cintadineAvatar border
TS
cintadine
Review Spider-Man No Way Home, Kado Terindah yang Spesial Untuk Fans Spidey



Peringatan!: Thread review ini mengandung spoiler. Jika agan belum nonton, silahkan tinggalkan thread ini untuk nonton dulu.


Spider-Man: No Way Home telah dirilis dan mendapatkan sambutan yang luar biasa. Inilah review dari ane.

Tahun 2002 merupakan tahun pertama kalinya di mana Spider-Man difilmkan ke dalam bentuk live action. Sejak saat itu kepopuleran si manusia laba-laba semakin mendunia. Film-film superhero lain pun bermunculan. Saking populernya Spider-Man bahkan sudah ada tiga aktor live action yang memerankannya. Dan tentu saja Spider-Man: No Way Home ini adalah sebuah kado terindah untuk para fans Spidey di seluruh dunia.

Mengambil setting waktu pasca Far Frome Home di mana identitas Peter Parker (Tom Holland) sebagai Spider-Man terbongkar akibat fitnah dari Mysterio, kini Peter menghadapi masalah yang besar. Peter merasa bersalah karena orang-orang terdekatnya menjadi kena imbasnya.

Kecerobohan Peter membawanya ke dalam petaka yang lebih besar lagi tatkala dia meminta bantuan Dr Strange agar melakukan sihir supaya seluruh dunia menjadi lupa identitas Spider-Man kecuali orang-orang terdekatnya. Membuat beberapa musuh Spider-Man dari universe lain bermunculan.

Ya, inilah film MCU yang benar-benar istimewa setelah dua tahun yang lalu kita dimanjakan dengan Avengers: Endgame. No Way Home memberikan kesan yang sama dan bahkan dengan tingkat emosional yang nostalgic. Bagi para penggemar Spider-Man sejak eranya trilogi Sam Raimi jelas film ini akan membuat menumpahkan rasa bahagia dan haru.

Kedatangan kembali para villain dari seri terdahulu saja sudah termasuk istimewa dan ditambah dengan dua orang spesial itu. Ya, Tobey dan Andrew.

Elemen Nostalgia dan Seperti Mimpi Jadi Kenyataan

Kita tahu bahwa Spider-Man mendapatkan tempat hati banyak penggemarnya. Ada yang suka Tobey sebagai superhero masa kecilnya, ada yang suka Andrew karena gayanya yang keren, dan ada juga yang lebih cuka Tom Holland yang playful. Semuanya saling berdebat satu sama lain hingga fans bermimpi kalau ketiganya saling bertemu. Hal itu dilakukan dalam bentuk meme, foto editan, dll. Tapi, film ini seolah mewujudkan mimpi para penggemar!

Bagaimana kita bisa melihat ketiganya saling curhat dan tanya jawab bagaimana perbedaan masing-asing. Belum lagi ditambah joke yang sering terlontar dari Ned Leeds dan Michelle Jones.

Jujur ane merinding ketika theme Spider-Man versi Sam Raimi diputar saat beberapa scene termasuk ketiganya berpelukan. Bahkan ane harus berusaha jangan sampai mengeluarkan air mata. Maklum, ane tumbuh besar bersama Spider-Man-nya Tobey Maguire sejak zaman SD. Bagi ane trilogi Spider-Man Tobey punya kenangan tersendiri, dan itulah yang banyak orang lain rasakan saat menonton No Way Home.

Ada Beberapa yang Memang Kurang



Tak ada gading yang tak retak. Tak ada yang sempurna begitu juga dengan film ini, namun itu tidak sebanding dengan rasa puas setelah menontonnya. Ada pun kekurangan dalam ini adalah perkembangan karakter yang dirasa terlalu cepat. Kematian May sebenarnya juga dirasakan kurang dramatisnya, berbeda dengan kematian Ben Parker-nya Tobey dan Andrew.

Kemudian ada detil kecil yang dirasa mengganjal yang memang agak banyak kalau disebutkan. Tapi itu semua tidak terlalu menganggu jalan cerita. Semuanya tertutupi oleh elemen nostalgia dan fan service yang memanjakan penggemar.

Pengembangan Karakter Peter Parker



Spider-Man versi MCU memang sering dikritik oleh sebagian penggemar sejak kemunculan perdananya di Civil War. Karena Peter Parker-nya Tom Holland ini dirasa hanyalah anak remaja yang terkena berkah ketemu Tony Stark dan mewarisi teknologinya. Anak remaja yang mempunyai kehidupan ceria di SMA, punya sahabat baik, terlihat enak sekali hidupnya. Berbanding terbalik dengan versi Andrew dan Tobey.

Namun dalam film ini nampaknya Marvel dan Sony menjawab semua kritikan itu. Karakter Peter Parker di sini menjalani pendewasaan sekaligus mereset kehidupannya seperti "Peter Parker yang lainnya."

Performa Willem Dafoe dan Alfred Molina yang Gemilang



Sebagai seorang aktor senior, Willem Dafoe yang kembali jadi Norman Osborn memang keren sekali aktingnya. Menjalani peran yang kembali ia mainkan sejak hampir 20 tahun yang lalu, jelas sebuah harga yang mahal dan istimewa. Ya, walaupun pengembangan karakternya di sini cukup terbatas karena durasi yang juga terbatas.


Kemudian Alfred Molina. Tidak ada yang menyangka sebelumnya kalau dia bakal menjalani perannya kembali sebagai Dr Otto Octavius alias Doc Oc. Penampilannya di Spider-Man 2 (2004) jelas membekas di hati para penggemar. Di No Way Home peran Doc Oc memang menjadi agak sedikit lawak tapi itulah menariknya.

Kesimpulan



Bisa dibilang Spider-Man: No Way Home adalah film MCU terbaik setelah Endgame. Namun karena elemen nostalgianya, film ini menjadi terasa sangat emosional bagi sebagian penggamar Spider-Man. No Way Home adalah film spesial karena menampilkan banyak aktor-aktor ternama dalam satu film.

Skor dari ane. 9/10.

Nah, gan. Gimana menurut agan yang udah nonton? emoticon-Ngakak

Quote:
belibeli69
jhon_fc
makgendhis
makgendhis dan 6 lainnya memberi reputasi
7
5.4K
85
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan