Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Uji Coba J-35, Jet Tempur yang Akan Beroperasi di Kapal Induk Terbaru China
Industri kedirgantaraan China kembali membuat kejutan, setelah sebelumnya China memperlihatkan prototype pesawat J-20 versi tandem seat, kini ada kabar bahwa mereka sudah mulai menguji coba pesawat baru untuk kebutuhan kapal induk mereka di masa depan. Mengutip artikel TheDrive.combaru-baru ini beredar foto uji coba daei pesawat siluman FC-31 milik China, banyak orang menyebut jika pesawat tersebut bangun untuk kebutuhan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN). Foto uji coba penerbangan pesawat bermunculan di media sosial pada minggu terakhir bulan Oktober tahun ini.

Beberapa pemerhati alutsista lokal China menyebut jika pesawat yang akan dioperasikan di kapal induk tersebut diidentifikasi sebagai "J-35", namun saat ini pemerintah China sendiri belum mengkonfirmasi nama resmi jet tempur ini. Mereka juga tidak memberi tanggapan atas beredarnya foto uji coba pesawat tempur tersebut. Dilihat dari desainnya, pesawat yang untuk sementara disebut sebagai "J-35" tersebut mempertahankan konfigurasi dasar yang sama dengan "FC-31 Gyrfalcon" berbasis darat yang dibuat untuk kebutuhan Angkatan Udara China.

TheDrive.com mengatakan jika FC-31 pertama kali diterbangkan dalam bentuk prototype pada Oktober 2012, tetapi pesawat buatan Shenyang ini belum mendapatkan pesanan dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat atau operator luar negeri. FC-31 memiliki desain mirip F-35, banyak orang menyebut jika FC-31 adalah copy paste F-35.

Sementara J-35 yang disebut sebagai varian pesawat kapal induk tampak menggunakan lapisan primer biru-hijau, jet baru ini memiliki sirip ekor miring kembar yang sama, mesin kembar, dan kokpit yang dipasang tinggi seperti milik FC-31. Tetapi jet tempur tampak terlihat ada penambahan bilah peluncuran ketapel dan mekanisme sayap lipat, yang menegaskan bahwa itu dimaksudkan untuk kapal induk. Fitur penting lainnya adalah turret sensor yang dipasang di bwah kokpit pesawat, tampaknya perangkat itu adalah fitur analog dengan Electro-Optical Targeting System (EOTS), dan yang terakhir tampak kanopi kokpit yang dirubah.


Quote:



TheDrive.commenyebut bahwa FC-31 versi kapal induk tampaknya berasal dari varian desain dasar kedua FC-31 yang telahm itingkatkan, menurut The Drive varian dasar kedua ini memperkenalkan sejumlah penyempurnaan aerodinamis dari varian pertama FC-31. Penyempurnaan desain itu termasuk ekor vertikal yang lebih kecil, tampak 'terpotong' dan menyapu. Penampilan keseluruhan yang kurang bersudut, dan permukaan yang lebih bersih. FC-31 versi kedua (V2) melakukan penerbangan pertamanya pada bulan Desember 2016, varian ini ditenagai oleh sepasang mesin turbofan WS-13E. Mesin ini menggantikan mesin RD-93 buatan Rusia, di mana mesin ini digunakan pada FC-31 varian pertama (V1). The Drive juga menyebut jika nama untuk pesawat tempur kapal induk baru masih belum diketahui, tetapi ada spekulasi di masa lalu bahwa itu bisa disebut "J-21 atau J-35."

Kemungkinan pesawat tempur untuk kapal induk tersebut didesain khusus untuk beroperasi di kapal induk Angkatan Laut China di masa depan, yang akan diberi nama Type 003. J-35 didesain agar bisa beroperasi dengan sistem ketapel yang menggunakan sistem peluncuran baru bernama electromagnetic aircraft launch system (EMALS). Desain kapal induk Type 003 tidak lagi mengusung sistem peluncuran ski-jump seperti dua kapal induk PLAN saat ini, yaitu Liaoning dan Shandong.

Artikel dari TheDrive.com menyebut jika pembangunan kapal induk Type 003 terus membuat kemajuan pesat, Type 003 merupakan kapal induk yang didesain secara mandiri oleh China. Dengan segera hadirnya Type 003 dan pesawat tempur J-35, hal ini akan memberikan pelengkap pada armada Shenyang J-15. FYI J-15 merupakan pesawat turunan Sukhoi Flanker buatan China yang beroperasi dengan PLAN hari ini, dan yang melaut dengan dua kapal induk pertamanya. Saat ini China juga sedang membuat varian J-15T yang akan mampu dilontarkan dari sistem peluncuran catapult (ketapel).

Kemampuan pesawat tempur J-35 diharapkan akan diperkuat oleh pesawat peringatan dini udara berbasis kapal induk yang disebut sebagai "KJ-600", pesawat ini muncul pertama kali sejak tahun 2018. Sebuah prototype dari pesawat ini sebenarnya terlihat menjalani uji coba penerbangan pada musim panas 2020 lalu. Kini pada akhir Oktober 2021 bersamaan dengan kemunculan FC-31 untuk angkatan laut, KJ-600 kembali terlihat menjalani uji terbang bersama pesawat tersebut. Di mana foto-foto baru juga sudah bermunculan di Twitter. KJ-600 oleh beberapa media juga disebut sebagai tiruan pesawat AEW&C Grumman E-2 Hawkeye yang dioperasikan oleh US Navy saat ini.


Quote:




J-15 Flying Shark Jadi Tumpuan Sayap Udara Kapal Induk China Saat ini, Tetapi Bobot Pesawat Ini Terlalu Berat


Quote:


Dua kapal induk Angkatan Laut Cina (PLAN) saat ini mengoperasikan pesawat tempur yang disebut sebagai "J-15 Flying Shark", pesawat ini dibuat oleh China berdasarkan pesawat Su-33 Rusia yang juga berbasis kapal induk. Namun, menurut indomiliter.comJ-15 Flying Shark adalah desain pesawat yang sudah usang, di mana desain pesawat yang asli dibangun pada era 80-an. Pada tahun 2015 pihak Rusia pun juga mengatakan desain Su-33 yang jadi basis pengembangan J-15 China sudah usang.

Bukan tanpa alasan ketika Rusia menyebut desain Su-33 sudah usang, salah satu faktor penyebab usangnya Su-33 dan juga J-15 adalah pada bobot pesawat. Baik Su-33 milik Rusia dan J-15 milik China dibangun dari material logam konvensional, hal tersebut menyebabkan kedua pesawat ini kurang begitu bertenaga saat melakukan proses take-off dari sistem peluncuran ski-jump.

Dengan lepas landas menggunakan ski-jump, maka J-15 milik PLAN dengan muatan bahan bakar penuh, hanya dapat membawa payload senjata sebesar 2 ton. Padahal normalnya J-15 dapat membawa payload 12 ton senjata.
Sementara itu menurut indomiliter.com, sebuah sumber anonim di lingkungan Angkatan Laut China mengatakan, jika J-15 memang kelebihan berat badan. Sumber anonim itu juga menambahkan, jika J-15 diluncurkan menggunakan mesin peluncur ketapel uap C13-2 generasi baru milik Angkatan Laut Amerika yang dipasang di kapal induk Kelas Nimitz, maka J-15 masih terlalu berat dan membutuhkan lebih banyak energi untuk melontarkannya.

Menanggapi masalah tersebut, Shenyang Aircraft Corporation yang merupakan pembuat J-15 berusaha sebaik mungkin untuk menyempurnakan desain J-35, salah satunya dengan memakai mesin baru dengan tenaga mencapai 22.000 pounds. Kemungkinan mesin ini juga akan digunakan pada varian J-15T, yang dirancang untuk lepas landas dari sistem peluncuran ketapel. Selain mesin baru, pihak Sehenyang juga akan membuat bobot J-35 lebih ringan, selain itu mereka dikabarkan juga masih bakal menempatkan persenjataan J-35 di "weapon bay" yang merupakan ciri khas pesawat tempur siluman.

Dalam rangka menyaingi keunggulan "Sang Polisi Dunia" (Amerika Serikat), mampukah kombinasi J-35, KJ-600 dan kapal induk Type 003 memberi ancaman serius bagi Paman Sam di masa depan ? Bagaimana pendapat agan ? Silakan nanti berkomentar di bawah.

Demikian sedikit ulasan menarik dari alutsista "Sang Naga", semoga bisa bermanfaat dan sampai jumpa emoticon-Angkat Beer





Referensi Tulisan: TheDrive.com& indomiliter.com
Ilustrasi Foto: Twitter & AP Images
jazzcoustic
anggrekbulan
gabener.edan
gabener.edan dan 6 lainnya memberi reputasi
7
3.5K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan