Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

daryanto170Avatar border
TS
daryanto170
Awal kekeringan di laut aral, bencana ekologis terparah dalam sejarah

Laut aral sebelum & sesudah mengering


Pada Abad 20, ada sebuah danau begitu luas bernama Danau Laut Aral. Letaknya di Asia Tengah, tepatnya berada di wilayah utara Provinsi Aktobe dan Kyzylorda, Kazakhstan dan di selatan Provinsi Karaklpakstan, Uzbekistan. Danau yang dulunya terbesar ke-4 sedunia tersebut kini hanya tinggal kenangan. Airnya sudah menyusut banyak, tinggal 10 persen.

Penyebab utama menyusutnya air Laut Aral ini telah terjadi sejak tahun 1960-an karena sungai yang mengalir ke danau ini dialihkan ke tempat lain untuk proyek irigasi Uni Soviet. Pemerintah setempat mengalihkan air sungai ke ladang kapas di bagian selatan.

Dahulu, luas air laut ini hingga mencapai 68 ribu meter persegi. Kemudian menyusut dua per tiga bagian hingga menjadi 10 persen yang tersisa pada tahun 2007.

Pada tahun 1990an, sejumlah ilmuwan Inggris melakukan penelitian atas kekeringan danau tersebut.

Tepat pada 22 Oktober 1990, ilmuwan mengungkap hasil observasinya di lokasi, bahwa kekeringan ini telah menjadi salah satu bencana ekologis terparah sepanjang sejarah.

Setelah terjun ke lokasi pada tahun 1990, ahli Geografi dari Kings College London, Profesor David Brundsen mengemukakan bahwa situasi bencana itu ternyata lebih buruk dari yang dibayangkan. Laut Aral yang dulunya merupakan ladang industri perikanan, kini telah hancur.

Iklim di sekitar lokasi Laut Aral telah berubah akibat keringnya air Laut Aral. Musim panas menjadi lebih pendek dan musim dingin yang suhunya jauh lebih dingin dari biasanya.

Selain itu, polusi kimia dari industri telah menyebabkan efek buruk ke penduduk setempat. Para warga menderita sejumlah penyakit serius.

Jumlah kematian bayi di kawasan kering Laut Aral meningkat, lebih buruk daripada negara berkembang lainnya di dunia, dengan 10 persen dari total bayi di bawah usia 1 tahun yang meninggal.

Beberapa kematian juga meningkat 15 persen akibat penyakit gastritis kronis. Jumlah penderita penyakit jantung pun meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. Jumlah penderita penyakit ginjal meningkat 15 kali lipat karena air minum yang semakin asin dan tercemar.

Selain itu, jumlah penderita kanker meningkat 10 kali lipat dan kematian akibat Tuberkulosis 21 kali lebih tinggi dibandingkan kematian pada tahun 1960an. Akibat-akibat ini yang menjadi dasar bagi ilmuwan bahwa fenomena Laut Aral ini merupakan bencana ekologis terbesar di dunia.



Sumber : Liputan6.com

https://www.liputan6.com/global/read...-dalam-sejarah





Diubah oleh daryanto170 04-05-2020 08:10
nurulnadlifa
4iinch
yoseful
yoseful dan 7 lainnya memberi reputasi
8
2.7K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan