.Boyo.Avatar border
TS
.Boyo.
Tua-Tua Keladi Makin Tua Malah Makin Jadi, Kok Bisa Sih Kayak Gitu?




Bagaimana kabar hari ini rebahaners dimanapun kalian berada? Semoga tetap sehat dan selalu tersenyum walau kantong bokek yang penting bahagia, okelah kalau begitu berhubung gw suka sama si Jon langsung saja pembahasannya tanpa banyak cing cong, tanpa harus misuh-misuh, tanpa harus banyak sandiwara langsung rebahan di dada pacar, tarik selimut biar anget, kencangkan ikat pinggang dan...apa paswordnya.

"Cekicrot"

Oke kali ini pembahasannya cukup sederhana yaitu 'Tua-tua keladi makin tua makin menjadi' pasti kata-kata ini familiar dengan adanya lagu rock yang dipopulerkan oleh Anggun C Sasmi di tahun 90an.



Tapi disini gw tak ingin membicarakan lagu tersebut, namun makna dari kata-kata tersebut memang berunsur negatif yang memberikan pesan terkadang manusia yang umurnya sudah uzur bahkan mendekati pintu gerbang kematian, tapi ada yang berprilaku seperti anak muda yang masih puber.

Sentilan terhadap kaum tua ini bisa juga disebut puber kedua, prilakunya ganjen, tebar pesona, atau kalau lelaki disebut pak boy, masyarakat menganggap kaum tua yang bersifat seperti ini adalah orang tua tak tahu diri.



Mereka dengan sifat seperti ini terlihat selalu membuang-buang waktu, bernafsu seperti anak muda dalam urusan harta,tahta dan wanita, panjang angan-angan dan ingin hidup lama, takut mati kalau bisa hidup kekal di dunia.

Tapi dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) "Tua tetapi bukan tua umurnya saja melainkan juga banyak pengetahuan dan pengalaman" hal ini bisa saja berkonotasi positif.



Dimana masalah tua ini bukanlah masalah umur, tetapi ilmu pengetahuan, pengalaman yang bisa dijadikan rujukan oleh kaum muda, bisa menjadi guru yaitu digugu dan ditiru oleh banyak orang terlebih hidupnya sudah malang melintang makan asam garam.

Jadi kata ini memang mempunyai 2 arti baik itu positif maupun negatif, namun masyarakat lebih familiar dengan konotasi yang negatif. Dimana diperkuat lagi oleh lagu Anggun c sasmi yang menyudutkan si tua dalam masalah nafsu yang masih membara.



Salahkah mereka bertingkah laku seperti itu? Dalam kehidupan ini tidak ada yang salah dan benar, semuanya serba abu-abu, abstrak, contoh membunuh orang pandangan awam jelas salah, tapi ketika dihadapkan pada suasana perang apakah membunuh itu salah? Kalau lo tidak membunuh ya akan terbunuh!!

Maka buat gw pribadi salah dan benar itu tergantung keadaan, tidak bisa menjudge salah ketika keadaan tidak menyalahkan hal itu. Seperti saat ini orang tua yang puber kedua sudah dianggap lumrah, bukan suatu tindakan keji malah dianggap perkasa.



Namun sebaliknya guru-guru, yang ilmunya luas dianggap sebelah mata kalau bisa dipenjara karena kata-katanya sering sekali mengkritik dan memecah persatuan bangsa. Wes zaman saiki ke wolak walik, sopo sing teguh atine kanggo Gusti Pangeran moga-moga dheweke bener.

Sekian pembahasan kali ini sungguh ending yang sangat "mentuakan"

Semoga bermanfaat ciaoo...

Sumber : klik, klik
Gambar Pakde Google

Diubah oleh .Boyo. 02-09-2021 03:59
0
1.2K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan