ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Review Buku Mark Manson, Kebahagiaan Dan Harapan? Bodo Amat!
Dokumentasi pribadi. Mari kita beli karya aslinya dan berhenti download pdf


Diantara sekian banyaknya buku pengembangan diri dan motivasi yang beredar diluar sana ada seorang penulis yang memiliki gaya penulisan yang cukup menarik. Bukan bermaksud untuk menjelek-jelekkan siapapun namun kebanyakan buku pengembangan diri terlalu berlebihan dalam menjual gula. Banyak buku-buku tersebut memberikan harapan tanpa memberikan solusi dan lebih parah lagi, harapan tersebut hanyalah harapan palsu.

Dan sekitar satu tahun yang lalu saya pun membaca buku pertama Mark Manson, seorang blogger asal New York. Buku tersebut berjudul 'Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat' yang mana di covernya terdapat stempel buku terlaris versi New York Times dan Globe and Mail. Karna judulnya menarik saya pun membelinya dan saya tidak menyesal.

Tema dari buku tersebut adalah kebahagiaan (atau seperti itulah menurut saya) dan cara Mark dalam menyampaikannya sungguh menyakitkan. Menyakitkan disini adalah karna dia tidak pernah mengatakan 'Kamu pasti bisa' atau 'Jangan menyerah' atau 'Tidak ada yang tidak mungkin,' apa yang coba Mark sampaikan adalah kebenaran yang ditutupi oleh pola pikir kita yang keliru. Well, jika ingin kesimpulan yang sederhana maka Mark adalah seorang filsuf, bukan motivator.

Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat mengajari kita untuk tidak berusaha, tidak bermimpi, tidak bahagia, mengejar penderitaan dan yang paling parah untuk bersikap tidak peduli. Wow, secara rangkuman saja buku ini terdengar seperti kitab iblis yang akan menghancurkan hidup Anda namun saran saya (dan saya sangat menyarankannya) bacalah semua isinya sampai habis dan pahami dalam-dalam.

Dengan pendekatan yang begitu berbeda dan didukung oleh contoh kasus dan bukti psikologis, buku ini memberikan pola pikir baru dalam kehidupan yang kacau ini. Kendati menyakitkan namun apa yang Mark tuliskan adalah sebuah kenyataan dan kita, yang hidup dengan penuh delusi, dipaksa menyadari apa yang sebenarnya penting bagi kita meski itu berarti harus membuang banyak hal, termasuk rasa peduli Anda. Singkatnya, Anda diajari untuk bersikap Bodo Amat.

Quote:


Buku kedua berjudul Segala-galanya Ambyar dan seperti judulnya, isinya juga ambyar. Katanya sih ini buku tentang harapan namun Mark sama sekali tidak memberikan harapan, yang dia berikan justru kebenaran yang menggelisahkan.

Tidak seperti buku pertama, buku kedua ini lebih sulit untuk diterima oleh hati. Rasanya seperti membaca pola pikir seorang Atheist mengenai keberadaan Tuhan dan segala kebaikan yang sudah Tuhan berikan. Coba bayangkan Anda yang sejak kecil dididik sebagai penganut agama yang taat kini dihadapkan pada kenyataan (atau opini?) bahwa yang disebut agama itu adalah senjata untuk mengendalikan manusia. Tentunya yang disinggung disini bukanlah agama yang kita kenal dengan baik seperti Kristen, Islam atau Buddha melainkan agama-agama ideologis yang secara nyata sudah mencemari agama spiritual.

Setelah membaca buku ini Anda malah akan merasa gelisah dan memang itulah kesimpulan dari buku ini, Kebenaran Yang Menggelisahkan. Tidak hanya secara berani membahas tentang agama, mark ikut mempertanyakan apa itu manusia, mengapa manusia punya emosi, apa itu kemerdekaan dan akan seperti apa jadinya masa depan kita. Saya hanya berharap agar harapan Anda tidak lenyap setelah membaca bab terakhir.

Quote:


Namun akhirnya setelah kita berhasil memeluk kebenaran yang menggelisahkan tersebut, mungkin hidup kita bisa satu langkah menuju arah yang lebih baik. Ya, semoga saja.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.
Namikazemaru
Gludin
EriksaRizkiM
EriksaRizkiM dan 25 lainnya memberi reputasi
24
6.3K
70
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan