gansis yang berbahagia, masih semangatkah hari ini? Jangan sampai luntur ya, kalau gak bisa bertambah, setidaknya jangan sampai berkurang bahkan hilang ya hehe..

sumber

Setiap siswa atau mahasiswa sebelum mengakhiri pendidikannya disuatu lembaga pendidikan, sudah barang tentu harus memenuhi dan menyelesaikan beberapa persyaratan atau kewajiban. Contohnya seperti siswa sma, ketika hendak lulus wajib mengikuti yang namanya ujian nasional dan beberapa ujian sekolah. Kemudian mahasiswa sebelum kelulusan dan mengambil gelar harus memenuhi persyaratan seperti menyelesaikan skripsi.

Tapi apakah bisa seorang mahasiswa yang hendak lulus kuliah, mereka tidak membuat skripsi? jawabannya bisa.. kok bisa, jadi bagaimana itu?
Seperti berita yang beredar beberapa waktu lalu, tepatnya di Universitas Muhammadiyah Malang. Ada tiga mahasiswa semester akhir di UMM ini yang bisa menyelesaikan masa pendidikannya tanpa harus membuat skripsi.

sumber

Hal tersebut bisa terjadi karena beberapa hal berikut :
1. Karena kebijakan dari kampus
faktor kuat yang terjadi di UMM tersebut adalah karena kebijakan dari kampus yang membolehkan dan menyetujui beberapa cara atau syarat lain untuk mahasiswa bisa lulus tanpa mengerjakan skripsi. Skripsi bisa diganti dengan artikel jurnal atau jurnal internasional, dengan mengerjakan opsi tersebut seorang mahasiswa sudah memenuhi persyaratan kampus untuk lulus.

2. Kebijakan dari dosen
tanpa persetujuan dari dosen pembimbing, seorang mahasiswa tidak boleh begitu saja mengerjakan skripsi atau tugas lainnya. Jadi setelah ada kebijakan dari kampus, mahasiswa juga wajib mengikuti arahan dari dosen pembimbing masing - masing. Karena banyak kasus yang dialami mahasiswa, bahwa dilematis saat semester akhir bukan dari kampus tetapi malah dari dosen pembimbing, artinya mahasiswa akan lebih sibuk berkonsultasi dengan dosen pembimbing dalam penyelesaian skripsi sekaligus mendapatkan acc darinya daripada dari kampus secara umum. Hal itu juga dialami ketiga mahasiswa UMM diatas, bahwa selain mereka mendapatkan akses kebijakan dari kampus atau fakultas, mereka juga dapat persetujuan secara langsung dari dosen pembimbingnya.

3. Kemauan yang kuat dari mahasiswa
Nah, selain faktor dari luar seperti kebijakan kampus dan persetujuan dosen pembimbing, faktor dari dalam seperti niat dari mahasiswa itu sendiri yang besar pengaruhnya. Apabila kebijakan dari kampus dan dosen sudah ada namun mahasiswa tidak ada niat maka tidak akan bisa juga. Karena ada yang berpendapat bahwa membuat jurnal lebih sulit dibandingkan membuat skripsi, karena selain melewati proses penelitian dan penulisan,  mempublikasikannya pun cukup sulit karena harus lolos publikasi minimal akreditasi nasional  peringkat dua ataupun jurnal internasional bereputasi. Jadi, kemauan yang hebat untuk memilih jalan inilah yang paling dominan dari seorang mahasiswa.

sumber

Selain jurnal, kalian juga bisa lulus tanpa skripsi dengan mengikuti sebuah ajang perlombaan lho.. Namanya yaitu Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional, yang bisa kalian ikuti dan menangkan. Kemudian kalian bisa mendapatkan beasiswa s2 dan yang paling hebatnya kalian bisa lulus tanpa harus membuat dan mengumpulkan skripsi, hebat bukan.

Kemajuan bidang keilmuan tergantung pada kita sebagai generasi penerus jangan sampai kita salah langkah atau bahkan melenceng secara sengaja. cukup lakukan apa yang harus kita selesaikan dengan baik dan secara maksimal, karena setiap jalan pasti bertujuan.

Referensi : dari sini