Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ziqifansAvatar border
TS
ziqifans
Terlibat Konspirasi Curi Rahasia AS, Mata-mata China Terancam 60 Tahun Bui
Terlibat Konspirasi Curi Rahasia AS, Mata-mata China Terancam 60 Tahun Bui

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 06 Nov 2021 09:27 WIB

Washington DC - Seorang mata-mata China divonis bersalah merencanakan pencurian rahasia perdagangan dari sejumlah perusahaan penerbangan dan dirgantara Amerika Serikat (AS). Mata-mata China ini terancam hukuman maksimal 60 tahun penjara.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (6/11/2021), Xu Yanjun menjadi agen spionase pertama China yang diekstradisi ke AS untuk disidangkan. Dia disebut bekerja sebagai pejabat kantor intelijen asing Provinsi Jiangsu pada Kementerian Keamanan Negara China.

Xu dinilai terbukti bersalah oleh juri federal AS di pengadilan Cincinnati atas dua dakwaan melakukan konspirasi dan berupaya melakukan spionase ekonomi, juga satu dakwaan konspirasi pencurian rahasia perdagangan dan dua dakwaan percobaan pencurian rahasia perdagangan.

Putusan bersalah yang diumumkan Departemen Kehakiman AS pada Jumat (5/11) waktu setempat itu berarti Xu terancam hukuman maksimum 60 tahun penjara secara total untuk seluruh dakwaan dan hukuman denda maksimum lebih dari USD 5 juta.

Penjatuhan hukuman untuk Xu akan dibacakan dalam sidang lanjutan oleh hakim distrik federal setempat.

Asisten Direktur Biro Investigasi Federal AS (FBI), Alan Kohler Jr, menyatakan pihaknya bekerja sama dengan belasan lembaga AS untuk berbagi informasi dan sumber daya dalam memerangi operasi Republik Rakyat China (PRC).

"Bagi mereka yang meragukan tujuan sebenarnya dari PRC, hal ini seharusnya menjadi peringatan; mereka mencuri teknologi Amerika untuk menguntungkan perekonomian dan militer mereka," sebut Kohler Jr dalam pernyataannya.

Dakwaan yang menjerat Xu ini terkait kejadian tahun 2013, saat dia dituduh menggunakan banyak nama alias untuk melakukan spionase ekonomi dan mencuri rahasia perdagangan atas nama China.

Banyak perusahaan penerbangan dan dirgantara AS, termasuk GE Aviation -- unit perusahaan General Electric Co, menjadi targetnya. Perusahaan dirgantara Prancis, Safran Group, yang bekerja sama dengan GE Aviation juga disebut turut menjadi target.

"Xu berupaya mencuri teknologi terkait kipas mesin pesawat komposit eksklusif GE Aviaiton, yang tidak bisa diduplikasi oleh perusahaan lainnya di dunia, untuk menguntungkan negara China," sebut Departemen Kehakiman AS dalam pernyataannya.

"Dia mengidentifikasi para pakar yang bekerja untuk perusahaan-perusahaan itu dan merekrut mereka untuk bepergian ke China," imbuh pernyataan itu.

Baca juga:
[|]China Desak AS 'Berhenti Menyerang' Beijing Soal Asal-usul Corona[/|]

Xu ditangkap di Belgia pada April 2018 dan diekstradisi ke AS pada Oktober 2018 untuk disidang.

Xu merupakan salah satu dari 11 warga China yang disebut dalam dakwaan skema pencurian teknologi penerbangan yang diungkap Oktober 2018 lalu. Sebanyak 10 orang lainnya yang turut didakwa bersama Xu ini terdiri atas dua pejabat keamanan Jiangsu, yang diduga bekerja di bawah Xu, enam peretas dan dua pegawai perusahaan Prancis. Namun dari 10 orang itu tidak ada yang ditangkap.


Copyright @ 2021 detikcom, All right reserved


Link :
https://www.google.com/amp/s/news.de...-tahun-bui/amp
cebikadri
cebikadri memberi reputasi
-1
655
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan