Buat teman - teman yang gak tahu, NPC (non-player character) itu bahasa sederhananya adalah masyarakat atau orang - orang yang ada di dalam game. Biasanya orang - orang ini digerakkan oleh komputer, tidak memiliki kecerdasan, dan suka ngomong omongan yang berulang - ulang. Misalnya di game GTA 5, kebanyakan NPC berbentuk pejalan kaki, pemberi misi, binatang, dan sebagainya.

Kalau di game Resident Evil, NPC bisa berbentuk zombie sebagai musuh yang harus kita basmi.

Selama kita bermain game, apalagi bermain game brutal seperti GTA 5, pasti kita pernah atau sering melakukan kekerasan pada para NPC ini. Kita tidak terlalu memikirkan nasib dan rasa sakit yang mereka alami. Ya wajar, kan mereka memang sebatas karakter yang diprogram untuk kita ajak bicara, pukul, bahkan bunuh demi menyelesaikan berbagai misi di dalam game.

Nah di film ini diceritakan bahwa ada sebuah game online bernama Free City. Gamenya ini mirip GTA, latar tempatnya berada di sebuah kota dan para player akan menjadi penjahat yang mengumpulkan uang dan exp (experience) dengan melakukan berbagai tindakan kasar. Uniknya, para NPC di dalam game ini seperti punya jiwa sendiri (kalau di film - film biasanya ini disebut dengan kecerdasan buatan, walaupun kecerdasan buatan di dunia nyata agak berbeda ya dengan yang ada di dunia film).

Para NPC di dalam game ini seperti punya kehidupan sendiri. Setiap hari mereka bangun pagi, beli kopi untuk penyemangat hidup, ngobrol sama teman, dan membantu para player menjalankan misi. Nah lucunya karena mereka seperti punya jiwa sendiri, maka mereka pun bisa juga merasa bosan dengan berbagai misi yang harus mereka jalankan berulang - ulang untuk berbagai player yang berbeda. Karena mereka sudah diprogram sedemikian rupa, maka mereka anggap semua itu sebagai hal yang lumrah saja.









Tokoh utama di film ini bisa dibilang ada beberapa orang, tapi yang banyak disorot di film ini adalah seorang NPC bernama Guyyang bekerja di sebuah bank. Entah kenapa, Guy merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Guy merasa kalau ia belum menemukan kekasih atau pujaan hatinya. Hingga suatu ketika, akhirnya Guy bertemu dengan seorang player dengan karakter wanita cantik (yang dimainkan oleh seorang wanita cantik juga).

Guy langsung tertarik dan berusaha mengejar player wanita yang bernama Molotov Girl ini. Disinilah petualangan Guy dimulai. Ia mulai mengubah rutinitasnya dan keluar dari zona nyamannya. Mulai dari yang awalnya dia cuma order kopi yang rasanya itu - itu saja, sekarang order capuccino. Mulai dari yang awalnya nurut - nurut saja disuruh menjalankan misi, sekarang jadi memberontak.

Kira - kira apakah Guy mampu menyatakan cintanya pada Molotov Girl? Lalu apa yang terjadi setelah mereka saling jatuh cinta? Apakah akan jadi sama seperti film Her (2013)? Nanti di akhir film akan ada penjelasan juga mengenai fenomena para NPC yang punya jiwa ini. Ternyata jiwa - jiwa mereka bukan hanya sekedar untuk lucu - lucuan tapi ada penjelasannya.





Menurut saya film ini cukup menarik, gak cuma ngebahas soal game tapi juga ngebahas soal hal lain. Misalnya ada juga para programmerdi film ini yang codingan-nya dicuri dan merasa gak terima sehingga sedang berjuang untuk memperoleh keadilan. Ada juga bumbu - bumbu romansa yang unik, dan perjuangan para tokoh utamanya untuk keluar dari zona nyaman dan rutinitas kehidupan, mencari suasana baru yang betul - betul bikin kita menikmati hidup.