Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

KuratifAvatar border
TS
Kuratif
Sejumlah Rektor Mengaku di Depan Jokowi Belum Siap Buka Kampus
Jakarta - Perguruan Tinggi dapat melakukan perkuliahan tatap muka terbatas (PTM-T) secara hibrida atau campuran sesuai dengan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri. Namun dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo sejumlah pimpinan perguruan tinggi menyatakan belum siap membuka kampus dalam waktu dekat.
Hal ini diungkapkan Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Indonesia, Jamal Wiwoho dalam Silaturahmi Merdeka Belajar eps 8: Perguruan Tinggi Siap Belajar Optimal dengan PTM Terbatas, Kamis (23/9/2021) yang digelar secara virtual.

Jamal Wiwoho yang juga Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengatakan dalam pertemuan 35 rektor PTN dengan Presiden Jokowi 13 September lalu, rata-rata para pimpinan kampus mengaku belum siap menggelar kuliah tatap muka.

"Sebanyak 35 rektor rata-rata mengatakan saya belum siap, ada juga yang mengatakan bulan Oktober, ada yang mengatakan semester depan baru berani membuka kampus ," ujar Jamal.

UNS sendiri menurut Jamal telah membuka kampus sejak 6 September 2021. Dia mengaku telah memberikan saran kepada universitas-universitas lain agar bersama-sama memberanikan diri untuk membuka perkuliahan dengan prinsip bersyarat dan bertahap.

Guru Besar Ilmu Hukum UNS ini juga menjelaskan penyelenggaraan kuliah tatap muka di kampusnya memang dilakukan dengan terbatas. Tak semua fakultas mengadakan PTM.

"Kita coba 3 fakultas maksimal 4 fakultas untuk PTM dengan jumlah mahasiswa 20 orang. Jika levelnya semakin turun akan ditambah terus kapasitasnya," papar Jamal.

Baca juga:
Undip Akan Uji Coba Kuliah Tatap Muka, Kapasitas Hanya 25 Persen
"Fakultas yang dibuka juga fakultas yang berjauh-jauhan. Perlu koordinasi antar fakultas agar dapat berjalan dengan lancar. Maksimal kampus membuka dua mata kuliah," lanjut Jamal.

Rektor UNS itu juga mengatakan alasan UNS melakukan PTM-T adalah karena PTM terbatas untuk mencegah lost learning, karena selama pendidikan di Indonesia tertinggal dari negara lain. PJJ dianggap masih kurang efisien.

Selain itu, UNS juga melakukan percepatan vaksinasi tenaga dosen, kependidikan, dan mahasiswa, kesiapan sarana prasarana pembelajaran agar berjalan dengan baik. Ia juga menambahkan jika sebagian besar kota/ kab sudah berada di level 3, yakni aman untuk penyelenggaraan PTM.

Terakhir, menurut Jamal mahasiswa juga sudah rindu masuk kampus.

"PTM-T UNS dikunjungi oleh Presiden dengan jumlah 12 peserta mahasiswa. UNS berani membuka karena sudah berkoordinasi dengan satgas Covid yang ada di UNS maupun pemda," ujar Jamal.

Dalam melaksanakan PTM-T UNS melakukan dengan dua tahap yaitu bersyarat dan bertahap. Bersyarat maksudnya sesuai dengan arahan Dikti dan satgas Covid. Sedangkan bertahap adalah mengenai kapasitas.



Baca artikel detikedu, "Sejumlah Rektor Mengaku di Depan Jokowi Belum Siap Buka Kampus" selengkapnya https://www.detik.com/edu/perguruan-...p-buka-kampus.


Pembelajaran hibrida my ass emoticon-Ngakak
odjay05
pakisal212
pakisal212 dan odjay05 memberi reputasi
2
1.4K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan