel sepakat untuk bekerja sama untuk membangun proyek sistem pertahanan udara bersama. Dalam kesepakatan alih teknologi, Korsel meminta bimbingan Rusia untuk mengembangkan sistem elektronika dan rudal untuk KM-SAM. Sistem rudal Korsel itu dilengkapi rudal Cheolmae-2, varian dari rudal 9M96 yang digunakan di sistem S-400 Rusia, termasuk radar kendali tembak X-band juga sama seperti milik S-400.

S-350 bisa dibilang menjadi benteng terakhir pertahanan udara Rusia setelah S-400, sistem rudal ini punya jangkauan tembak sekitar 60 km. Lebih pendek dari jangkauan S-400. D lain sisi KM-SAM Korsel punya kemampuan jarak tembak sekitar 40 km, sedikit di bawah S-350. Saat ini Korsel sudah mengembangkan KM-SAM dalam dua varian, yakni Cheongung Block-1 dan Cheongung Block-2. Dalam pengembangan KM-SAM, Korsel dibantu manufaktur Almaz-Antey dan Fakel dari Rusia.



Ancaman Apa yang Hadir di
Orbit Rendah Bumi di Masa Depan ?


Mungkin agan bertanya-tanya, kenapa Rusia repot-repot membuat sistem pertahanan rudal untuk menembak target yang berada di orbit rendah bumi ? Jawabannya adalah karena negara lain seperti China dan AS mulai mengembangkan rudal hipersonik yang kelak akan diluncurkan dari kendaraan luncur yang disebut sebagai boost-glide vehicle.

Rudal akan meluncur bersama kendaraan tersebut, kemudian kendaraan ini akan melesat di kecepatan hipersonik (lebih dari Mach 5) di orbit rendah bumi. Setelah mencapai titik koordinat yang ditentukan, kendaraan luncur akan melepaskan rudal yang dibawanya menuju sasaran. Selain cepat, boost-glide vehicle juga mampu bermanuver dengan baik. Selain menghalau potensi serangan rudal hipersonik, sistem S-550 juga diperkirakan bisa digunakan Rusia untuk memembak satelit milik musuh yang berada di orbit rendah bumi jika memang hal tersebut diperlukan.

Selain itu, militer Rusia mungkin melihat S-550 sebagai hal yang penting untuk menghadapi potensi gangguan China. Pasalnya China juga secara masif terus menguji penembakan rudal yang melewati orbit rendah bumi. China khususnya tidak dibatasi oleh ketentuan perjanjian "Intermediate-Range Nuclear Forces" atau INF, yang merupakan kesepakatan antara pihak Rusia dengan Amerika Serikat. Dengan demikian, mereka bebas mengembangkan sejumlah besar rudal balistik jarak menengah dan jauh dengan muatan konvensional dan nuklir, serta varian bermanuver khusus yang dilengkapi boost-glide vehicle.


Quote:



Sementara itu potensi serangan rudal yang lebih serius datang dari Amerika Serikat, di mana US Army sedang mempersiapkan rencana guna menurunkan sejumlah rudal hipersonik baru dan rudal berbasis darat jarak jauh lainnya sebelum tahun 2030. Kini mereka sudah memetakan wilayah potensial untuk dapat menyebarkan senjata tersebut ke Eropa.

Sebagai contoh, lokasi di Eropa yang dipilih US Army adalah Jerman. Pada bulan November 2021, layanan tersebut mengaktifkan kembali 56th Artillery Command  di Negeri Bavaria tersebut. Unit komando ini kelak akan menjalankan berbagai misi, salah satunya adalah mendukung penyebaran rudal permukaan ke permukaan di beberapa negara Eropa, tepat di mana anggota aliansi mereka berada.

Pada saat yang sama, dengan ketegangan yang meningkat antara Rusia dengan NATO dan AS terkait Ukraina, saat ini Kremlin sangat tertarik untuk meningkatkan kemampuan pertahanan rudalnya ketika Amerika Serikat semakin dekat untuk dapat mengerahkan rudal jarak jauh baru ke Eropa. Tetapi, tentu untuk mengembangakan sistem rudal baru bukan perkara mudah bagi Rusia.


Quote:




Referensi Tulisan: TASS, RIA Novosti& TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas
makola
6666661234
zeze6986
zeze6986 dan 23 lainnya memberi reputasi
24
7.1K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan