[url]https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-012464441/bpom-keluarkan-izin-penggunaan-darurat-vaksin-covid-19-sputnik-v-asal-rusia-efikasi-capai-916-persen [/url]
BPOM Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Sputnik-V Asal Rusia, Efikasi Capai 91,6 Persen
Nurul Khadijah
- 25 Agustus 2021, 14:15 WIB
PIKIRAN RAKYAT-Sebagai bentuk upaya penanganan pandemi Covid-19, pemerintah terus berusaha menjamin ketersediaan
vaksin Covid-19 bagi seluruh masyarakat.
Saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (
BPOM) juga telah menerbitkan izin penggunaan darurat
(emergency use authorization/EUA) untuk
vaksin Covid-19
Sputnik-V pada Rabu, 25 Agustus 2021.
Sebagaimana diketahui
vaksin Covid-19
Sputnik-V, merupakan
vaksin yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Rusia, menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector.
Tak hanya di Indonesia, sejumlah negara tetangga juga telah menyetujui dan menerbitkan izin penggunaan
vaksin tersebut.
“EUA
vaksin Sputnik-V sudah keluar tepatnya pada hari ini,” kata Kepala
BPOM Penny Lukito dalam rapat kerja bersama DPR, Rabu, 25 Agustus 2021.
Dalam hal ini,
BPOM mengizinkan
vaksin Sputnik-V digunakan pada orang berusia 18 tahun ke atas dengan dua kali penyuntikan dalam rentang waktu tiga minggu.
“Untuk efikasinya, data uji klinis fase ketiga menunjukkan
vaksin Sputnik-V memberikan
efikasi sebesar 91,6 persen,” ujar Penny.
Lebih lanjut, Penny menuturkan
vaksin Sputnik-V memiliki efek samping tingkat ringan dan sedang berdasarkan laporan hasil uji klinisnya.
Adapun efek samping paling umum yang dirasakan adalah gejala menyerupai flu yang ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi, nyeri otot
(myalgia), badan lemas
(asthenia), ketidaknyamanan, sakit kepala, hipertermia, atau reaksi lokal pada lokasi injeksi.
Sebagaimana dikutip
Pikiran-Rakyat.com dari laman Anadolu Agency,
Sputnik-V menjadi
vaksin ketujuh yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat di Indonesia.
BPOM sebelumnya sudah menerbitkan izin penggunaan darurat untuk
vaksin CoronaVac yang diproduksi langsung oleh Sinovac,
vaksin BioVac yang produksi Bio Farma dari bahan baku Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer.
Disisi lain, Indonesia akan menerima sebanyak 80,7 juta dosis
vaksin Covid-19 pada September 2021 untuk program vaksinasi nasional.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, jumlah stok
vaksin yang akan tiba di Indonesia akan lebih banyak dalam beberapa bulan ke depan dan pemerintah menjamin kebutuhan
vaksin di seluruh daerah dapat terpenuhi.
Selain itu, sebanyak 19,5 juta dosis
vaksin Covid-19 dijadwalkan akan tiba hingga Akhir Agustus sehingga total
vaksin yang diterima Indonesia pada bulan ini saja mencapai 67,6 juta dosis.
Jenis
vaksin yang akan datang dalam dua bulan ke depan yakni Sinovac, AstraZeneca, serta Pfizer dari pembelian secara langsung, kerja sama multilateral melalui Covax
Facility, maupun bantuan langsung dari sejumlah negara.
“September akan menjadi ‘peak’ di mana kita akan mendapatkan stok
vaksin lebih banyak, oleh karena itu masyarakat dan pemerintah daerah tidak perlu khawatir,” kata Budi melalui konferensi pers virtual, Selasa.
Menkes Budi meminta agar pemerintah daerah tidak lagi menahan stok
vaksin yang telah didistribusikan dan segera menyuntikkannya kepada masyarakat.***
Judul asli dipotong karena kepanjangan.
Sinovac datang.
AZ datang.
Sinopharm datang.
Moderna datang.
Pfizer datang.
"... sputnik?"
Sputnik akan datang.
Mau pakai alasan apa lagi? Takut disuntik jadi nunggu vaksin yg ditetes kyk vaksin polio?