Hallo agan dan aganwati yang pandai bersedekah



Suatu ketika setelah sampai di warung, saat sesudah membayar barang jajanan, spontan kamu dan si penjual berkata secara serentak.

"Terima Kasih"

Lalu kalian pun kemudian kompak lagi membalas.

"Sama-sama"

Mending kalo yang jual lawan jenis + cakep, jadi bisa ngegombal "kompak nih, jangan-jangan jodoh" Lah ini penjualnya om-om kumis lagi bertelanjang dada. Momen awkward tersebut pasti kalian sering alami saat berbelanja dimana pun. Namun kalau dipikir-pikir, siapa seharusnya yang lebih baik mengucapkan terima kasih, penjual atau pembeli?

Perspektif penjual.

Penjual butuh uang dari menjual dagangan. Sudah sepatutnya penjual harus melayani pelanggan dengan ramah agar pelanggan tersebut kembali membeli barang dagangan si penjual. Dan mengucapkan kata terima kasih bisa jadi sebagai bentuk keramahan penjual kepada pembeli. Penjual mengucapkan terima kasih juga bisa jadi karena barang yang dibeli kurang laku, atau masa berlakunya sudah mau habis, jadi ia mensyukuri barang tersebut akhirnya bisa dibeli orang lain.

Akibat penjual tidak berterima kasih.

Baiklah apa yang terjadi jika sesudah pembeli memberi uang, si penjual diem aja, cuek, santuy. Munculah tanda tanya di benak pembeli. Uangnya pas kan? Apa aku ada salah perbuatan sama penjual? Apa badan ku bau ketiak? Apalagi kalo yang jualan gak good looking, maka keluarlah kata-kata pribahasa "Udah jelek, sok cuek lagi"



Nah untuk menghindari pertanyaan dan perkataan hina tersebut, ada baiknya penjual mengucapkan terima kasih. Dengan begitu si pembeli tau, "oh uang nya pas", "Wah ramah juga yang jual".

Ucapan terima kasih juga bisa dijadikan ucapan perpisahan, karena biasanya penjual sama pembeli itu orang yang tidak saling kenal. Kita terlalu canggung untuk bilang "datang kembali mas" atau "besok ke sini lagi ya", hal-hal ucapan di supermarket yang terlalu kaku untuk jualan di warung-warung. Jadi kata terima kasih juga bisa sebagai ucapan perpisahan karena sudah berkunjung untuk membeli.

Perspektif pembeli.



Sebagai pembeli tentu kita hanya ingin beli barang, dapat barangnya, terus pulang. Namun terkadang kita mendapat pelayanan yang melebihi ekpektasi kita. Sebagai contoh kita ingin membeli beras 1kg, pikiran kita cuma dapat beras, bayar lalu pulang. Namun sesampai nya di warung, kita di layani dengan ramah, warungnya bersih, kita diberi beras yang baru dan bersih, timbangannya diperlihatkan ke kita tanpa ada kecurangan, kembaliannya diberikan uang yang bagus, dan hal-hal lainnya yang membuat kita nyaman dan betah belanja diwarung tersebut. Nah pelayanan-pelayanan seperti itu lah yang membuat pembeli mengucapkan terima kasih. Namun jika pembeli di layani dengan tidak baik, antri terlalu lama, dicuekin di toko terlalu lama, tempatnya panas, dengan spontan sendiri pembeli tidak akan mengucapkan terima kasih karena merasa jengkel.

Jadi bisa dikatakan bahwa ucapan terima kasih dari pembeli adalah ucapan spontan karena telah dilayani dengan baik, karena jika dilayani dengan buruk, ucapan terima kasih juga tidak akan keluar dari mulut pembeli.

Bagaimana jika sama-sama diem-dieman?

Nah ini yang bingung, penjual diem, pembeli diem. Gak ada yang bilang terima kasih, gak ada yang ngomong apa-apa. Ini kemungkinan mereka berdua anak indigo, jadi mereka udah bisa baca pikiran masing-masing

Kesimpulan.

Jadi sebenarnya ucapan terima kasih wajib diucapkan oleh penjual sebagai bentuk keramahan dalam pelayanan. Sedangkan jika pembeli mengucapkan terima kasih karena telah dilayani dengan baik, maka itu adalah bentuk kesopanan dari pembeli.

sumber : Pemikiran TS sendiri. Entahlah, TS pun tak yakin artikel ini benar dan google image.