Insiden lepasnya kaca kanopi pesawat tempur kembali terjadi, setelah pada 11 Agustus 2021 kaca kanopi F-16 Taiwan lepas di udara dan pada 10 Oktober 2021 pesawat F-2 Jepang juga terlepas kaca kanopinya dalam misi scramble, kini giliran kaca kanopi F-15E Strike Eagle yang mengalami masalah serupa. Mengutip artikel media Yunani ekathemerini.com, dalam artikel yang dipublikasikan pada 12 November 2021 bahwa sebuah pesawat F-15E USAF mendarat di Larissa Air Base. Kejadian itu terjadi pada hari Rabu tanggal 10 November 2021.

Dilaporkan jika kaca kanopi milik F-15E tersebut terlepas di udara sehingga pilot terpaksa melakukan pendaratan darurat, pesawat tempur tersebut diketahui berasal dari 336th Fighter Squadron, 4th Fighter Wing USAF. Tidak ada korban luka dalam insiden ini, pilot berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat. Sementara itu pejabat dari United States Air Forces in Europe (USAFE) juga telah mengkonfirmasi kejadian tersebut, kini sedang dilakukan investigasi terkait lepasnya kanopi pesawat tersebut.

Menurut pejabat USAFE, kaca kanopi pesawat terlepas saat terbang di atas desa Livadi, “lost its canopy over an unpopulated area in the vicinity of Livadi [village].” “F-15E Strike Eagle aircraft are currently operating out of Larissa Air Base in support of Castle Forge, US Air Forces Europe-Air Forces Africa’s premier Agile Combat Employment exercise that brings NATO allies and components together to demonstrate a credible and reassuring presence in the Black Sea region,”kata pejabat USAFE tersebut.





Kehadiran F-15E di Negeri Para Dewa dalam rangka mendukung Operation Castle Ford, latihan Agile Combat Employment Angkatan Udara AS Eropa ini juga melibatkan Angkatan Udara Afrika Utara. Hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan kehadiran NATO dan sekutunya di wilayah Laut Hitam. Dalam kegiatan tersebut juga melibatkan F-16 milik Angkatan Udara Yunani, USAF sendiri telah menempatkan armada F-15 di Larissa Air Base mulai awal bulan ini untuk melakukan latihan bersama.

Sementara itu menurut indomiliter.comkejadian lepasnya F-15 ini adalah yang kedua kalinya. Kejadian pertama dialami oleh Angkatan Udara Israel pada bulan Januari 2019. Dalam insiden tersebut kaca kanopi F-15 milik Israel terlepas saat berada di ketinggian 9.144 meter, sementara suhu di luar kokpit mencapai -45 derajat celcius. Rekaman kokpit pesawat merekam percakapan dua pilot F-15 yang berteriak satu sama lain karena suara deru angin dan mesin pesawat.

Setelah itu pilot memberitahu pusat komando bahwa pesawatnya akan menuju pangkalan udara Nevatim di sebelah selatan Israel. Dalam kejadian tersebut pesawat mampu mendarat dengan aman dan tidak ada yang mengalami luka, namun kedua pilot dilaporkan terpapar suhu ekstrim akibat kecepatan angin yang kuat.





Sekilas tentang F-15E Strike Eagle, pesawat tempur ini bisa dibilang sebagai penyempurnaan dari desain pesawat F-15 yang sebelumnya sudah diproduksi. F-15E Strike Eagle diproduksi tahun 1985 dan terbang perdana pada tanggal 11 Desember 1986. F-15E Strike Eagle diperkenalkan ke layanan USAF pada April 1988. Varian Strike Eagle milik USAF dapat dibedakan dengan varian pendahulunya dari warna kamuflase gelap dan tangki bahan bakar konformal yang dipasang sepanjang intake mesin.

Pesawat ini sudah menyandang gelar battle proven karena sudah dikerahkan pada berbagai misi seperti Desert Storm, Operasi Allied Force, Operasi Enduring Freedom, dan Operasi Odyssey Dawn. Pesawat mampu melakukan serangan terhadap target bernilai tinggi, patroli tempur udara, dan memberikan dukungan udara dekat untuk pasukan koalisi. Varian terbaru yang berhasil dikembangkan dari F-15E adalah F-15EX (Eagle II) yang kelak akan dipakai USAF, F-15SA (Saudi Advanced) pesanan khusus Arab Saudi, dan F-15QA (Qatar Advanced) pesanan khusus dari Qatar.

Demikian sedikit informasi yang bisa TS sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga bisa bermanfaat dan sampai jumpa