Walaupun kondisi sedang pandemi, dunia teknologi tidak pernah berhenti untuk terus berinovasi. Dari tahun 2020 hingga 2021, masih banyak produsen elektronik yang berani mengeluarkan produk baru. Dan herannya walaupun saat pandemi kondisi ekonomi lesu, tetapi penjualan barang-barang elektronik tetap bisa di bilang bagus. Sayangnya dibalik pandemi, ada hal yang menghantui produsen elektronik di seluruh dunia. Yaitu adanya Short Chip Shortage.


Apa itu Short Chip Shortage, mudahnya Short Chip Shortage adalah kondisi dimana komponen-komponen untuk membuat alat elektronik mengalami kelangkaan, dan hal ini berlangsung dari 2020 hingga 2021 ini. Penyebabnya apa sudah jelas, yaitu karena pandemi Corona. Bukan hanya itu penggunaan komponen elektronik untuk saat ini juga semakin luas, contohnya saja perangkat elektronik rumah seperti TV, Mesin Cuci, Kulkas, AC, dsb sekarang sudah menjadi alat elektronik pintar, yang dulu mungkin tidak membutuhkan banyak komponen elektronik berupa chip dsb, sekarang jadi butuh. Begitu juga dengan industri otomotif, hampir semua produk otomotif punya fitur pintar yang membutuhkan komponen untuk komputasi. Tingginya permintaan dan di tambah lagi dengan adanya pandemi, akhirnya terjadi Short Chip Shortage karena produsen komponen elektronik tidak bisa memenuhi permintaan. Kondisi industri komponen yang tidak begitu berkembang, juga menjadi penyebab lain dari Short Chip Shortage.


Kemudian apa dampak yang timbul dari Short Chip Shortage, dampak yang timbul pastinya jelas dimana produsen alat elektronik tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar. Akhirnya stock yang ada di pasaran harus di kurangi, dan terjadi kelangkaan. Kondisi ini membuat harga perangkat elektronik menjadi naik di tahun ini. Salah satu contoh dampak Short Chip Shortage di Indonesia, adanya pengumuman kenaikan harga smartphone dan televisi dari Xiaomi. Melalui pengumuman resminya, beberapa smartphone Xiaomi mengalami kenaikan sebesar 100.000,-. Selain kenaikan harga, kelangkaan beberapa produk smartphone juga terjadi di Indonesia, mulai dari Xiaomi 11 Ultra harus di jual secara terbatas, kemudian Poco F3 Pro saat ini stocknya susah di pasaran, bahkan Realme juga terdampak, dimana smartphone Realme 8 5G setelah di jual beberapa kali, hingga saat ini stocknya tidak pernah ada lagi.


Selain industri smartphone, yang baru-baru ini terdampak Short Chip Shortage ada Sony. Mereka mengumumkan akan mengurangi jumlah produksi dari konsol game terbaru mereka Playstation 5. Kalau stock Playstation 5 terbatas, dan permintaan dari pembeli banyak, sudah pasti nanti akan terjadi kenaikan harga.

Kapan Short Chip Shortage ini berakhir masih belum bisa di prediksi, bisa saja tahun depan di 2022 kondisi ini masih terjadi, apalagi jika pandemi Covid ini masih belum bisa terkontrol. Jalan terbaik saat ini, hanya menunda saja keinginan untuk membeli barang-barang elektronik, tunggu sampai tahun depan sambil lihat kondisi. Jika memang butuh silahkan, kalau hanya pengen ganti yang baru atau merasa sultan silahkan hamburkan uangnya. Orang iPhone 13 saja waktu pertama dibuka penjualan di Indonesia, dimana-mana langsung habis stocknya. Betapa sultannya orang Indonesia ini, katanya pandemi kondisi ekonomi lesu.