Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial dan pengacara, Husin Shihab mengomentari soal terbongkarnya misteri penembakan terhadap seorang ustaz di Semarang.

Husin Shihab mengucap syukur sebab menurutnya, framing para kadrun akhirnya terungkap dengan terbongkarnya misteri tersebut.

“Alhamdulillah terungkap sudah framing kadrun yang bilang ‘ustad ditembak’,” katanya melalui akun HusinShihab pada Selasa, 28 Seotember 2021.

“Ternyata paranormal dan diduga ditembak karna nyabulin bini orang,” sambungnya.

Sebagaimana diketahui, setelah beberapa lama menjadi misteri, polisi akhirnya menangkap tiga pelaku penembakan terhadap seorang ustaz di Semarang.

Dilansir dari Detik News, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan bahwa ketiga pelaku ini memiliki peran masing-masing sebagai perencana hingga eksekutor.

“Jadi tiga orang tersangka yang sudah kita amankan. Yang pertama, Saudara M sebagai inisiator, kemudian Saudara K sebagai eksekutornya yang melakukan penembakan. Dan Saudara S ini jokinya yang menunggu pada saat Saudara K selesai melakukan eksekusi,” ujar Kombes Yusri Yunus pada Selasa, 28 September 2021.

Sementara itu, satu pelaku lainnya berinisial Yadi (27) masih diburu. Adapun Yadi merupakan perantara yang menyediakan eksekutor.

Untuk diingat kembali, insiden penembakan terhadap korban terjadi pada Sabtu, 18 September 2021 di Pinang, Kota Tangerang.

Polisi menyatakan bahwa korban tewas ditembak dalam kapasitasnya sebagai paranormal, bukan sebagai ustaz.

Dikatakan, korban memang dikenal warga sekitar sebagai ustaz setelah menjadi ketua majelis taklim.

“Jadi saya tekankan di sini bahwa korban adalah paranormal,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat

“Peristiwa pembunuhan ini tidak terkait predikatnya dalam kapasitas ustaz, karena memang bukan ustaz. Jadi ustaz, dipanggil ustaz oleh lingkungan sekitarnya, adalah ketika dia menjadi ketua majelis taklim saja,” lanjutnya.

Kepastian mengenai latar belakang korban ini didapat polisi dari keterangan saksi dan juga barang bukti di rumah korban.

Menurut polisi, korban tidak mengajarkan mengaji dan juga tidak mengajarkan ilmu agama.

“Latar belakang ini menjadi sangat penting bagi arah penyelidikan selanjutnya. Kalau memang ternyata kita pastikan bahwa yang bersangkutan adalah paranormal,” jelas Tubagus.

“Dari para saksi yang sudah diperiksa satu yang pernah berobat di sana. Yang kedua dari barang bukti yang ditemukan di rumah korban. Apa saja itu? Daftar buku tamu dengan berbagai macam keperluannya. Artinya, si orang ini melayani itu,” tambahnya.

https://makassar.terkini.id/misteri-...raming-kadrun/

Ada sebuah kebodohan dari segelintir para ulama yg menolak sertifikasi ustadz dsb.
Akhirnya dukun cabul bisa berubah jadi ustadz.
Adapula mualaf yg baru masuk jadi ustadz.
Ini namanya kebodohan yg telanjang di depan mata tapi mereka ttp bersikukuh menolak adanya sertifikasi ustadz dan ulama yg ada di Indonesia.