Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli melontarkan sindiran kepada politisi Partai Demokrat yang mengunggah data pribadi Calon Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.

Guntur Romli menilai bahwa perilaku pengurus Partai Demokrat yang membagikan data pribadi itu merupakan sebuah hal rendah.

“Apa salah Jend Andika Perkasa pada Partai Demokrat sehingga pengurusnya melakukan hal rendah seperti ini?” katanya melalui akun Twitter resminya pada Sabtu, 6 November 2021.

Bersama cuitannya, Guntur Romli juga membagikan cuitan seorang netizen yang juga mengkritik tindakan politisi Partai Demokrat bernama Ninanoy Julianti tersebut. 

“Ini serius kader partai Partai Demokrat gini kelakuannya? Ninanoy J tau konsekuensi hukum mengupload data pribadi seseorang tanpa izin terlebih ybs adalah anggota militer. Pak Puspen TNI, serius nih anggotanya diginiin?” katanya.

Netizen tersebut melampirkan tangkapan layar cuitan balasan Ninanoy yang mengunggah data Emanual Andika Perkasa. 

“Pilihan Pak Jokowi,” katanya.

Tidak diketahui apakah data yang Ninanoy unggah itu benar milik Jenderal Andika Perkasa sebab foto pemilik CV tersebut masih kelihatan sangat muda.

Selain nama dan foto, nampak pula informasi lain seperti pangkat, nomor akademi, tempat dan tanggal lahir, agama, hobi, alamat rumah, nama orang tua, pekerjaan, dan alamat.

Meski unggahan itu telah dihapus oleh Ninanoy, beberapa netizen sudah menyimpan tangkapan layarnya.

Ditelusuri Terkini.id, beberapa netizen mempertanyakan apa maksud pengurus Partai Demokrat itu mengunggah data pribadi tersebut.

Beberapa mencurigai bahwa Ninanoy bermaksud menyoroti agama Emanuel Andi Perkasa yang merupakan Katolik.

“Kalo btul katolik ato kristen. Emang jabatan panglima tdk boleh beragama kristen? DPR saja menyetujui kok,” kata salah satu netizen di kolom komentar Guntur Romli.

Ninanoy sendiri mengaku tak memiliki maksud apa-apa mengunggah data pribadi tersebut.

“Ga ada maksut apa-apa saya ikutin postingan yang atasnya.. end of discuse. Saya juga nanya apa Bener Ini just itu konteksnya kok malah dikaitkan yang lain-lain,” katanya.

Sumber : makassar.terkini.id