Kalau kita membahas kepercayaan dan agama di dunia ini sangat banyak sekali, untuk agama import saja yang diakui di Indonesia ada Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu.

Sedangkan untuk agama lokal pun jumlahnya cukup banyak walau tidak familiar di telinga, namun di 3 besar agama di dunia adalah Kristen, Islam kemudian Hindu.



Yang menarik seiman tapi tak seamin, bayangkan dari agama kristen saja banyak perbedaan pendapat, hingga menciptakan jamaah baru yang biasa disebut denominasi.

Hal ini berasal dari bahasa latin denominare yang berarti “memberi nama.” Nah di dalam kristen terkadang ada perbedaan nama, organisasi, kepemimpinan, serta doktrin. Contohnya seperti Saksi Yehuwa atau Mormon dan sebagainya.



Bahkan di dalam kristen terjadi perpecahan yang sangat krusial, Martin Luther mengeluarkan 95 dalil pada tanggal 31 Oktober 1517 hingga terbagi dua menjadi Katolik Roma dan Protestan.

Kemudian se iman tidak se amin juga terjadi di dalam Islam, dimana banyak terjadi perpecahan mahzab. Menarik terkadang beda mahzab bisa saling ribut, bisa dibilang perbedaan dalam madzhab disebabkan oleh terjadinya perbedaan pendapat oleh para ulama, sehingga perbedaan pendapat inilah yang kemudian hari melahirkan banyak madzhab-madzhab Islam yang hingga kini masih menjadi pegangan orang sampai sekarang. Bagi orang awam yang baru mengenal Islam tentu akan bertanya kenapa harus ada mahzab? Bukannya petunjuk Tuhan hanya ada di kitabNya dan nabi? Lantas kenapa yang diikuti jejak ulama, yang rentang jaraknya jauh dari nabinya itu sendiri?



Jadi hal ini sebenarnya sama dengan apa yang dilakukan oleh Marthin Luther, dengan berpedoman pada pendapatnya hingga melahirkan Protestan dan Katolik di Islam melahirkan Syiah dan Sunni yang sama sekali berbeda pandangan.

Menariknya di Sunni ada mahzab lagi yang berbeda pendapat dari ulama Hanafi, Maliki, Sha'fi’i dan Hambali. Sedangkan Syiah ada mahzab dari ulama Ja’fariah dan Imamiyah.



Berbeda pendapat akan melahirkan tata cara ibadah yang berbeda juga, maka tak heran di Indonesia sendiri banyak sekali perbedaan yang terjadi hingga terkadang ada yang ekstreem me.berikan hujjah takfiri.

Kemudian selanjutnya ada perbedaan yang mendasar pada tata cara ibadah Hindu antara di Bali dan India, karena pada dasarnya Hindu di India mengambil filsafat dari Weda sedangkan untuk Hindu di Bali terjadi asimiliasi filsafat Weda dan Buddha dengan upacara serta kultur khas masyarakat Bali.



Namun menariknya walau se iman tapi tidak se amin ini tidak ada yang saling menjatuhkan hingga terjadi peperangan diantara mereka, kalau senggol-senggolan dikit wajar namanya juga beda pemahaman.

Tapi tidak ada perpecahan yang mengakibatkan perang yang saling menghancurkan, itulah dinamika keyakinan jadi semua pilihan tergantung pada diri kamu ya guys.



Sampai disini reaksi dan pembahasan saya tentang se iman tidak se amin semoga ada manfaatnya dan terima kasih.

Nona,
Sumber klik, klik, klik