Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mutuahmiAvatar border
TS
mutuahmi
Sang Pendiri Starbucks-Howard Schultz
Kedai kopi Starbucks memiliki jaringan yang tersebar di hampir seluruh dunia. Kesuksesan Starbucks tersebut tidak lepas dari peran Howards Schultz.

Pendiri Starbucks adalah Jerry Baldwin, Gordon Baker, dan Zev Siegl. Meskipun Schultz bukan pendiri Starbucks tetapi kisah Howard Schultz yang awalnya hanya karyawan hingga menjadi pemilik Starbucks patut disimak.
Howard Schultz lahir pada tanggal 19 Juli 1953 di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Ayahnya bernama Fred Schultz seorang pensiunan tentara dan ibunya bernama Elaine Schultz.

Kondisi keluarga Howard Schultz sangat miskin ketika itu. Saat ia masih kecil, ia dan keluarganya pindah ke wilayah Tenggara Brooklyn.

Terlahir Dari Keluarga Miskin
Usia 12 tahun, Howard Schultz sudah bekerja sebagai loper koran  untuk membantu kehidupan keluarganya. Ayahnya bekerja sebagai seorang sopir truk dengan penghasilan pas-pasan.

Ketika ia berumur 16 tahun, ia bekerja sebagai penjaga toko. Ia hanya bersekolah hingga SMA dan tidak melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi karena tidak memiliki uang yang cukup.

Beruntung, Howard Schultz sangat pandai dibidang olahraga terutama olahhraga basket dan juga sepakbola di sekolahnya. Ia kemudian menerima beasiswa sepak bola dari Northern Michigan University pada tahun 1970.

Setelah mendapatkan gelar Bachelor of Science di bidang ilmu komunikasi dari Northern Michigan University pada tahun 1975, Howard Schultz kemudian mulai bekerja di Xerox Corporation dengan posisi sales representatif.
Setelah lama bekerja di Xeror, Schultz kemudian mencoba peruntungannya di perusahaan asal Swedia bernama Hammarplast. Perusahaan tersebut menjual peralatan pembuat kopi. Schultz bekerja sebagai direktur penjualan untuk wilayah pemasaran Amerika Serikat.

Pada tahun 1980an, Schultz kemudian mengunjungi salah satu pelanggannya yakni kedai kopi yang baru dibeli oleh Starbucks Coffee Company yang saat itu masih kecil di wilayah Seattle, Amerika Serikat.

[url=Tertarik Dengan Kopi]Tertarik Dengan Kopi[/url]
Schultz amat penasaran sebab pelanggannya tersebut banyak memesan plastik kecurut penyaring untuk membuat kopi. Ia juga takjub dengan semangat dari pendiri Starbuks dalam membuat kopi dan pengetahuannya tentang kopi.

Meskipun perusahaan Starbucks kala itu masih sangat kecil dan hanya memiliki beberapa kedai kopi saja namun penjualannya tiap bulan menunjukan peningkatan yang bagus.

Ini membuat Howard Schultz menjadi tertarik dengan Starbucks. Ia kemudian menelpon pendiri Starbucks kala itu yakni Jerry Baldwin dan memohon untuk dipekerjakan disana.

Saat itu Starbucks sudah berusia 10 tahun. Dalam sejarah Starbucks, dikenal ada tiga orang pendiri Starbucks yakni Jerry Baldwin, Gordon Bowker dan Zev Siegl.

Mereka bertiga mendirikan Starbucks pada tahun 1971, mereka juga yang mendesain logo perusahaannya tersebut. Pada tahun berikutnya, ia mempersunting Sheri Kersch Schultz sebagai istrinya.

Bekerja di Starbucks
Di Starbucks, Posisi Howard Scultz sebagai direktur pemasaran perusahaan kopi tersebut. Gaji yang ia terima lebih kecil saat ia bekerja di Hammarplast.

Saat ia melakukan perjalanan bisnis di Milan, ia menyadari bahwa banyak kedai kopi di kota tersebut yang tidak hanya menyajikan sebuah kopi espresso yang bagus namun juga kedai kopi disana dapat dijadikan sebuat tempat untuk pertemuan.

Setelah kembali ke Amerika, Schultz kemudian membujuk pemilik Starbucks agar kedai kopi mereka bisa menawarkan kopi espresso bukan hanya kopi biasa, teh seperti yang biasa mereka tawarkan kepada pembeli
Schultz juga menyarankan agar Starbucks mengubah konsep kedai kopinya agar mirip seperti sebuah restoran dimana pembeli dapat bersantai menikmati kopi mereka.

Namun usulan dari Schultz ditolak oleh Jerry Baldwin, alasannya mereka belum siap untuk masuk ke bisnis restoran seperti yang ditawarkan oleh Schultz.

Keluar Dari Starbucks
Akhirnya Schultz kemudian memutuskan untuk keluar dari Starbucks pada tahun 1985. Schultz kemudian bertekad mendirikan kedai kopi sesuai dengan keinginannya. Namun usaha tersebut tidaklah mudah.

Modal yang ia butuhkan sebesar 400.000 dollar. Ia tidak mempunyai uang sebanyak itu. Disisi lain istrinya juga sedang mengandung anak pertama mereka yakni Eliahu Jordan Schultz.

Pemilik Starbucks yakni Jerry Baldwin dan Gordon Bowker menawarkan bantuannya, Schultz juga menerima modal sebesari 100.000 dollar dari seorang dokter yang amat terkesan dengan usaha Schultz.

Mendirikan Il Giornale
Tahun 1986, Schultz akhirnya punya modal yang ia butuhkan untuk mewujudkan idenya. Kedai kopi pertamanya ia beri nama Il Giornale.

Kedai kopi Schultz tidak hanya menawarkan kopi saja melainkan juga es krim. Kedainya juga menyediakan tempat duduk untuk menikmati kopi dan alunan musik khas Italia.
Dua tahun setelah kedai Il Giornale milik Schultz berdiri, manajemen Starbucks memutuskan untuk menjual unit bisnis Starbucks kepada Schultz senilai 3,8 juta dollar AS. Setelah menjadi pemilik Starbucks, Schultz kemudian mengganti nama Il Giornale  menjadi Starbucks.
Setelah itu, ia kemudian bekerja keras memperluas jaringan kedai kopi Starbucks ke seluruh wilayah Amerika Serikat. Pengalaman serta pengetahuan Schultz dibidang pemasaran membuat jaringan kedai kopi Starbucks berkembang dengan pesat.
Pada tanggal 26 juni 1992, Starbucks resmi melantai di bursa saham membuat kekayaan Schultz terus meningkat. Schultz juga menulis buku Pour Your Heart Into It: How Starbucks Built a Company One Cup at a Time. Buku keduanya berjudul Onward: How Starbucks Fought for Its Life Without Losing Its Soul.

Peningkatan Pesat Starbucks
Sejak itu kedai kopi Starbucks terus menunjukan peningkatan yang pesat. Jaringannya terus tumbuh dibanyak negara.  Namun pada tahun 2008, Starbucks yang berstatus sebagai jaringan kedai kopi raksasa di seluruh dunia goyah.

Hingga kemudian Howard Schultz kembali menjabat sebagai CEO Starbucks. Schultz kemudian menutup beberapa kedai Starbucksnya sebagai langkah antisipasi. Selain itu, ia juga rajin memberikan pelatihan ke karyawannya mengenai kemampuan dasar pengelolaan kopi.

Pada tanggal 1 november 2013, Howards Schultz mengundurkan diri sebagai CEO Starbucks dan digantikan oleh David Viniar. Saat ini total kekayaan Howard Schultz senilai 3.1 milyar dollar atau sekitar 41,3 triliun rupiah yang sebagian besar ia dapatkan dari kepemilikan jaringan kedai kopi Starbucks.

Starbucks saat ini memiliki kedai kopi sebanyak 21,536 di 64 negara dan tidak hanya menawarkan kopi saja melainkan juga jus serta beberapa kue.




 sumber : https://www.biografiku.com/biografi-...lik-starbucks.
suryapma544802
delfatesting260
delfaag
delfaag dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.6K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan