Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ronzstagramAvatar border
TS
ronzstagram
Tak Mau Disebut Film Religi, '99 Nama Cinta' Ingin Bisa Berikan Tuntunan



MNC Pictures berkolaborasi dengan Garin Nugroho dan sutradara Danial Rifky memproduksi film '99 Nama Cinta'. Sebuah film yang memadukan banyak elemen genre dan tak melekat dengan satu genre saja meski judulnya memang terkesan relijius. Film ini dibintangi oleh aktor dan aktris kenamaan Indonesia seperti Acha Septriasa, Deva Mahenra, Donny Damara, Ira Wibowo, Chiki Fawzi, Adinda Thomas, Susan Sameh, Robby Purba dan Dzawin. '99 Nama Cinta' dijadwalkan tayang 14 November mendatang.

Kesulitan menentukan genre

Sebagai penulis skenario film tersebut, Garin Nugroho mengaku sulit untuk menentukan genre yang paling tepat buat film berdurasi 1,5 jam ini. Tak ingin disebut film religi, pihak rumah produksi lebih fokus untuk menciptakan film yang bisa memberi tuntunan buat masyarakat yang menyaksikannya.

"Kami sendiri menentukan genre film ini juga ada roman, religi, ada family, semua campur, tapi genre menurut saya tidak terlalu penting. Silahkan orang menilai," ungkap Muhammad Soufan alias Munna, selaku eksekutif produser dari MNC Pictures saat ditemui dalam konferensi pers, di Senayan City, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019).

"Bagi kami genre enggak penting, yang penting bisa memberikan tuntunan kepada yang menikmatinya, penontonnya. Harapan kami mudah-mudahan ada banyak masyarakat Indonesia yang ingin menikmati film ini, insya Allah mendapatkan hasil atau efek yang positif, dari apa yang mereka nikmati selama 1 jam lebih," lanjutnya.

Film bertema religi tak harus berbahasa Arab

Hal senada juga diungkapkan oleh sang sutradara Danial Rifky. Menurutnya, sebuah film yang bertemakan religi tidak harus selalu mengandung hal-hal yang kental dengan masalah agama. Apalagi menggunakan jargon-jargon dalam bahasa Arab misalnya. Dalam visinya, film religi adalah sebuah karya yang bisa menyentil dari sisi kehidupan sehari-hari manusia termasuk juga soal percintaan.

"Dari awal pas diskusi, kita melihat agama itu ketika ditampilkan dalam film, tidak harus mengandung ritual-ritual keagamaan, juga dengan jargon-jargon teknis ke bahasa Arab. Tapi mas Garin melihat agama itu harusnya sudah blending ke kehidupan sehari-hari bahkan dalam kisah cinta," papar Danial Rifky.

"Ketika menggunakan genre drama komedi romantis, kita harap bisa menyentuh lebih banyak orang. Jadi dosis agamanya itu kita tarik kepada drama dalam keseharian, bisa soal cintanya, kehidupan sosialnya, bukan tecnically ngomongin agama tapi manusianya, Moralnya tetal ambil dari moral value agama gitu. Tapi cara kita bertutur dengan drama romantik komedi," sambungnya.



Deva Mahenra "ngaji" buat karakter Kiblat

Aktor Deva Mahenra memerankan karakter bernama Kiblat dalam film ini. Dia pun mengaku banyak belajar dan mengkaji lebih dalam tentang pengetahuan agama. Dia mencoba untuk memahami lebih jauh dari apa yang sudah dia ketahui selama ini.

"Mulai dengan membaca dulu kemudian mulai mengerti dan mengaplikasikan. Itu sih mengaji yang dimaksud dalam film ini, lebih ke menyederhanakan bahasa adegan. Makanya nggak ada adegan mengajinya karena maksud dari mengaji di sini lebih luas dan tidak hanya membaca kitab suci," kata sang aktor dalam kesempatan yang sama.

Ditujukan untuk segala umur

Film '99 Nama Cinta' memang berbicara soal cinta dalam balutan nilai-nilai agamis. Menurut Acha Septriasa, tak hanya remaja atau orang dewasa yang bisa menangkap kisah dari film ini tetapi juga segala umur.

"Karena ceritanya mengenai penemuan jati diri dan cita-cita. Bahwa seseorang yang ambisius bisa saja mendapatkan semua yang dia inginkan di dunia tetapi belum tentu sudah penuh dari segi batinnya terisi. Bahwa ada yang lebih penting dari hanya mengejar dunia," ujar Acha.

Cuplikan cerita '99 Nama Cinta'

'99 Nama Cinta' merupakan sebuah film karya sutradara Danial Rifky, yang skenarionya ditulis oleh Garin Nugroho. Film ini menceritakan tentang sosok Talia (Acha Septriasa), seorang produser sekaligus pembawa acara gosip terkenal.

Ditengah kesuksesan dan kepopuleran namanya, ia tiba-tiba dipindah tugaskan untuk memproduseri acara dengan rating rendah, yakni Kuliah Subuh. Hal tersebut membuatnya kian dekat dengan sahabat masa kecilnya, Kiblat (Deva Mahenra).

Berkisah tentang asmara dua insan berbeda dunia, film ini tentu sangat menarik untuk disaksikan. Bahkan, gala premiere 99 Nama Cinta tak hanya akan dilaksanakan di Jakarta pada Rabu (23/10/2019), namun juga di delapan kota lain, mulai 24 - 31 Oktober 2019, diantaranya, Sidoarjo, Malang, Kediri, Tegal, Purwokerto, Cirebon, Bandung, dan Bekasi.
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.3K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan