Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ziqifansAvatar border
TS
ziqifans
China Alihkan Asal Covid-19 kepada Negara Lain, Amerika
China Alihkan Asal Covid-19 kepada Negara Lain, Amerika

3 hours ago

Sejak penemuan pandemi di Wuhan awal tahun lalu, Beijing telah melakukan sejumlah upaya untuk mengalihkan kesalahan atas asal virus, dari China, dan menumpuknya ke negara lain.

Sejauh ini, China menuduh negara-negara termasuk AS, Italia, Spanyol, India, dan Bangladesh.

Pada pertengahan September, sebuah studi oleh Universitas Oxford menemukan bahwa sejumlah besar akun media sosial palsu, mencoba menyalahkan ekspor lobster AS sebagai penyebab pandemi.

Marcel Schliebs adalah peneliti disinformasi di Universitas Oxford.

Dia telah melacak pesan bahwa akun media sosial pro-Beijing telah menyebar di Twitter selama 18 bulan terakhir.

Dan dia menemukan teori asal virus yang mengejutkan.

Peneliti itu menjelaskan bahwa dia pertama kali melihat kampanye informasi yang salah, ketika dia melihat tweet dari Zha Liyou, konsul jenderal China di India.

Konsul tersebut telah men-tweet bahwa pengiriman makanan laut dari Negara Bagian Amerika, Maine, adalah “tersangka utama covid melalui rantai dingin.”

Menyelam lebih dalam, Schliebs menemukan ratusan tweet yang mempromosikan teori yang sama dalam lebih dari 20 bahasa.

Dan isi unggahan itu sangat mirip dengan cuitan sang konsul.



Dia juga menemukan bahwa referensi berita paling awal dari teori makanan laut berasal dari outlet media yang dikelola pemerintah China.

Waktu dilakukannya tweet juga berkontribusi pada kecurigaannya.

Mayoritas diposting antara jam 8 pagi dan 11 pagi Waktu Standar China, dengan hampir tidak ada tweet yang ditulis selama sisa hari itu.

Melihat lebih dekat pada akun-akun ini, Schliebs menemukan bahwa banyak yang baru belum lama dibuat.

Dan bahwa hampir semua postingan mereka terkait dengan apa yang disebut teori “rantai dingin makanan laut COVID”.

Dan untuk kelainan lain, dalam banyak kasus, jenis kelamin yang tercantum di akun tidak cocok dengan foto profil mereka.

Tapi peneliti itu bukan satu-satunya yang mengungkap tuduhan media sosial ini.

Direktur Pusat Kebijakan Publik Annenberg di University of Pennsylvania, Kathleen Hall Jamieson, menggemakan pesan tersebut.

Mengatakan bahwa narasi yang didorong oleh akun pro-Beijing bukanlah hal baru.

Pada masa awal pandemi, sumber-sumber China mencoba menyebarkan teori bahwa virus Partai Komunis China, yang menyebabkan COVID-19, berasal dari pangkalan Amerika, Fort Detrick.

Dan bahwa virus itu disebarkan ke China oleh militer AS.

Meskipun tidak ada bukti yang diberikan untuk mendukung tuduhan tersebut.

Schliebs telah menggemakan wawasan serupa dalam penelitian Oxford-nya.

Mengatakan, hampir sejak awal wabah pertama, pertanyaan tentang asal usul virus telah menjadi fokus utama aparat propaganda China.

Otoritas terus meningkatkan langkah pengendalian pencegahan virus di beberapa bagian China.

Ini saat negara tersebut melihat lebih dari 80 kasus virus baru selama akhir pekan, menurut komisi kesehatan nasional China.

Tapi sementara angka resminya rendah, jumlah kasus sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.

Di sebuah komunitas di provinsi Gansu China, seluruh penduduk dipindahkan dari rumah mereka untuk menjalani karantina wajib.

Di distrik lain, pintu masuk ke bangunan tempat tinggal disegel dan dikunci dengan rantai baja.

Orang-orang terlihat mengantre untuk pengujian virus secara massal.

Otoritas negara bagian mengatakan ada 8 kasus virus baru di provinsi Gansu selama akhir pekan.

Sementara itu di provinsi Hebei China, penduduk setempat membeli bahan makanan dengan hiruk-pikuk.

Rak-rak toko hampir kosong.

Dan di ibu kotanya, sebuah rumah sakit besar telah ditutup, dan semua staf sedang diuji untuk virus.

Laporan pemerintah China mengatakan ada 4 kasus virus baru di provinsi tersebut selama akhir pekan.

Situasi serupa terjadi di wilayah otonomi Ningxia, Barat Laut China.

Rak-rak toko kelontong terlihat hampir kosong karena penduduk setempat ‘panic buying’.

Laporan pemerintah mengatakan tidak ada kasus virus baru di wilayah tersebut selama akhir pekan.

Link :
https://www.nbcnews.com/news/china-l...sters-rcna3236
0
558
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan