Jangan Dulu Kritik Kaum Rebahan, Coba Baca Ini Dulu Biar Tak Wagu

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Jangan Dulu Kritik Kaum Rebahan, Coba Baca Ini Dulu Biar Tak Wagu

iskrim

05-09-2021 03:46

Jangan Dulu Kritik Kaum Rebahan, Coba Baca Ini Dulu Biar Tak Wagu

[ HT# 777 ]

Waktu yang lebih banyak dilakukan dirumah membuat jumlah kaum rebahan semakin banyak saja saat pandemi ini, tanpa sadar memberi kesempatan waktu di 'zona nyaman' semakin banyak bahkan jadi 'tuman'.

Lagi enak-enaknya santuy, eh di suruh bangun dan melakukan aktifitas lain kadang membuat seseorang enggan bahkan menolak melakukannya. Adalah hal yang lumrah manakala posisi 'pewe' itu sedang berada di puncaknya.

Mengapa kaum rebahan rata-rata lebih sulit tergerak hatinya untuk bangkit menerima ajakan atau perintah? Menurut saya karena faktor utamanya adalah ajakan atau perintah itu tidak mensugesti atau memberi tawaran yang menarik baginya.

"Dul, udah siang nih, sana bantuin bapak bersihin got di depan" atau,

"Warna favoritmu apa Dul? Yuk, temenin bapak sekarang ke dealer buat pilih warna motor yang kamu suka".

Dua perbedaan diatas serupa tapi tak sama, sama-sama sebuah ajakan untuk menggerakkan lawan bicaranya. Tapi tentu saja perkataan ke dua lebih menarik dan lebih minim resiko penolakan terlebih itu berhubungan dengan sebuah keinginan yang diidamkan selama ini.

*ralat: Pray no 1

Sebenarnya ini adalah kekuatan penyampaian bahasa dan psikologis saja, dan bagaimana kita mengolah kata supaya lawan bicara mau menerima ajakan kita tadi.

"Got didepan kalau mampet banjir lagi sampai ke kamarmu, yuk kita tengok dulu mumpung kita lagi santai.. "

"Dul, kita ke dealer yuk ambil motor, meski warna dan jenis motornya bukan seleramu.".

Dua percakapan diatas adalah kebalikan dari percakapan sebelumnya, secara konten tidak beda tapi hasilnya tentu jauh berbeda.

Jadi sebelum kita mengkritik kaum rebahan coba perbaiki cara membuat kalimat yang bagus agar ajakanmu lebih menarik daripada sebuah perintah langsung kepada pokok persoalan yang sebetulnya tidak mengenakkan baginya.

Menjadi kaum rebahan pun sebetulnya tetap produktif seperti bisnis online bisa dilakukan dengan cara ini. Menjadi kaum rebahan adalah pilihan, bisa terjadi karena situasi dan kondisi atau mengkondisikan dirisendiri pada kondisi sekitar. Berminat?