Kisah Horor Rumah Tua Di Puncak Gunung Girimoyo

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Kisah Horor Rumah Tua Di Puncak Gunung Girimoyo

xhamstermaniac

24-09-2019 05:15

Kisah Horor Rumah Tua Di Puncak Gunung Girimoyo

Misteri Rumah Tua Di Puncak Gunung Girimoyo

Sumber

Saat itu perjalanan Rudi dan Dendi menuju puncak Gunung Girimoyo terkendala cuaca hujan yang cukup deras.
Mereka terpaksa menghentikan sementara pendakian dan mendirikan tenda di sisi lembah sembari menunggu hujan reda.
Jam menunjukan pukul 4 sore, jika hujan tetap tak mereda sampai satu jam kedepan, maka mereka putuskan melanjutkan pendakian esok subuh, dan akan bermalam di lembah itu.

Beberapa jam menunggu di dalam tenda, akhirnya hujan mereda, tapi mereka merasa tidak mungkin melanjutkan pendakian karena kondisinya yang sudah terlalu gelap dan medan terlalu berbahaya akibat jalur yang licin setelah cukup lama di guyur hujan lebat.
Jadi diputuskan akan bermalam dan melepas lelah di lembah tersebut.

Rudi kemudian menyiapkan perapian untuk menghangatkan tubuh, dan sekaligus untuk memasak mie instant karena perut mereka yang sudah terasa sangat kelaparan.

Tapi saat fokus menyalakan api, Rudi merasa ada sosok yang sedang mengamatinya dari arah belakang, bulu kuduknya seketika berdiri.
Rudi langsung mengambil sebuah senter lalu menyoroti cahaya senter itu ke seluruh area di sekitarnya secara perlahan.
Ditengah kebingungannya itu, Rudi mencoba memanggil Dendi yang berada di dalam tenda, sekaligus memastikan jika sosok yang mengamatinya itu bukanlah Dendi...

"Den, lu dimana?" Tanya Rudi.

"Saya ada di tenda, Kenapa emang?" Jawab Dendi dari arah tenda.

"Ngga apa-apa, gue cuma ngerasa ada yang merhatiin gue nih diluar." Ucap Rudi dengan nada gemetar.

"Kamu tidak usah takut." Ujar Dendi.

Saat itu Rudi sadar, Dendi temannya itu selama ini tak pernah sekalipun berbicara dengannya dengan kata-kata 'SAYA' atau bahkan dengan bahasa indonesia yang baku.
Rudi merasa ada yang tidak beres dengan Dendi.

Tiba-tiba, tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang semakin lama terasa semakin mendekat, tetapi dari setiap sudut yang disoroti oleh cahaya senter, tak ada siapapun di sekitar Rudi,

Lalu......Seketika!!

sumber

Wajah mengerikan itu tepat berada di hadapan Rudi!

Tak berfikir panjang, Rudi kemudian berlari sekencang mungkin untuk turun ke bawah gunung dengan hanya bantuan sebuah senter yang ada digenggamannya,
Dia terus berlari hingga akhirnya kelelahan dan berhenti sejenak untuk mengambil nafas.

Lalu Rudi mencoba mengamati kondisi di sekitarnya dengan cahaya senter, ternyata di hadapan Rudi, ada sebuah rumah kecil yang kondisinya sangat tidak terawat,
tertutup ranting-ranting pohon dan sepertinya rumah itu sudah sangat lama ditinggalkan pemiliknya.
Rudi kemudian memutuskan untuk masuk ke rumah kecil tersebut dan beristirahat.
Tak ada siapapun di dalam rumah itu, hanya ada sebuah tempat tidur, kursi kayu dan meja kecil. Ya, Rudi merasa itu adalah tempat yang paling aman untuknya beristirahat hingga esok pagi.

[url=https://www.bmc.comS E N S O Rsecret-life-network-9-threats-lurking-data-center/]sumber[/url]

Sejenak Rudi bertanya dalam hati tentang keadaan Dendi yang dia tinggalkan di atas gunung, "apakah dia baik-baik saja?" Ujar Rudi sembari memperhatikan sekelilingnya.

Tapi Rudi berharap keadaan akan normal besok pagi, dan berdoa kondisi Dendi akan baik-baik saja.
Kemudian Rudi tertidur di dalam rumah kecil tersebut.

Belum lama memejamkan matanya, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang membuat Rudi terbangun,
dan ternyata ada sosok wajah menatapnya tajam dari luar jendela!

Wajah itu terlihat penuh darah segar bercucuran, sangat mengerikan....!

Namun, setelah mengamati beberapa saat, Rudi baru menyadari jika itu adalah wajah Dendi!
Kaget dengan apa yang baru saja dilihatnya, Rudi mendekati Dendi dan bertanya.

"Den, lu darimana? itu darah kenapa?" Tanya Rudi.

"Saya jatuh tadi sewaktu berlari dari atas" Jawab Dendi.

"Ya udah kita sekarang turun aja kebawah cari pertolongan, itu lukamu harus diobatin" Ujar Rudi.

Akhirnya tanpa banyak bicara lagi mereka turun ke bawah untuk mencari pertolongan.
Sepanjang perjalanan tak ada satu patah katapun keluar dari mulut Dendi, walaupun Rudi mencoba mengajaknya berbicara perihal apa yang sebenarnya terjadi diatas gunung sebelumnya.

Beberapa jam kemudian mereka akhirnya sampai di pos penjaga yang berada di kaki gunung.
Tapi sebelum masuk ke dalam pos, tiba-tiba saja Dendi menghilang entah pergi kemana.
Rudi merasa sebelumnya Dendi selalu berada disampingnya, tapi kenapa sekarang tiba-tiba dia hilang.
Kaget dengan hal itu, Rudi kemudian masuk ke pos penjaga dan menceritakan hal yang baru saja dia alami.

Mendengar cerita Rudi tentang rumah kecil diatas gunung, petugas di pos penjaga terkejut dan mengatakan jika itu adalah hal yang tidak baik.
Petugas akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan dari tim SAR dan juga relawan dari salah satu komunitas pencinta alam di sekitar gunung Girimoyo. Mereka diminta melakukan proses evakuasi Dendi diatas gunung malam itu juga.

Proses evakuasi yang dilakukan sejak malam hari hingga menjelang subuh akhirnya membuahkan hasil.
Tapi yang menyedihkan, Dendi ditemukan telah meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan, tepat di jalur pendakian.

Menurut salah seorang tokoh di daerah Gunung Girimoyo, jaman dulu memang ada sebuah rumah yang didirikan di atas gunung tersebut,
rumah tersebut dihuni oleh seorang nenek yang diusir oleh masyarakat sekitar karena dianggap sebagai dukun santet.
Nenek tersebut tinggal dirumah itu dalam keadaan sakit akibat penyakit yang tidak diketahui pasti, hingga akhirnya meninggal dunia.
Setelah meninggal dunia, oleh warga jasad nenek tersebut di bakar beserta dengan rumah yang dia tempati hingga rumah itu rata dengan tanah.

Dan setelah itu, kejadian mistispun sering muncul di Gunung Girimoyo, tak sedikit warga atau para pendaki yang melihat penampakan nenek-nenek di sekitar gunung.
Tapi jika siapapun ada yang melihat penampakan rumah tua itu, berarti telah terjadi sesuatu yang mengerikan di Gunung Girimoyo.
emoticon-Takut