Kalau ditanya kamu sekarang jadi guru apa? Pastinya kalau berkata guru BK pandangan orang langsung, duh kok jadi guru nanganin anak nakal sih! Apa ga ribet tuh? Seakan strata guru BK dibawah guru-guru lainnya.

Guru adalah pengajar untuk mendidik anak-anak calon generasi bangsa agar bisa menyerap ilmu yang baru, kenapa tidak harus menjadi pintar. Pintar itu bukan tugas pengajar, namun pintar bisa diraih bilamana si anak disalurkan bakatnya dengan apa yang mereka inginkan.



Mereka suka matematika dari pengajar harus mengembangkan rasa suka mereka hingga menjadi ahli dalam bidangnya masing-masing. Manusia bukanlah mahluk super jenius, harus bisa segala hal, harus mengerti apapun itu ini kesalahan dalam program pendidikan yang harus di kritisi.

Ketika guru reguler mengajarkan anak-anak dengan tahapan baku, bahkan kalau lagi tidak sempat memgajar akan ada guru yang memberikan pesan agar anak-anak menyalin atau menyadur dari halaman sekian hingga sekian kemudian nanti akan diterangkan. Tentu hal itu salah, karena membiasakan anak-anak untuk copas alias plagiat tanpa menyertakan sumber.



Kesalahan-kesalahan dalam mengajar ini memang sudah turun temurun harus ada namanya pendidikan guru yang lebih kompeten di masa depan. Namun menariknya guru reguler seperti guru IPA, IPS, Matekatika, Bahasa dan lainnya itu lebih dianggap bergengsi dibandingkan sebagai guru BK atau Bimbingan dan Konseling.

Maklum saja guru BK ini selalu diterjunkan untuk menghadapi anak-anak yang bermasalah. Karena guru BK biasanya menempuh ilmu pendidikan psikologi atau ilmu pendidikan konseling, maka dalam sekolah peranan guru BK itu buat saya sangat penting. Bahkan fungsinya itu sangat vital, apalagi menangani banyak murid yang bermasalah di sekolah maka peran guru BK juga menjadi mediator antara sekolah dan orang tua wali.



Maka dengan fungsinya yang cukup penting, guru BK tidak bisa dianggap sebelah mata. Bahkan mereka kerap melihat siswa nakal dari sisi yang berbeda, mereka tak ingin dianggap guru namun sebagai teman jadi siswa bisa lebih membuka diri pada bimbingan sang guru.

Bukan hanya menghukum siswa nakal, namun diberikan bimbingan dan mencari tahu bakat siswa yang tak dianggap dalam kelasnya ini. Jelas siswa bermasalah akan dianggap kurang pintar, sering berbuat ulah ini kuncinya apa yang dilakukan siswa ini harus diberikan jalur menyalurkan bakatnya.



Contoh,

siswa sering berkelahi maka guru BK yang cerdas akan membuat sasana untuk berkelahi dan menjadi pro seperti UFC, Tinju, atau olahraga bela diri yang bisa saja ada bakat terpendam dalam siswa bermasalah ini.

Suka main gendang pakai meja, nyanyi-nyanyi segera disalurkan bakatnya dengan membuat band sekolah.

Suka corat coret dinding sekolah, maka fasilitasi dengan ilmu kaligrafi, mural dan seni lukis yang memang ia sukai.



Kalau bermasalah dengan tindakan kriminal maka harus dilaporkan ke pihak yang berwajib. Tentu saja, orang tua menjadi penanggung jawab utama dalam masalah ini.

Bimbingan dan Konseling dari guru BK ini akan ada hasilnya ketika mereka menjadi ahli, otomatis ekstrakulikuler yang mereka lakukan dapat menunjang karir mereka kedepannya.

Bisa saja anak didik dari guru BK ini menjadi juara sebagai atlit pro! Atau seniman kelas dunia, bahkan musisi internasional di kemudian hari. Nasib orang tidak ada yang tahu, namun inilah pintu dari guru BK yang dapat tahu anak-anak bermasalah ini sebenarnya bukan bodoh hanya saja kurang perhatian dan support jadi bakat mereka tidak tersalurkan pada tempatnya.



Contoh hasil didikan dari guru BK yang sukses anak muridnya dikenal public dan berjaya dalam karirnya

Jadi masih ada yang menganggap guru BK itu sebelah mata!

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik
Pic : google