Ass...


Kenalin nama saya Azis usia 31 tahun, di usia segini saya masih single dan di usia segini juga saya ingin mengakhiri status kesingle an saya, saya berusaha mencari pasangan hidup lewat teman ke teman...
Baik, saya awali cerita penuh ke Bego an ini lewat perkenalan saya sama gadis yg usianya 10 tahun dibawah saya,, 19 tahun.
Namanya Sri, Saya kenal dengan Sri lewat Istri dari taman saya namanya Ima.
Karena jarak kami berbeda kota perkenalan saya dengan Sri cuma lewat telfon, Sri adalah teman Kerja Ima oleh karena itu saya percaya kepada Ima, Ima tahu maksud dari tujuan hubungan perkenalan saya ke Sri.
Hari ke hari pendekatan saya ke Sri berjalan baik. Dan pada satu kesempatan saya berkunjung ke Rumah Sri dengan bujukan Isma, setelah tiba disana, saya baru tahu bahwa cara pemikiran dan sikap Sri masih tergolong remaja Labil berbeda dgn yg saya kenal lewat telfon, disaat itu timbul lah keraguan dalam hati saya, apakah Sri paham maksud kedatangan saya kerumahnya, ini sungguh di luar dugaan saya, karena Ima menyebutkan bahwa Sri sudah berpendirian bahkan pula ingin mencari pasangan yg benar-benar serius.
Namun nyatanya tidak seperti yang Ima ceritakan.
Saya rasa Sri adalah type cewek yang belum siap ke jenjang hubungan yg serius.
Dari hasil ketemuan waktu itu, saya mencoba sabar atau ngimbangin ego Sri,
Setelah beberapa minggu, Sri malah memutuskan hubungan kami, alasannya dia masih ingin membahagiakan orangtuanya. Dengan hati kecewa saya terima keputusannya itu, dan pada akhirnya hubungan kami putus.
Namun,, meskipun kami sudah putus hubungan diantara kami tetap baik, tak jauh beda selama kami masih jadian. Selama itu pula Sri seperti memberi harapan besar untuk kami balikan lagi.

Dan pada suatu hari, keluarga Sri mengundang saya ke pesta pernikahan anaknya, kakaknya Sri.
Dengan hati sedikit ragu, ragu karena Sri yang bukan ngundang saya.
saya memenuhi undangan dari keluarga Sri, tapi jauh seminggu setelah acara hari H nya berlangsung.
Tiba di gang yang mau masuk ke rumahnya, disitu saya bingung arah yang mau kerumahnya, dan saya terpaksa kabarin Sri lewat chat, tadinya saya bermaksud untuk langsung datang kerumahnya tanpa sepengetahuan dari Sri.
Namun apa yang terjadi, ketika saya kabari dia lewat chat bahwa saya lupa arah ke rumahnya.
Sri malah menyuruh saya untuk balik lagi, dengan alasan orangtuanya gak ada dirumah.
Disaat itu perasaan saya hancur, padahal apa salahnya saya, saya bermaksud datang atau memenuhi undangan bapaknya.
Oh ya... berhubung kami berbeda kota, jarak saya ke kota nya menempuh perjalanan 2 jam.
Mungkin itulah ketololan saya, saya memaksa untuk keukeuh ke rumahnya.
Akhirnya setelah saya bertanya kesana-kesini rumahnya, setengah jam baru ketemu.
Disitu saya tidak disambut oleh Sri, yang ada malah tetangganya, dari tetangga itulah saya disuruh menunggu soalnya keluarganya ada gak pergi jauh dari rumah.
selang beberapa menit tibalah bapaknya kesitu.
Seperti biasa saya dipersilahkan masuk dan dijamu sebagai mestinya. Disana hanya saya dan bapaknya dan tidak lama datanglah mamahnya,
Saya memohon maaf, karena hari H saya gak bisa datang.
Terlihat mamahnya Sri gelisah dan mondar-mandir ke kamar Sri, mungkin membujuk Sri nyamperin saya yang tengah ngobrol sama bapaknya.

Kenapa? Kenapa?
Kenapa Sri gak mau nyamperin saya. Malah diam di kamar bersama kakaknya. Padahal saya tahu jelas dia ada dikamar. Pikiran dan perasaan saya saat itu gak karu-karuan,
Apa saya bego?
Salah saya dimana?
Kenapa jadi seperti ini?
Saya bermaksud baik-baik datang kerumah.

Obrolan saya dengan bapaknya memakan waktu 3 jam, namun Sri tetep gak mau keluar kamar.

Setelah itu dgn perasaan kecewa saya langsung pamit pulang.


Mmhh... Mungkin itulah sekelumit cerita saya dengan Sri yg saya ceritakan disini, mungkin para pembaca tahu maksud dan tujuan dari tulisan saya yang serba kekurangan ini.
baik-buruknya saya minta tanggapan dari para pembaca, apakah caraku salah atau gimana?
Terima kasih sebelumnya buat yang mau kasih, kritik, saran, dan komentar.

Wassalam..