Fenomena yang terjadi di pertelevisian indonesia pasti kalian sering banget melihat sinetron religi ftv. Religi yang judulnya aneh-aneh, yang judulnya atau yang lebih dikenal sebagai ftv azab pasti aneh-aneh baik dari segi cerita maupun judulnya. Ceritanya tentang azab dari Tuhan gitu deh. Pertanyaan terbesar itu kenapa sih sinetron- sinetron religi atau ftv azab itu masih eksis atau masih ada sampai sekarang? padahal ftv azab itu udah banyak banget teguran dari KPI.

Tapi seakan kayak enggak digubris sama stasiun tv-nya. Enggak digubris gitu dan mereka tetap memproduksi film-film atau tetap memproduksi ftv azabnya. Bahkan judulnya makin kesini makin aneh, makin nyeleneh dan ceritanya pun makin gak masuk akal. Kalau ditanya kenapa sih masih ada? jawabannya simpel sih. Karena jawabannya ada di hukum dasar ekonomi yaitu demand dan supply. Dimana disitu ada permintaan, maka disitu pasti ada penawaran.



Karena faktanya masih banyak banget yang nonton sinetron-sinetron itu. Banyak banget orang indonesia yang suka banget nonton ftb azab. Kalau misalnya nggak banyak orang yang nonton pasti stasiun televisi dan ph-nya nggak akan memproduksi ftb azab lagi. Percaya deh. Orang masih ada yang nonton tapi. Jadi kondisi di sini masih banyak yang nonton, maka inti dari semuanya adalah cuan, uang atau duit. Ane pernah dengar salah satu tesis dari seorang mahasiswa, yang ngebahas tentang fenomena ini. Dimana stasiun televisi, salah satu pendapatan terbesarnya adalah dari sinetron sinetron azab ini.

Kenapa? karena ratingnya gede dan ketika ratingnya gede maka iklannya juga banyak. Karena hal dan pertanyaan selanjutnya adalah siapa sih nonton apa? Apakah yang sebanyak itu? nah kalau jawaban siapa yang nonton banyak, ane bisa kategorikan jadi dua kelompok, yang pertamaorang-orang yang sebenarnya gak suka dengan film-film seperti itu cuma penasaran dengan cerita alurnya, penasaran sama judulnya, dan penasaran sama poster filmnya. Memang kalau misalnya kalian lihat judul film FTV azab poster film FTV azab itu semua nggak ada yang biasa gaes. Pasti menarik perhatian. Keranda terbang lah, pocong masuk molen lah, dan absurd lainnya.

Kedua adalah golongan orang yang pengen ngeliat ceritanya. Memang minat untuk ngikutin sampai akhir. Biasanya ibu-ibu sih ini. Dan sebenarnya seperti apa mereka stasiun televisi itu tentang ini? sampe nggak peduli mereka gaes. Walaupun banyak yang menghina tentang sinetronnya, ngatain ftv nya, mereka nggak peduli. Karena yang penting buat mereka banyak yang nonton sehingga banyak yang nonton duitnya juga banyak. Karena pada dasarnya kan stasiun televisi itu di bawah naungan sebuah perusahaan, yang dimana ada perusahaan yang pasti tujuannya adalah untuk mendapatkan uang.



Negara mana sih yang bikin film kalau tujuannya bukan uang? bullshit kalau misalnya perusahaan gak ada andil dalam hal itu. Bagi perusahaan swasta itu pasti intinya uang. Kalo soal visi misinya memajukan ini, meningkatkan ini blablablabla itu omong kosong. Semua tujuan utama perusahaan terutama swasta apalagi stasiun televisi intinya adalah uang. Banyak yang ngatain sinetronnya banyak yang hujat itu nomor kesekian untuk dipedulikan.

Maka ketika ketika pertanyaannya apakah mereka menjual azab Tuhan demi uang? Ya kita pahami dulu konteks nya. Menjual azab disini semacam satire lho. Bukan yang benar-benar ada sebuah azab yang dibikin-bikin demi kepentingan uang. Tapi kalo bikin azab dalam sebuah film ya wajar. Konteksnya film. Bisa fiktif belaka dan bisa juga nyata. Demi uang? manusia mana sih yang gak mau uang hehe.

Oke segitu dulu untuk thread ane kali ini, thread ini sifatnya entertainment yang bersumber dari keresahan ane dilingkungan sosial ya gan. Emang paling enak jadi tanaman kaktus aja ya gan biar gak ketemu kayak ginian di dunia per-acting-an wkwk. kalau kurang informatif ya tolong dimaklumi. Kalau menyinggung ya mohon maaf. Terimakasih udah baca. Jumpa lagi di thread ane selanjutnya.

Referensi: Opini pribadi & Googling
Sumber gambar: Tertera
@abdulqadirz©2021