Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Lockdown666Avatar border
TS
Lockdown666
Help ! Faskes Afghanistan Hampir Kolaps, RS Kekurangan Obat


Jakarta, CNBC Indonesia - Keadaan fasilitas kesehatan di Afghanistan semakin mengkhawatirkan. Saat ini faskes negara itu dilaporkan mulai penuh sesak diisi oleh pasien yang membutuhkan obat-obatan dan perawatan.
Mengutip AFP, sistem perawatan kesehatan negara itu di ambang kehancuran setelah pengambilalihan kekuasaan oleh kelompok Taliban pada Agustus lalu. Penguasaan yang dikecam banyak pihak internasional itu membuat beberapa pendanaan dan bantuan internasional dibekukan sementara.
"Kami kekurangan segalanya. Kami membutuhkan dua kali lipat peralatan, obat-obatan, dan staf," kata Mohammad Sidiq, kepala departemen pediatrik di rumah sakit Mirwais di selatan kota Kandahar. RS itu itu sendiri sudah mengalami over capacity sebesar 100%.


Dari data jumlah pasien, banyak dari mereka merupakan anak-anak. Hal ini terjadi karena tingginya angka kekurangan gizi di negara itu akibat pertempuran antara Taliban dengan kelompok pemerintah dan Amerika Serikat (AS) yang menutup akses bantuan.
"Dulu, jalan ditutup karena perang dan orang-orang tidak bisa datang ke rumah sakit, tapi sekarang jumlah mereka jauh lebih banyak dari sebelumnya," kata Muzhgan Saidzada, petugas medis dari kota Balkh.

Hal yang sama juga disampaikan oleh seorang wanita yang membawa anaknya. Ia menyebut selama peperangan pihaknya tidak berani pergi ke rumah sakit di kota besar mengingat ancaman keamanan. Anak itu sendiri mengalami kekurangan gizi, dimana ia berusia 5 tahun namun hanya memiliki berat 5,3 kilogram.
"Saya tidak bisa membawanya ke rumah sakit sebelumnya karena ada peperangan," kata wanita itu.
Dari segi lain, Covid-19 juga terus menyebar ke seluruh negeri. Hal ini sangatlah mengancam mengingat Afghanistan hanya memiliki sedikit sumber daya untuk mengendalikannya.

"Mungkin dalam sebulan, kami tidak akan dapat menyediakan untuk pasien Covid-19 kami," kata Freba Azizi, seorang dokter untuk satu-satunya pusat perawatan virus corona khusus di Kabul di Rumah Sakit Jepang Afghanistan.

"Angka kematian pasien Covid-19 akan meningkat. Kami akan melihat mayat setiap hari."
Meski beberapa akses pendanaan dibekukan, beberapa negara sendiri sejauh ini telah mengirimkan bantuannya ke Afghanistan. Salah satunya adalah China, yang dalam beberapa pekan lalu memberikan bantuan sebesar US$ 31 juta atau setara Rp 442 miliar kepada Negeri Asia Tengah itu.


https://www.cnbcindonesia.com/news/2...ekurangan-obat
0
869
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan