bajer.dinar212Avatar border
TS
bajer.dinar212
Gile Bener! Utang Amerika Serikat 68 Kali Lebih Gede dari RI



Jakarta, CNBC Indonesia - Utang Amerika Serikat (AS) semakin meningkat dan akan kembali bertambah setelah Kongres AS menyepakati menaikkan plafon di pekan pekan ini. Hal tersebut dilakukan guna menghindari AS mengalami gagal bayar (default).

Default tersebut akan menjadi yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat. Tidak hanya itu, Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, mengatakan Amerika Serikat bisa mengalami resesi yang parah seandainya plafon utang tidak dinaikkan.

Batas utang atau sering disebut plafon utang merupakan seberapa besar pemerintah AS diizinkan berutang guna memenuhi kewajibannya, termasuk di dalamnya untuk jaminan sosial, tunjangan kesehatan masyarakat, pembayaran bunga utang, serta kewajiban lainnya.

Plafon utang AS sebelumnya lebih dari US$ 28,4 triliun dan habis pada pertengahan Oktober lalu. Sebelum mengalami default, Presiden AS menandatangani Undang-Undang kenaikan plafon utang sementara sebesar US$ 480 miliar dan mampu menghindarkan AS dari gagal bayar hingga pertengahan Desember.

Kini Kongres AS akhirnya secara resmi menaikkan lagi plafon utang sebesar US$ 2,5 triliun, sehingga total menjadi US$ 31,4 triliun. Rancangan Undang-Undang tersebut kini tinggal ditandatangani Presiden Biden.

Melihat data dari US Debt Clock, yang menunjukkan posisi real time utang AS saat ini mencapai US$ 29,031 triliun atau jika dirupiahkan sekitar Rp 415.000 triliun (kurs Rp 14.320/US$). Nilai utang tersebut sekitar 68 kali lipat lebih besar dari Indonesia, dimana Utang Luar Negeri (ULN) pada akhir Oktober tercatat sebesar US$ 422,3 miliar.

Dari total utang tersebut, sekitar US$ 7,6 triliun Amerika Serikat berutang kepada asing, melalui penerbitan obligasi (Treasury). Porsi kepemilikan asing di Treasury AS menjadi yang paling besar, sementara lainnya dipegang oleh institusi perbankan, lembaga pensiun, perusahaan asuransi, dan lain-lain.



Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan AS, hingga Oktober 2021, Jepang masih menjadi negara yang memiliki Treasury terbesar, senilai US$ 1,32 triliun. Artinya Amerika Serikat paling banyak berutang ke Jepang.

Negeri Matahari Terbit memang merupakan kreditur terbesar di dunia selama 30 tahun hingga tahun 2020 lalu. Total utang yang disalurkan Jepang sebesar US$ 3,3 triliun, sebesar 40% dari total tersebut merupakan utang Amerika Serikat.

Selain ke Jepang, AS juga banyak berutang ke China, salah satu negara yang sering diajak berseteru. Data dari Kementerian Keuangan AS menunjukkan China memiliki Treasury senilai US$ 1,065 triliun hingga Oktober lalu.

Di urutan ketiga, ada Inggris yang memiliki Treasury sebesar US$ 579,8 miliar. Dari 30 negara pemegang Treasury terbesar, Indonesia tidak termasuk di dalamnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market...h-gede-dari-ri
juraganind0
pein666
penyembahkubus
penyembahkubus dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan