Silahkan di baca dulu berita mengenai orang ini yang ingin Densus 88 anti teror di bubarkan.

Awalnya ane menangkap bahwa keinginan orang ini ingin merampingkan badan negara yang mengurusi teroris.
Ketika Kompolnas bereaksi ternyata narasinya bukan ingin merampingkan namun menurut ane seperti ingin mengatakan teroris itu jangan di besar-besarkan yang nantinya akan terjadi Islamphobia

Wow sebuah pemikiran yang gimana yaaa...

Silahkan menilai sendiri.

Ane ini juga seorang muslim dan ane benci dengan yang namanya teroris.
Mau yang beragama islam ataupun non Islam.

Karena pola pikir mereka jahat dan seenak jidat mereka mengambil keputusan mana yang benar dan mana yang salah versi mereka.
Menentang mereka berarti mereka anggap kita salah.
Padahal manusia itu tidak selamanya berlaku benar, baik tingkah laku maupun pikirannya.

Bagi ane, agama atau apapun yang mereka ingin tegakan adalah alat manipulasi belaka.
Tujuan utama mereka kebanyakan ingin berkuasa ataupun mencari keuntungan finansial.

Harta dan Tahta demikian kira-kiranya.

Narasi yang di bangun oleh bapak ini adalah Islamphobia.
Bagi ane sangat ngawur sekali kalau punya pemikiran model beginian.
Yang namanya manusia jahat itu macam-macam ulahnya.

Kebetulan manusia jahat tertentu menggunakan dalil agama yang mereka anut yaitu Islam.
Padahal di ajaran Islam itu mana ada ajaran bom bunuh diri.
Bunuh diri itu sangat dilarang keras dalam agama Islam.

Ane yang muslim saja memandang mereka adalah manusia jahat yang kebetulan beragama Islam dan ane percaya jutaan warga muslim di Indonesia punya pemikiran yang sama dengan ane kecuali golongan mereka sendiri yang menganggap ini jihad.

Beberapa ulama besar telah mengatakan bahwa serangan bom itu perbuatan yang di laknat oleh Allah.
Lalu Islamphobia nya mau ambil dari sisi mananya.
Hampir di seluruh wilayah Indonesia ada orang Islamnya.
Banyak pula tempat ibadah yang di dirikan bagi kaum muslim.

Lalu dengan sering terjadinya aksi teror bom bunuh diri dan bom bali yang paling menghebohkan dunia, membuat banyak saudara sebangsa Indonesia yang non muslim langsung takut bila berhubungan dengan muslim Indonesia.
Nyatanya tidak.
Kami di kota ane akur-akur saja bertetangga beda agama.
Nyatanya Masyarakat hampir serempak mengutuk orang-orang tersebut kecuali segolongan tertentu.
Nyatanya sepengalaman ane dan di kota ane.
Kami semua mengutuk perbuatan itu.
Mau yang muslim maupun non muslim di kota ane.
Karena kami percaya bahwa agama manapun itu tidak mengajarkan perbuatan seperti itu.

Menurut ane narasi yang bapak ini omongkan dengan takut adanya Islamphobia, merupakan kecemasan dirinya sendiri.
Toh masyarakat adem-adem aja dengan adanya Densus 88 anti teror selama ini.
Masyarakat tidak bodoh tuk melihat sesuatu.
Jadi stop memandang bahwa masyarakat itu tidak bisa membedakan mana yang jahat dan mana yang baik.

Sebuah cerita pernah terjadi di kota ane, ketika terjadinya peristiwa bom bunuh diri memakai jaket ojol.
Memang akibat kejadian tersebut ada beberapa tempat yang menyoroti pemakaian jaket ojol.
Mereka biasanya meminta para ojol itu melepas jaketnya.
Namun seiring waktu dah kembali normal.
Karena itu hanyalah antisipasi akibat barusan terjadi peristiwa tersebut dan di masyarakat tidak terjadi tuh ojolphobia.

So menurut hemat ane dan segelintir para pejabat di negeri ini, mengatakan Densus 88 masih di butuhkan demi keamanan negeri ini.
Teroris masih ada dan sering terjadi di banyak negara.
Karena dari jaman ke jaman yang namanya harta dan tahta merupakan godaan terbesar manusia.
Mari kita berpikir realistis dan smart.
Di Indonesia teroris mungkin identik dengan agama A.
Namun di luar sana ada juga teroris identik dengan agama B.
Adapula identik paham paham lainnya.

Semua bisa terjadi dengan banyak alasan.
Karena yang mereka tuju adalah harta dan tahta.
Alasan tersebut hanya jadi kendaraan mereka saja demi cita-cita sesat mereka.
Ane pribadi hanya ingin mengatakan kepada bapak ini.
Kalaulah tidak membantu dalam pemberantasan teroris di bumi Indonesia, jangan pula ngerocoki petugas yang bergelut sehari-hari melawan teroris dengan cara soft ataupun hard way.



Lebih baik diam dan kerjakan yang lain yang lebih bermanfaat.
Bapak ini kan di gaji negara dan silahkan bantu negara yang anda bisa dan anda kuasai medannya demi rakyat Indonesia.

Ini pendapat ane bahwa Densus 88 itu sangat di butuhkan negara ini.
Kalau pendapat agan sista berbeda, yaa monggo karena namanya manusia pasti ada perbedaan.